Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Banjir di Jakarta dan Bekasi Surut, Lebih dari 4 Hari Kawasan Priuk Tangerang Masih Terendam Banjir

Disaat banjir di Jakarta dan Bekasi sudah surut 100 persen, kawasan Priuk Tangerang masih tergenang banjir, sudah 4 hari lebih belum surut.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Banjir di Jakarta dan Bekasi Surut, Lebih dari 4 Hari Kawasan Priuk Tangerang Masih Terendam Banjir
TribunJakarta/Ega Alfreda
Kawasan Periuk Damai, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang yang masih terendam banjir setinggi dua meter, Selasa (23/2/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir tidak lagi menggenangi ibu kota Jakarta dan daerah penyangga kota dan kabupaten Bekasi.

Kini yang tersisa adalah pembersihan lumpur, aktivitas warga juga perlahan kembali normal.

Hal berbeda justru terjadi di Tangerang, beberapa wilayah disana masih direndam banjir.

Empat hari lebih, banjir tak kunjung surut.

Sudah 4 Hari Lebih Banjir di Periuk Kota Tangerang Tak Kunjung Surut

Sebagian wilayah Kota Tangerang masih digenangi banjir setinggi dua meter hingga, Selasa (23/2/2021).

Adalah kawasan Periuk Damai RW 08, Kecamatan Periuk, Kelurahan Periuk, Kota Tangerang yang masih digenangi banjir tinggi.

Berita Rekomendasi

Dari pantauan di lokasi, ratusan rumah masih terendam banjir sampai menyentuh ke atap rumahnya.

Beberapa warganya pun masih sibuk menyelamatkan harta bendanya.

Satu demi satu pun perahu milik petugas di sana digunakan warganya untuk mengevakuasi barang-barang yang masih bisa diselamatkan.

Sugi, warga yang tampak sibuk menyelamatkan harta bendanya tersebut menyebutkan kalau sudah empat hari rumahnya terendam banjir setinggi dua meter.

"Udah empat hari mas gini-gini aja kondisinya. Mana sekarang airnya agak panas soalnya terik banget mataharinya," keluh Sugi saat ditemui di Perumahan Periuk Damai RW 08, Selasa (23/2/2021).

banjir di priuk tangerang
Kawasan Periuk Damai, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang yang masih terendam banjir setinggi dua meter, Selasa (23/2/2021).

Namun, ia mengaku kalau genangan air yang ada wilayahnya tersebut sedikit demi sedikit mulai terasa surut.

Sebab, sudah tiga hari memang Kota Tangerang tidak diguyur hujan.

"Kayaknya sih emang makin surut soalnya di rumah saya tadinya se-atap tapi sekarang pintu sudah mulai kelihatan. Tapi paling dalem di belakang itu masih dua meter belum bisa diakses kecuali pake perahu," ungkap Sugi.

Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Febi Darmawan mengatakan kalau banjir di Kota Tangerang tersisa hanya di Kecamatan Periuk.

"Banjir sisa di wilayah Periuk saja, setinggi paha orang dewasa," kata Febi.

Kawasan Periuk Tangerang Masih Digenangi Banjir, Kapolres Minta Jangan Main Air

Kawasan Perumahan Periuk Damai RW 08, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang masih digenangi banjir tinggi sampai hari ini, Rabu (24/2/2021).

Banjir Periuk sudah terjadi selama empat hari empat malam sejak Sabtu (20/2/2021).

Awal kebanjiran, perumahan Periuk Damai direndam banjir setinggi empat meter.

Namun, hari ini Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengklaim kalau banjir sudah mulai surut.

Tersisa hanya sekira 30 sampai 60 sentimeter air yang menggenang.

"Kemudian kondisi air di lokasi ada genangan kurang lebih 30 sentimeter dan warga yang mengungsi dari rumahnya dalam penampungan dilakukan pemberian sembako," ujar Deonijiu di Mapolrestro Tangerang Kota, Rabu (24/2/2021).

Dirinya meyakinkan kalau banjir yang awalnya menggenangi kawasan Cipondoh, Karawaci dan Ciledug sekarang sudah surut.

"Kondisi banjir wilayah Kota Tangerang banjir saat ni seperti Ciledug dan Jatiuwung sekitarnya saat ini udah turun (banjirnya)," ungkap Deonijiu.

Pasalnya hanya tersisa kawasan Periuk Damai saja yang saat ini masih digenangi banjir tinggi.

Anggota polisi dan stakeholder lainnya pun masih berjaga di sana untuk memenuhi dapur umum, bantuan kesehatan, dan logistik lainnya kepada para pengungsi.

"Antisipasi hujan supaya warga dan anak-anak tidak melakukan kegiatan dekat air dan tidak melakukan pemancingam atau kegiatan-kegiatan renang di air yang ada banjirnya," imbau Deonijiu.

priuk tangerang banjir
Warga Perumahan Periuk Damai RW 08 yang menyeberangi jembatan apung untuk mobilisasi lantaran akses jalan di perumahannya masih terendam banjir setinggi 2 meter, Selasa (23/2/2021).

Sementara, Camat Periuk, M Maryono pun mengatakan kalau banyak warganya yang kini sangat membutuhkan bantuan alat kebersihan.

"Kalau yang paling dibutuhkan oleh pengungsi sekarang ini adalah alat kebersihan untuk membersihkan rumahnya," kata dia di lokasi banjir, Selasa (23/2/2021).

Sebab, lanjutnya, sudah 50 persen rumah di Perumahan Periuk Damai 08 sudah mulai surut dari genangan.

Memang, dari pantauan langsung di lokasi ada beberapa warga yang mulai membersihkan rumahnya dari air dan lumpur.

"Banyak rumah-rumah yang sudah kering dan surut, mereka melakukan kerja bakti dan dibutuhkan alat-alat kebersihan itu," sambung Maryono.

Banjir di Kecamatan Periuk, Kota Tangerang pun mulai menimbulkan efek domino.

Terutama yang dirasakan oleh parah korban banjir yang terpaksa mengungsi di masjid yang berlokasi dekat Perumahan Periuk Damai RW 08.

Sebagai informasi, Perumahan Periuk Damai RW 08 masih tergenang banjir setinggi dua meter selama empat hari lamanya sejak Sabtu (20/2/2021).

Dari pantauan di lokasi, puluhan warga yang terdampak banjir masih bertahan di pengungsian disebuah masjid yang dekat dengan lokasi.

priuk tangerang banjir 2
Kawasan Periuk Damai, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang yang masih terendam banjir setinggi 2 meter, Selasa (23/2/2021).

Maryono mengungkapkan kalau para pengungsi sudah mengeluhkan adanya penyakit kulit seperti gatal-gatal.

"Kalau untuk dari segi kesehatan, ada sebagian yang gatal-gatal dan tensi darah naik," jelas Maryono di lokasi, Selasa (23/2/2021).

Menurutnya, setiap tempat pengungsian yang ada di dekat lokasi banjir sudah disediakan posko kesehatan.

Tentu saja bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang dan Puskesmas setempat.

"Dinas Kesehatan dan puskesmas wilayah masing-masing tersebar setiap titip posko ini kita ada posko kesehatannya. Satu pengungsian satu posko kesehatan dan mereka melayani semua pengungsi yang ada," ungkap Maryono.

Wali Kota Tangerang Blusukan ke Lokasi Banjir

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah meninjau wilayah komplek Perumahan Mutiara Peluit dan Periuk Damai, Kota Tangerang, pada Rabu (24/2/2021).

Upaya itu dilakukan untuk mengawasi penanganan banjir di wilayah komplek Perumahan Mutiara Peluit dan Periuk Damai.

"Hasil evaluasi yang dilakukan sejak pagi, terdapat sedimentasi yang cukup tinggi yang berpengaruh terhadap daya tampung sungai Cirarab," ungkap Arief dalam keterangannya, Rabu (24/2/2021).

Menurut dia, Pemkot Tangerang akan memaksimalkan kinerja mesin-mesin pompa yang ada untuk mempercepat proses surutnya air di wilayah Perumahan Periuk Damai dan Mutiara Peluit.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah.
Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah. (HandOut/Istimewa)

Mengingat, sebelumnya mesin pompa tidak dapat digunakan karena air masih selevel dengan tanggul.

"Sejak pagi tadi sudah dinyalakan empat mesin pompa yang ada di Situ Bulakan. Sekarang di pintu lima sudah nyala tiga mesin pompa," jabar Arief.

"Tanggul yang jebol dipasang kisdam agar air bisa dipompa melewati tanggul," imbuhnya.

Selain itu, lanjut Arief, Pemkot telah memasang jembatan apung untuk membantu mobilisasi warga yang keluar masuk area perumahan.

"Jadi lebih aman dan lebih cepat kalau ke rumahnya," kata Wali Kota.

Lebih lanjut Wali Kota berharap agar Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane dan Pemprov Banten dapat segera melakukan normalisasi Sungai Cirarab serta Situ Cipondoh agar daya tampungnya dapat lebih baik.

"Sekarang Pemkot lakukan apa yang bisa dikerjakan, supaya banjir bisa cepat surut dan masyarakat bisa kembali ke rumahnya," tukas Arief.

Gubernur DKI Anies Baswedan : Banjir di Jakarta 100 Persen Surut

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah memastikan semua titik banjir yang ada di Jakarta sudah surut 100 persen pada Senin (22/2/2021) pukul 03.00 WIB dini hari.

Hal tersebut disampaikannya dalam konferensi pers pada Senin, yang dikutip dari tayangan di kanal YouTube Kompas TV.

"Alhamdulillah pada Minggu, satu hari kemudian 99,9 persen surut. Ini terjadi atas kerja keras seluruh jajaran untuk melakukan pemompaan di tempat-tempat yang terdampak."

"Kemudian Senin dini hari jam 3 pagi tadi dipastikan bahwa 100 persen sudah surut," ungkap Anies dikutip dari Kompas TV.

Anies menambahkan, pada Senin ini, seluruh kegiatan perekonomian dan kegiatan pemerintahan bisa berlangsung tanpa ada gangguan sedikitpun.

Ia pun memberikan apresiasinya kepada seluruh jajaran yang bekerja ekstra keras, untuk memastikan dampak dari curah hujan ekstrem bisa dikendalikan.

Hingga malam ini ketinggian banjir di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang sempat ditinjau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih mencapai 70 sentimeter pada Jumat (19/2/2021).
Hingga malam ini ketinggian banjir di RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu yang sempat ditinjau Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih mencapai 70 sentimeter pada Jumat (19/2/2021). (Kolase Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan/Kompas Images/Roderick Adrian Mozes)

Banjir di Kota Bekasi Sudah Surut

Perumahan Bumi Nasio Indah, Jatiasih, Kota Bekasi jadi lokasi langganan banjir.

Pada Sabtu (20/2/2021) kemarin perumahan ini juga dilanda banjir.

Banjir di perumahan itu sudah surut pada Senin (22,2,2021) dan menyisakan lumpur.

Kompleks ini sudah kering dari genangan, tinggal menyisakan yang cukup tebal.

Warga tampak mulai membersihkan rumah-rumah mereka dari sisa banjir serta menjemur perabotan rumah tangga yang basah.

Diketahui Perumahan Bumi Nasio Indah sempat kebanjiran pada Sabtu lalu, dengan ketinggian air mencapai 2 hingga 2,5 meter.

Di Kota Bekasi, sebelumnya dilaporkan ada 126 titik banjir di 40 kelurahan pada 12 kecamatan di Kota Bekasi sejak Sabtu (20/2/2021) lalu.

Perumahan Bumi Nasio Indah, Jatimekar Kota Bekasi Jawa Barat, masih terendam banjir dengan ketinggian 1,5 meter pada Minggu (21/2/2021) pagi.
Perumahan Bumi Nasio Indah, Jatimekar Kota Bekasi Jawa Barat, masih terendam banjir dengan ketinggian 1,5 meter pada Minggu (21/2/2021) pagi. (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Sama dengan Perumahan Bumi Nasio Indah, banjir yang melanda kawasan perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kota Bekasi telah surut, Minggu (21/2/2021).

Sejumlah warga kini sudah kembali ke rumah dan membersihkan sisa-sisa bekas banjir.

Tampak lumpur dan sampah yang terbawa saat banjir berserakan di Jalan Pondok Gede Permai dan halaman ruko serta rumah warga.

Sejumlah warga terlihat tengah membersihkan ruangan dan barang-barang yang sebelumnya terendam lumpur.

Sementara itu, tanggul Kali Bekasi di belakang perumahan yang jebol akibat derasnya aliran air kini sudah mulai diperbaiki.

Alat berat pun sudah dikerahkan ke lokasi untuk membangun tanggul sementara, selama proses perbaikan tanggul secara permanen.

Banjir di Pebayuran Kabupaten Bekasi Berangsur Surut

Banjir akibat luapan Sungai Citarum di Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, sejak Sabtu (20/2/2021) lalu disebut mulai berangsur surut.

"Secara umum banjir di wilayah Pebayuran saat ini mulai surut. Sehingga warga pun yang kemarin dievakuasi sudah banyak yang pulang dan kembali ke rumah," sebut Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Muhammad Said, dikutip dari situs resmi Pemerintah Kabupaten Bekasi, Rabu (24/2/2021).

Namun, ia melanjutkan, limpahan air akibat jebolnya tanggul Sungai Citarum di Pebayuran kini berpindah ke Kecamatan Cabangbungin karena ada tanggul irigasi yang jebol.

"Sekarang yang tergenang banjir itu Cabangbungin. Dari sembilan desa, sudah tujuh desa yang tergenang," kata Said.

"Bahkan ada tiga desa yang banjirnya cukup parah," ujarnya.

Suasana mencekam saat dua warga terjebak banjir di Desa Sumberurip, Pebayuran, Kab Bekasi pada Minggu (21/2/2021). Dua warga itu terjebak banjir dan terombang-ambing mengapung menggunakan ember.
Suasana mencekam saat dua warga terjebak banjir di Desa Sumberurip, Pebayuran, Kab Bekasi pada Minggu (21/2/2021). Dua warga itu terjebak banjir dan terombang-ambing mengapung menggunakan ember. (Instagram@kansar_jakarta)

Di saat yang sama, titik banjir di 19 kecamatan di Kabupaten Bekasi juga mulai berkurang, utamanya di Kecamatan Cikarang Timur dan Kedungwaringin.

Ketinggian air yang sempat mencapai 2,5 meter kini diklaim telah berkurang hingga 30 sentimeter di beberapa tempat.

Situasi ini memungkinkan tim evakuasi BPBD Kabupaten Bekasi ditarik dari lokasi lain dan dikerahkan untuk menanggulangi banjir di Cabangbungin.

Tim BPBD Kabupaten Bekasi juga terus bergerak menelusuri lokasi yang terisolasi, guna menyalurkan logistik bagi warga yang terdampak banjir.

"Tim kita masih ada di titik-titik yang masih ada genangan banjir untuk di-drop-kan logistik kepada warga di sana," ungkap Said.

Presiden Jokowi Targetkan Tanggul Citarum yang Jebol Selesai Dikerjakan dalam 2 Hari

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau tanggul Jebol Sungai Citarum di Desa Sumberurip, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, pada Rabu (24/2/2021).

Presiden mengatakan bahwa perbaikan tanggul yang jebol pada Sabtu malam (20/2/2021) tersebut telah dilakukan dua hari lalu atau Senin (22/2/2021).

Presiden menargetkan perbaikan tanggul rampung pada dua hari ke depan.

"Pada hari Sabtu malam, jam 10 tanggal 20 Februari yang lalu tanggul Citarum ini jebol. Ada tiga titik yang mengalami jebol tanggul seperti ini. Tetapi dua hari yan lalu sudah mulai dikerjakan. Dan ini Insya Allah tadi saya memberikan target maksimal 2 hari lagi sudah harus selesai tanggulnya," kata Presiden.

Foto tangkapan layar Presiden Joko Widodo menijiau lokasi jebolnya tanggul Citarum di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021).  (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)
Foto tangkapan layar Presiden Joko Widodo menijiau lokasi jebolnya tanggul Citarum di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021). (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa) (Sekretariat Presiden)

Tidak hanya itu Presiden juga telah memerintahkan agar rumah warga yang terdampak jebolnya tanggul segera diperbaiki secepat.

Dengan segera rampungnya perbaikan tanggul dan rumah warga diharapkan kondisi dapat normal kembali.

"Masyarakat yang terkena dampak tadi sudah. Di sini tadi ada 30 juga perumahannya akan segera diselesaikan dalam waktu secepat-cepatnya," pungkasnya.

Sebelumnya, jebolnya tanggul Sungai Citarum menyebabkan banjir di 4 desa di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat.

Hingga Selasa kemarin, sejumlah wilayah di sekitar tanggul masih terendam banjir. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/TribunBanten.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas