Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keributan Oknum Polisi dan Ormas di Kafe Stadium, Propam Polair Turun Tangan, Puluhan Kafe Disegel

Bermula dari keributan antara oknum polisi dengan Ormas di Kafe Stadium, Kolong Jembatan Cilincing imbasnya puluhan kafe disana disegel.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Keributan Oknum Polisi dan Ormas di Kafe Stadium, Propam Polair Turun Tangan, Puluhan Kafe Disegel
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Puluhan kafe remang-remang di kawasan kolong jembatan RW 08 Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara disegel, Senin (22/3/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah ramai kasus polisi terlibat narkoba hingga penembakan, terkini ada kasus oknum polisi terlibat keributan dengan ormas di Cilincing, Jakarta Utara.

Oknum tersebut kini diperiksa oleh Propam Polair.

Sementara sejumlah kafe di dekat lokasi keributan terkena imbasnya, disegel Satpol PP dan Polisi.

Terlebih lagi kafe-kafe di kolong jembatan Cilincing itu melanggar PPKM.

Baca juga: 24 Kafe di Cilincing Disegel Polisi dan Satpol PP 

Oknum Polisi yang Terlibat Keributan dengan Anggota Ormas Diperiksa Propam

Seorang oknum polisi terlibat keributan dengan anggota ormas di Kafe Stadium, kolong jembatan RW 08 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (22/3/2021).

Kapolsek Cilincing Kompol Eko Setio BW mengatakan oknum yang merupakan anggota Polair itu sudah diperiksa Propam.

Berita Rekomendasi

"Jadi itu kesalahpahaman di kafe antara oknum polisi dengan ormas. Untuk oknum polisinya sudah kami serahkan ke Propam Polair," kata Eko saat dikonfirmasi.

Meski begitu, Eko tidak memerinci siapa identitas oknum tersebut maupun asal satuannya.

segel kafe cilincing 23
Kapolsek Cilincing Kompol Ekp Setio BW di lokasi penyegelan 24 kafe remang-remang di kawasan Kolong Jembatan RW 08 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (22/3/2021).

Di sisi lain, terkait kasus penganiayaan yang terjadi, hingga kini anggota ormas yang mengalami luka-luka usai dipukuli belum mengajukan laporan.

Polsek Cilincing akan membuka diri jika ada laporan dari pihak yang merasa dirugikan.

"Untuk pihak ormasnya kami sarankan itu haknya untuk melaporkan, tidak dilarang. Karena semua hukum di mata masyarakat sama, apalagi polisi juga sekarang kan kalau melanggar pakai pidana umum juga," kata Eko.

Pulukan Kafe Remang-remang di Kolong Jembatan Cilincing Disegel

Puluhan kafe remang-remang di kawasan kolong jembatan RW 08 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, disegel.

Penyegelan ini dilakukan imbas dari adanya keributan diduga antara anggota ormas dan oknum kepolisian di salah satu kafe, Senin (22/3/2021) dini hari.

Pantauan TribunJakarta.com, tim gabungan dari Tiga Pilar Kecamatan Cilincing dikerahkan dalam giat penyegelan ini.

Tim dari anggota Polsek Cilincing, Satpol PP Kecamatan Cilincing, hingga prajurit Koramil Cilincing mendatangi lokasi dan melakukan penyisiran terhadap kafe-kafe yang masih buka.

Kemudian, kafe-kafe tersebut disegel menggunakan garis polisi maupun garis kuning Satpol PP.

Terakhir, petugas juga memasang stiker penutupan sementara pada pintu masuk masing-masing kafe.

Puluhan kafe di kawasan kolong jembatan RW 08 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara disegel petugas, Senin (22/3/2021).
Puluhan kafe di kawasan kolong jembatan RW 08 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara disegel petugas, Senin (22/3/2021). (Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan)

Kapolsek Cilincing Kompol Eko Setio BW mengatakan, sebelum melakukan penyegelan, pihaknya menerima laporan bahwa kafe-kafe di kolong jembatan tersebut tak mengindahkan protokol kesehatan.

Para pemilik kafe masih tetap mengoperasikan tempat usaha mereka meskipun ada pembatasan jam buka di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Imbasnya, pada dini hari tadi, dua pengunjung kafe yang masing-masing seorang anggota ormas dan oknum kepolisian sampai terlibat keributan.

Keduanya berkelahi setelah minum minuman keras di kafe bernama Kafe Stadium.

"Mereka ini bandel, karena prokes berlaku sampai pukul 21.00 WIB. Mereka ada yang curi-curi waktu," kata Eko di lokasi, Senin siang.

"Pada saat buka, namanya orang datang terjadi kesalahpahaman. Bersenggolan, akhirnya terjadi keributan," sambungnya.

Operasional puluhan kafe di kolong jembatan Cilincing yang menimbulkan keributan akhirnya dilaporkan ke polisi.

Baca juga: Cynthiara Alona Mendekam di Tahanan Polda Metro, Hotelnya Disegel, Satu Muncikari Diidentifikasi

Menerima laporan, polisi langsung berkoordinasi dengan Satpol PP dan TNI guna menyegel kafe remang-remang yang menjual minuman keras dan menjajakan pekerja seks komersial (PSK).

"Langsung saya perintahkan Unit Reskrim dan Satpol PP untuk tutup kafe tersebut," kata Eko.

"Semua, jumlahnya 24 kafe. Sementara hanya kafenya saja yang ditutup, penindakan (terhadap pemilik kafe) kita belum lakukan," kata Eko.

Adapun penutupan terhadap 24 kafe remang-remang itu dilakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Namun, Eko menegaskan bahwa kafe-kafe tersebut harus tutup selama pandemi Covid-19 masih merebak.

"Selama pandemi saya minta tutup," tutup Eko.

Oknum Polisi dan Ormas Ribut di Cilincing, Kapolsek: Bersenggolan Kemudian Ribut

Terjadi keributan antara anggota ormas dengan oknum polisi terjadi di Kafe Stadium, di kolong jembatan RW 08, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (22/3/2021) dini hari.

Kapolsek Cilincing Kompol Eko Setio Budi W mengatakan keributan antara kedua belah pihak tersebut akibat adanya kesalahpahaman setelah mereka sama-sama di bawah pengaruh alkohol.

"Pada saat buka, namanya orang datang, terjadi kesalahpahaman. Bersenggolan, akhirnya terjadi keributan," kata Eko, Senin (22/3/2021).

Eko pun tidak menampik pihak yang berseteru merupakan anggota ormas dan oknum polisi.

Hanya saja tidak dijelaskan detil ormas maupun kesatuan mana dari pihaknya yang berseteru.

"Iya, itu antara anggota ormas dan oknum (kepolisian)," kata Eko.

Baca juga: Herman Gondrong Beli Peralatan Gandakan Uang, Kotak Hitam dan Jenglot Palsu di Tambun 

Sementara itu informasi yang dihimpun, anggota ormas yang terlibat aksi keributan terlihat dalam kondisi babak belur usai mengalami luka memar pada bagian wajah.

Berdasarkan foto yang beredar, terlihat anggota ormas tersebut mendatangi Mapolsek Cilincing dengan kondisi wajah bengkak akibat mengalami luka memar dan berdarah.

Kerap Meresahkan, Warga Harap Puluhan Kafe di Kolong Jembatan Cilincing Disulap Jadi Pusat Kuliner

Puluhan kafe remang-remang di kolong jembatan RW 08 Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, dinilai meresahkan warga.

Setiap malam, sedikitnya 24 kafe yang ada di lokasi tersebut sering menimbulkan kerumunan.

Alhasil, kebisingan dari musik-musik yang dikumandangkan dari malam hingga dini hari pun tak terhindarkan.

Tak hanya itu, pengunjung kafe-kafe tersebut juga kerap kali membuat kegaduhan.

Yang terakhir, pada Senin (22/3/2021) dini hari tadi, dua pengunjung yang masing-masing seorang anggota ormas dan oknum polisi terlibat keributan usai minum minuman keras di salah satu kafe.

Keributan serta kegaduhan yang sering timbul ini pun dikeluhkan warga.

Apalagi, kafe-kafe tersebut juga sering menjadi tempat pekerja seks komersial (PSK) menjajakan diri mereka.

cilincing segel kafe 56
Kafe Stadium di Kolong Jembatan Cilincing Jakarta Utara, lokasi keributan antara anggota ormas dan oknum polisi, Senin (22/3/2021).

Ketua RW 08 Kelurahan Cilincing, Yayat menuturkan, keberadaan kafe-kafe di kolong jembatan tersebut sudah sekitar 20 tahun lamanya.

Yayat mengakui bahwa pada kenyataannya keberadaan puluhan kafe remang-remang itu memang meresahkan.

"Kalau dibilang meresahkan ya meresahkan. Apalagi kalau kafe-kafe kayak gitu kan menjual minuman keras juga ya," kata Yayat di lokasi.

Yayat juga menyoroti keberadaan para PSK yang setiap malam mangkal di kafe-kafe tersebut.

Ia berharap, daripada dipergunakan untuk tempat maksiat, kafe-kafe tersebut sebaiknya disulap menjadi pusat kuliner.

"Ya daripada buat tempat PSK gitu, baiknya diganti ke tempat kuliner," ucapnya.

Menurut Yayat, usul terkait pengadaan pusat kuliner di lokasi yang sekarang ditempati kafe remang-remang sudah pernah diajukannya ke pemerintah setempat.

Namun, hingga kini usul tersebut belum terpenuhi.

"Ya saya berharap jadi kafe kuliner, jadi disulap dari ujung ke ujung. Ciri khas makanan yang dijual di Cilincing apa, karena kita ikan, ya ikan, sea food. Gitu sih harapan saya dan masyarakat," kata Yayat. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas