Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Inspiratif Tintin Surtini, Bermodal Uang Rp 500 Merantau ke Jakarta Hingga Jadi Notaris Sukses

Liku-liku perjalanan hidup yang dilalui, mengantarkan Tintin Surtini menjadi seorang Notaris sukses di Jakarta.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Kisah Inspiratif Tintin Surtini, Bermodal Uang Rp 500 Merantau ke Jakarta Hingga Jadi Notaris Sukses
Warta Kota/Joko Supriyanto
Notaris Tintin Surtini menceritakan kisah hidupnya yang inspiratif. Ia mengingatkan soal kejujuran yang menjadi nilai utama dalam hidup dan pada Hari Kartini ia mengajak seluruh wanita menguatkan tekad untuk maju. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kisah inspiratif datang dari seorang wanita, Tintin Surtini.

Perempuan kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada 21 April 1955 tersebut usianya genap 66 tahun tepat di hari kelahiran RA Kartini.

Liku-liku perjalanan hidup yang dilaluinya mengantarkan dirinya menjadi seorang Notaris sukses di Jakarta.

Ketika ditemui di kantornya Jalan Bendungan Jatilihur, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Tintin menyambut dengan hangat.

Meski usianya tak lagi muda, tubuhnya masih terlihat bugar.

Ia terlihat berjalan perlahan menuruni anak tangga.

Baca juga: Hari Kartini: Ini Sejarah, Lirik Lagu Ibu Kita Kartini dan Kutipan Kata-Kata Bijak RA Kartini

Tintin Surtini cukup antusias ketika diminta untuk menceritakan pengalaman hidupnya 50 tahun silam.

Berita Rekomendasi

Dia masih ingat pengalaman hidupnya saat tinggal di Kadungora, Garut, Jawa Barat.

Saat itu usianya baru duduk di bangku kelas 3 sekolah dasar (SD).

Dalam usia yang tergolong anak-anak tersebut, ia sudah membantu perekonomian orangtuanya.

Lahir dari keluarga kurang mampu tidak membuat Tintin Surtini putus semangat untuk maju dan membantu orangtuanya.

Bahkan ia sempat menjadi tukang ngarambet atau buruh tani yang bertugas menanam padi sepulang sekolah.

"Jadi dulu untuk mencari biaya sekolah sendiri itu, saya kalau musim tanam padi saya ikut tanam padi, kalau panen saya itu panen, ikut bersihin sawah, itu pulang sekolah. Pulang sekolah saya pasti bawa baju ganti, jadi kalo sudah pulang saya bilang sama mandornya," kata Tintin Surtini ditemui, Senin (20/4/2021).

Selesai menjadi tukang ngarambet biasanya Tintin mendapatkan makan beserta upah dari ia bekerja.

Bahkan terkadang ia juga membantu ibunya untuk berkeliling berjualan kue sebelum berangkat sekolah.

Baca juga: Peringati Hari Kartini, Legislator Demokrat : Perempuan Tangguh Jadi Penerang Ibu Pertiwi

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas