C Suhadi: Presiden Hadir Meresmikan Bendungan di NTT Bukan Untuk Kampanye
C Suhadi sangat menyesalkan sikap orang-orang yang hendak melaporkan Presiden Joko Widodo ke Mabes Polri, berkaitan dengan masalah kunjungan kerjanya
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Relawan Jokowi-Maruf Amin, Negeriku Indonesia Jaya (Ninja) C Suhadi SH MH sangat menyesalkan sikap orang-orang yang hendak melaporkan Presiden Joko Widodo ke Mabes Polri, berkaitan dengan masalah kunjungan kerjanya ke di NTT untuk meresmikan waduk.
Kejadian itu berbeda jauh dengan kejadian di tempat-tempat lain yang pernah ada tapi terjadi masalah, itukan berbeda masalah atau kasusnya, sehingga tidak bisa dipukul rata begitu.
“Presiden datang ke sana dan kemudian adanya kerumunan, itu bukan kemauan atau presiden yang mengundang masyarakat, tapi masyarakat yang datang sendiri dan atau atas kemauan sendiri. Akan berbeda kalau seandainya mereka diundang untuk menghadiri acara Presiden di sebuah tempat, barangkali itu menjadi berbeda,” ungkap C Suhadi SH MH, Sabtu (27/2/2021).
Manakala ajakan itu tidak ada dan hanya spontanitas masyarakat yang datang, kemudian berkerumun di sana, kalau ini dilaporkan menurutnya, terlalu mengada-ada.
"Unsur dari 'ajakan' tidak memenuhi ketentuan dalam hukum pidana itu, sehingga tidak ada unsur melawan hukumnya. Jika ada orang datang untuk melihat presidennya siapa yang bisa melarang itu, jadi dalam kontek ini janganlah telalu berlebihan, sikapi dengan bijak, sikapi dalam kontek presiden sebagai kepala negara yang kebetulan barangkali dicintai masyarakatnya. Jadi ini tindakan spontan dan bukan diada-adakan atau bersifat direncanakan,” jelas C Suhadi SH MH.
Kepada semua pihak, C Suhadi SH MH berharap dalam persoalan ini lihatlah dalam kacamata secara sehat, realistis dan berkeadilan, jangan semua orang berkerumun terus menjadi persoalan.
"Bagaimana orang yang berkerumun di pasar yang terjadi setiap hari, itu kan sama, kan tidak bisa disalahkan,” selorohnya.
Suhadi meminta agar menyikapi keberadaan presiden sebagai kepala negara dan kehadirannya bukan semata-mata untuk mengundang masyarakat hadir.
"Presiden hadir dalam rangka meresmikan bendungan, bukan untuk kampanye," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.