Jadi Lokasi Prostitusi, Hotel Reddoorz TIS Square Tebet Ditutup Permanen oleh Satpol PP
Satpol PP DKI Jakarta resmi menutup secara permanen Hotel Reddoorz TIS Square karena jadi lokasi prostitusi online anak di bawah umur.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, TEBET - Satpol PP DKI Jakarta resmi menutup secara permanen Hotel Reddoorz TIS Square, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (29/4/2021).
Penutupan dilakukan setelah polisi membongkar praktik prostitusi online yang melibatkan anak-anak di bawah umur di tempat tersebut.
"Penutupan ini kami lakukan secara permanen," kata Kepala Bidang Penyidik Pegawai Negeri Sipil Satpol PP DKI Jakarta Eko Saptono.
Dengan adanya penutupan secara permanen ini, Eko menegaskan pihak hotel dilarang mengadakan kegiatan usaha apa pun.
"Bahwa mulai hari ini, detik ini, tidak ada usaha apa pun di lokasi ini," tegas dia.
Baca juga: Tukang Es Kelapa Ceritakan Penggerebekan Prostitusi di Tebet: 15 ABG Digiring Masuk Mobil Polisi
Sebelumnya, jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggerebek Reddoorz TIS Square, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 23.30 WIB.
Yusri mengatakan, polisi mendapati praktik prostistusi anak di bawah umur di lokasi tersebut.
"15 orang yang sebagian besar anak di bawah umur diamankan," kata Yusri.
Ia menjelaskan, modus operandi yang digunakan adalah menawarkan anak-anak di bawah umur kepada pria hidung belang melalui media sosial.
Selain anak di bawah umur, polisi juga mengamankan joki dan beberapa orang lainnya yang diduga terlibat dalam kasus prostitusi ini.
"Tertangkap tangan diduga keras sedang atau telah melakukan perbuatan cabul dengan korbannya adalah anak di bawah umur," ujar Yusri.
Baca juga: Muncikari Prostitusi di Tebet Masih di Bawah Umur, Polisi Jerat dengan UU Perlindungan Anak
Dari penggerebekan tersebut polisi menyita sejumlah barang bukti, yaitu uang tunai senilai Rp 600 ribu, kondom, handphone, dan laptop.
Seorang pedagang es kelapa di depan Hotel Reddoorz bernama Edi mengaku mengetahui penggerebekan tersebut. Sebab, mobil polisi parkir tepat di depan lapaknya.
"Ada delapan mobil parkir depan sini, nggak biasanya kan ramai kayak gitu," ujar Edi saat ditemui di lokasi.
Mulanya Edi tidak mengetahui mobil-mobil yang parkir di depan Reddoorz adalah kepunyaan polisi.
"Pas mereka naik, terus turun lagi bawa cewek-cewek itu baru saya paham itu polisi. Ya kayak digiring gitu ke mobil," ujar dia.
"Ada laki-laki juga yang dibawa, mungkin pengelola (Reddoorz) kali, saya juga nggak tahu persis," tambahnya.
Edi mengungkapkan, mayoritas perempuan yang diamankan polisi masih remaja.
"Kebanyakan masih kecil-kecil, ya belasan tahun lah kalau lihat sekilas ya," tutur Edi.
Sehari-hari, Edi mengaku kerap melihat perempuan-perempuan di bawah umur keluar masuk hotel tersebut.
"Pakaiannya rapi-rapi, sopan. Bahkan ada yang pakai kerudung," kata Edi.
Biasanya, anak-anak tersebut diantar oleh seseorang yang kemudian langsung meninggalkan lokasi.
"Biasanya sih mereka (anak-anak perempuan di bawah umur) lama di dalam, bukan satu jam, dua jam,"
Sehari setelah penggerebekan, Kamis (22/4/2021), suasana di Reddoorz tampak sepi.
Namun, masih terdapat tulisan "buka" pada sebuah kertas yang tertempel di pintu masuk Reddoorz.
Sementara itu, di lantai dua gedung terlihat salah satu kaca jendela yang masih terbuka.
Di sisi lain, seseorang yang mengaku sebagai kerabat dari pengelola Reddoorz mengatakan hotel tersebut sudah ditutup sementara setelah digerebek polisi.
"Oh di sini sudah nggak ada kegiatan, kita di sini cuma kerabat. Kita datang setelah dengar kabar itu (penggerebekan)," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Satpol PP Tutup Permanen Hotel Reddoorz TIS Square yang Jadi Lokasi Prostitusi Anak,