Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kebakaran di Matraman, Ria dan Ibunya Ditemukan Tewas dalam Keadaan Berpelukan

Pihak keluarga Dani sulit menyelamatkan diri karena kondisi Sri Mulyani yang mengidap stroke dan tidak dapat berjalan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kebakaran di Matraman, Ria dan Ibunya Ditemukan Tewas dalam Keadaan Berpelukan
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Kebakaran di Jalan Pisangan Baru III, RT 003/RW 06, Pisangan Baru, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021) merenggut 10 orang meninggal dunia. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebakaran pada Kamis (25/3/2021) sekira pukul 04.50 WIB membawa duka cita bagi warga RT 03/RW 06, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

Sebanyak 10 jiwa yang terdiri dari tiga Kepala Keluarga (KK) penghuni kontrakan di gang buntu dengan lebar sekitar satu meter di Jalan Pisangan Baru III tewas terjebak dalam kebakaran.

Dua KK yang menghuni satu kontrakan terdiri dari Muhamad Hamdani Himawan (24), Debby Emilia (25), Farras Izan Himawan (2) dan Sri Mulyani (51), Ria Ramadhanie (17).

Sementara satu KK lainnya yang menempati satu unit kontrakan lain yakni Beni Siswanto (44), Nova (42), Silvanny Aliya Nabila (21), Beyva Alilya Azahra (15), Benno Siswanto (9).

Ferry (42), satu warga RT 03 mengatakan saat proses evakuasi jenazah sejumlah korban ditemukan di kontrakan dalam keadaan berpelukan berupaya menyelamatkan diri.

“Pada saat ditemukan, korban Dani (Hamdani) dan istrinya (Debby) saling berpelukan di kamar. Kalau Ria lagi sambil pelukan dan tiduran gitu sama ibunya, Sri Mulyani," kata Ferry di Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021).

Berita Rekomendasi

Warga sekitar sempat mendengar teriakan minta tolong para korban saat awal terjadi kebakaran, namun karena besarnya kobaran api mereka tidak bisa berbuat banyak menyelamatkan.

Selain karena besarnya kobaran api, menurutnya pihak keluarga Dani sulit menyelamatkan diri karena kondisi Sri Mulyani yang mengidap stroke dan tidak dapat berjalan.

"Ibunya ini memang dalam keadaan stroke. Pas warga dikabarin ada kebakaran, api juga sudah membesar. Jadi kita kesulitan buat memadamkan api, terlambat," ujarnya.

Sebanyak 14 unit mobil pompa Damkar Jakarta Timur yang dikerahkan memadamkan api juga sempat kesulitan karena akses menuju lokasi sempit atau hanya bisa dilalui satu mobil.

Api baru berhasil dipadamkan pukul 05.50 WIB dilanjutkan proses evakuasi 10 jenazah korban dari kontrakan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta Pusat.

Ketua RT 03 Saryanto menuturkan berdasarkan keterangan warganya kebakaran dipicu korsleting dari satu unit kontrakan lalu merembet ke motor yang terparkir di gang.

"Kalau menurut keterangan dari salah satu warga kami dari kontrakan pak Siswanto. yang meninggal, kurang lebih (penyebab kebakaran) arus pendek, di sampingnya ada motor jadi langsung meledak," tutur Saryanto.

Baca juga: Ibu Hamil Tiga Bulan Ikut Jadi Korban Kebakaran di Matraman 

Selamat karena dengar teriakan

Nanang Wahyudi (37) dan istrinya, Fani Yulian (31) masih syok akibat kebakaran empat kontrakan yang menewaskan 10 tetangga mereka pada Kamis (25/3/2021).

Dalam kebakaran yang terjadi sekira pukul 04.50 WIB lokasi kontrakan mereka diapit dua kontrakan dari tiga Kepala Keluarga (KK) yang masing-masing dihuni 5 korban.

Kontrakan mereka berada di gang buntu dengan lebar sekitar satu meter di RT 03/RW 06, Jalan Pisangan Baru III, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman.

"Saya sama istri bangun dari tidur itu karena dengar teriak-teriak tetangga kanan, kiri. Mereka teriak tolong-tolong tapi enggak teriak kebakaran," kata Nanang di Jakarta Timur, Kamis (25/3/2021).

Nahas saat mereka membuka pintu kontrakan dua unit motor yang terparkir depan kontrakan mereka sudah dilahap api, mereka pun bergegas menyelamatkan diri ke luar gang.

Besarnya api membuat Nanang dan Fani tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya, mereka hanya memikirkan nasib anak perempuan mereka yang berusia sembilan tahun.

"Pas saya buka pintu api dari motor itu langsung nyembur ke atas. Langsung saya ungsikan istri sama anak ke luar. Hitungan detik pas saya balik lagi ke lokasi enggak bisa, api sudah makin besar," ujarnya.

Nanang dan warga lainnya akhirnya berupaya melakukan pemadaman mandiri sambil meneriaki tetangga mereka agar bergegas menyelamatkan diri.

Tapi upaya gagal karena api lebih cepat merembet dan keberadaan lima motor di lokasi kejadian yang memperburuk kobaran api, para korban pun terjebak.

"Sebenarnya yang rumah paling pojok itu masih bisa keluar, tapi mungkin karena pas kejadian tidur jadi terlambat. Memang kejadiannya cepat banget, enggak sempat nyelametin barang juga," tuturnya.

Para korban yakni menempati satu unit kontrakan terdiri dari Muhamad Hamdani Himawan (24), Debby Emilia (25), Farras Izan Himawan (2) dan Sri Mulyani (51), Ria Ramadhanie (17) terdiri dari dua KK.

Sementara satu KK lainnya yang menempati satu unit kontrakan yakni Beni Siswanto (44), Nova (42), Silvanny Aliya Nabila (21), Beyva Alilya Azahra (15), Benno Siswanto (9).

Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman mengatakan terbakarnya motor depan kontrakan Nanang karena perambatan api.

"Karena api sudah merambat dari kontrakan ke motor, saat kejadian motor parkir di Jalan gang pas depan kontrakan," kata Gatot.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Korban Kebakaran di Matraman: Suami Istri, Anak dan Ibu Ditemukan dalam Keadaan Berpelukan

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas