Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembunuhan Penjual Kelapa di Bekasi 'Berbumbu' Cinta Segitiga, Istri Tak Tahu Suami Tewas Ditikam

Polres Metro Bekasi terus mendalami kasus pembunuhan penjual kelapa bernama Ardanih (45), di Sukatani, Kabupaten Bekasi, Selasa (2/2/2021).

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pembunuhan Penjual Kelapa di Bekasi 'Berbumbu' Cinta Segitiga, Istri Tak Tahu Suami Tewas Ditikam
Istimewa
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Polisi Hendra Gunawan di Mapolres, Jalan Ki Hajar Dewantara, Cikarang Utara, Bekasi, Kamis (4/2/2021). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Polres Metro Bekasi terus mendalami kasus pembunuhan penjual kelapa bernama Ardanih (45), di Sukatani, Kabupaten Bekasi, Selasa (2/2/2021) dini hari lalu.

Sejumlah saksi pun diperiksa, termasuk istri korban.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan, istri korban saat kejadian berada di rumah.

"Sudah kita periksa istri (korban), kemudian anaknya (korban) juga turut diperiksa," kata Hendra saat dikonfirmasi, Sabtu (6/2/2021).

Baca juga: Kisah Cinta Segitiga di Balik Pembunuhan Sadis di Bekasi, Pelaku dan Istri Korban Menjalin Asmara

Ardanih tewas ditikam tersangka MR (38), di rumahnya Kampung Srengseng, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi sekira pukul 02.00 WIB.

Kronologisnya, korban saat itu sedang tidur di ruang tamu seorang diri.

Berita Rekomendasi

Pintu rumah yang saat itu tidak terkunci, memudahkan tersangka untuk masuk.

"Posisi rumah dalam keadaan sepi, korban tidur di ruang tamu, niat jahat pelaku muncul di situ," tutur Hendra.

Tersangka lalu masuk ke ruang makan, dia selanjutnya menemukan gunting bergagang hitam yang ada di dalam lemari rumah korban.

Baca juga: Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan di Bekasi: Bermotif Dendam dan Asmara

"Pelaku mengambil gunting, pada saat mengambil gunting korban terbangun dan ketika berhadapan dengan korban, pelaku langsung menghujamkan gunting itu sebanyak 5 kali," ucapnya.

Lima tusukan itu kata Hendra, berada di bagian leher sebanyak dua tusukan, di dada dua tusukan, dan terakhir di perut satu tusukan.

Korban pada saat itu langsung tidak berdaya.

Jasadnya kemudian ditarik pelaku menuju kamar mandi dan digantung agar seolah bunuh diri.

Selama aksi pembunuhan itu, istri korban berada di dalam kamar.

Dia mengaku tidak mendengar apalagi melihat karena sedang tertidur lelap.

Baca juga: Polres Metro Bekasi Kota Bentuk Satgas Persiapan Tilang Elektronik 

"Kalau anaknya itu lagi di luar pada saat kejadian, sedangkan istrinya (korban) ada di rumah, dia nggak tahu pada saat itu," ucap Hendra.

Namun, istri korban sempat merasakan kejanggalan dari kematian sang suami yang awalnya dikira bunuh diri.

"Pembunuhnya siapa dia juga nggak tahu waktu itu, dia ngerti ada kejanggalan tapi karena dia nggak tahu kejanggalan ini harus digimanakan," ucapnya.

"Di rumah ada insiden (pembunuhan) dia juga nggak tahu, harus gimana akhirnya dia langsung ikut keputusan keluarga menguburkan (korban)," tambahnya.

Selain itu, dari keterangan istri korban juga terungkap soal kisah cinta segitiga di balik kasus tersebut.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Hendra Gunawan mengatakan, salah satu keterangan yang didalami berupa, adanya hubungan gelap yang dijalin istri korban dengan tersangka.

"Ada pengakuan (dari istri korban terkait hubungan gelap dengan tersangka), si korban selama ini tidak tahu," kata Hendra saat dikonfirmasi, Sabtu (6/2/2021).

Istri korban mengaku kerap bercerita panjang lebar dengan tersangka.

Bahkan, hubungan gelap ini sudah sampai cukup jauh yang membuat tersangka mengetahui sifat buruk korban melalui cerita sang istri.

"Dari aksi selingkuh juga istrinya sering kali menyampaikan keluh kesahlah tentang suaminya (korban) biasa lah kalau selingkuh kaya gitu kan," ucap Hendra.

Baca juga: Pembunuhan Bermotif Dendam dan Asmara Terjadi di Bekasi, Pelaku Gantung Jasad Korban di Kamar Mandi

Namun sampai sejauh ini, Hendra memastikan tersangka pembunuhan masih tunggal.

MR melakukan aksi kejinya seorang diri tanpa dibantu orang lain.

"Jadi kemarin pertimbangan ada tersangka lain, kita sudah lakukan secara maraton juga periksa tuh istrinya (korban) kemudian kita periksa juga anaknya (korban), ini ternyata mereka emang tidak tahu terjadinya pembunuhan," katanya.

"Artinya sampai pemeriksaan saat ini, kita bisa kembangkan terus belum ada tuh tersangka baru atau keterlibatan orang-orang lain selain dari MR," ujarnya.

Sempat dikira bunuh diri

Terungkapnya kasus pembunuhan tersebut bermula saat korban bernama Ardanih (45) ditemukan tewas tergantung di kamar mandi rumahnya.

Awalnya keluarga mengira tewas bunuh diri.

Namun belakangan, terungkap Ardanih tewas dibunuh tetangganya sendiri yakni MR bin T (38).

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Telly Alvin mengatakan, aksi pembunuhan yang dilakukan pelaku merupakan pembunuhan berencana dipicu cinta segitiga dan dendam.

Pelaku dendam karena anaknya mendapatkan tindakan asusila dari anak korban.

Baca juga: Pembunuhan Bermotif Dendam dan Asmara Terjadi di Bekasi, Pelaku Gantung Jasad Korban di Kamar Mandi

Namun, ternyata pelaku juga memiliki hubungan asmara dengan istri korban.

"Dari hasil pengungkapkan, ternyata pembunuhan dipicu karena masalah cinta segitiga dan dendam," katanya, pada Jumat (5/2/2021).

Ia mengatakan sebelum menghabisi nyawa korban, pelaku telah mempersiapkan gunting.

Kemudian pelaku melakukan aksi pembunuhan saat korban sedang tertidur lelap di rumahnya.

Lalu, pelaku mengarang cerita seolah-olah korban tewas bunuh diri.

"Jadi pelaku sudah merencanakan pembunuhan tersebut,” ungkapnya.

Pengungkapan ini berawal dari kecurigaan keluarga ketika memandikan jenazah melihat luka tak wajar.

Ditemukan sejumlah luka akibat benda tajam di beberapa tubuh korban.

Atas kecurigaan itu, keluarga melaporkan ke pihak Kepolisian.

Baca juga: Makam Korban Pembunuhan di Bekasi Dibongkar Polisi

Tim Dokter Forensik Rumah Sakit Polri Kramati Jati datang ke lokasi pemakaman untuk melakukan otopsi.

Makam korban juga sempat dibongkar atas izin keluarga, proses otopsi juga disaksikan pihak keluarga dan warga setempat.

”Kami mengamankan tersangka setelah memiliki cukup bukti keterlibatan aksi tersangka dan menyita barang bukti gunting yang digunakan tersangka untuk membunuh korban,” katanya.

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan mengatakan bahwa pengungkapan kasus ini berawal dari kecurigaan keluarga atas luka yang terdapat pada korban ketika memandikannya.

"Jadi korban ini dikira bunuh diri, dan sudah dimakamkan Selasa (2/2/2021) siang. Tapi keluarga menaruh curiga karena ada luka saat memandikan jenazah," kata Hendra, pada Kamis (4/2/2021).

Atas hal itu, pada Rabu (3/2/2021) keluarga melaporkan ke pihak Kepolisian.

Jasad yang telah dimakamkan, dibongkar Tim Forensik Kedokteran Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta dan Polres Metro Bekasi guna melakukan penyelidikan.

Proses outopsi tubuh korban dilakukan langsung di lokasi TPU Sukatani.

Baca juga: Aksi Begal Sadis yang Tewaskan Pian di Bekasi Timur Terekam CCTV, Polisi Buru Empat Pelaku 

”Kita laksanakan gali kubur dan auotopsi jenazah korban,” katanya.

Berdasarkan hasil otopsi korban tewas karena dibunuh dengan bendata tajam dan ditemukan luka sobek di bagian perut sebelah kanan, luka robek pergelangan tangan kiri, luka sobek bagian leher, luka memar di dagu, luka robek bagian bawah ketiak

”Hasil autopsi membenarkan korban tewas karena ditusuk menggunakan gunting. Selesai itu dengan disaksikan keluarga korban dan warga setempat jasad korban kembali dikebumikan," kata dia.

Setelah mendapatkan kepastian itu, Kepolisian langsung melakukan serangkaian pemeriksaan mulai dari keluarga, maupun saksi.

Dari hasil pendalaman dan keterangan saksi, bahwa kasus tewasnya korban bukan bunuh diri, namun mengarah ke pembunuhan.

”Dari hasil itu, kami amankan tersangka MR bin T (38) di Sukatani,” ungkapnya.

Setelah diinterogasi penyidik, tersangka akhirnya mengakui perbuatanya dilakukan pada Selasa (2/2/2021) sekitar pukul 02.00 WIB.

MR telah membunuh korban di ruang tamu dengan cara menusuk beberapa kali di sejumlah bagian tubuh dengan gunting bergagang hitam.

Mulai dari bagian perut, dada dan leher sebelah kiri korban.

Kemudian pelaku menarik korban dari ruang tamu ke kamar mandi dan besok paginya dibuat seolah korban meninggal karena bunuh diri.

"Jadi dibawa ke kamar mandi dibuat seperti gantung diri. Maka keluarga awalnya mengira bunuh diri," katanya.

Atas perbuatannya, tersangka terancam dengan pasal pembunuhan berencana dan atau pembunuhan sesuai dengan Pasal 340 KUHP sub 338 KUHP.

Kini, kasus ini masih didalami petugas dengan mencari motif aksi nekad yang dilakukan oleh tersangka.

”Masih kita dalami motif yang dilakukan oleh tersangka, masih diperiksa oleh penyidik,” tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Tertidur Pulas, Istri Penjual Kelapa di Bekasi Tak Tahu Suami Ditikam Hingga Tewas

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas