Kalapas Narkotika Gunung Sindur: Saya Hanya Mengajak Bagaimana 34 Napi Teroris Kembali ke NKRI
Kalapas Narkotika Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Damari membeberkan terkait ikrar setia NKRI yang diucapkan 34 narapidana kasus terorisme.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Yudistira Wanne
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kalapas Narkotika Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Damari membeberkan terkait ikrar setia NKRI yang diucapkan 34 narapidana kasus terorisme.
Damari menjelaskan bahwa ikrar setia NKRI yang diucapkan 34 narapidana terorisme tidak terlepas dari sinergitas dan pembinaan yang diberikan Lapas, BNPT, BIN dan pemuka agama.
"Siang ini kami,melaksanakan pengucapan ikrar setia NKRI bagi napi kasus terorisme. Proses pengikraran ini melalui proses yang panjang artinya kemarin sudah lakukan pembinaan deradikalisasi yang tentu bekerjasama dengan Densus, BNPT, BIN dan pihak lainnya," ujarnya, Kamis (15/4/2021).
Lebih lanjut, Damari menegaskan bahwa narapidana terorisme itu kebanyakan berasal dari organisasi ataupun jaringan tertentu.
"Mereka semua kasus terorisme, terkait jringan JAD seluruh Indonesia dan simpatisan ISIS juga ada," tegasnya.
Terkait ikrar setia NKRI, Damari menjelaskan bahwa pihaknya hanya membina warga binaan permasyarakatan agar tetap menjadi bagian NKRI.
"Saya hanya mengajak bagaimana bisa kembali kepangkuan NKRI secara proses pemasyarakatan dengan ikrar ini artinya kami bisa lakukan proses pedekatan, artinya bisa remisi bisa bebas bersyarat dan hak-hak napi lainnya," ungkapnya.
Damari mengungkapkan bahwa sebelumnya 34 napi terorisme ini begitu sulit untuk diajak berkompromi.
Untuk itu, Damari mengaku bangga dan bersyukur bahwa 34 WBP bisa menjadi WNI seutuhnya.
"Luar biasa sekali, jangankan ikrar, mereka untuk hormat bendera aja gak mau, yang masih radikal dan masih betul-betul militan tentu luar biasa sekali. Mereka pun melawan dengan kita selalu protes," paparnya.
Selain itu, Damari menjelaskan bahwa 34 WBP menjalani rangkaian acara ketika ikrar setia NKRI.
"Kami tidak bisa prediksi tapi paling tidak meyakini dengan mereka berucap ikrar, cium bendera, tanda tangan materai sebagai bentuk keikhlasan untuk kembali," tandasnya.