Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Ibnu Habiskan Waktu 4 Jam Perjalanan dari Depok ke Karawang: 'Enggak Gerak di Cikarang'

Dalam kondisi normal jika hendak menuju Karawang hanya membutuhkan waktu 60 hingga 90 menit.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Cerita Ibnu Habiskan Waktu 4 Jam Perjalanan dari Depok ke Karawang: 'Enggak Gerak di Cikarang'
Tribunnews/Irwan Rismawan
Sejumlah kendaraan mengantre untuk diperiksa oleh petugas kepolisian saat penyekatan mudik di Tol Jakarta-Cikampek KM 31, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021) dini hari. Akibat adanya penyekatan pemudik di KM 31 Cikarang tersebut menyebabkan kemacetan yang panjang. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyekatan beberapa ruas jalan tol dilakukan pemerintah guna menghindari adanya kegiatan mudik menyambut Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Satu dari beberapa ruas jalan tol yang menerapkan penyekatan yakni berada di Gerbang Tol Karawang Barat, tepatnya di KM 46 tol Jakarta-Cikampek(Japek), Jawa Barat.

Imbas dari penerapan penyekatan ruas jalan tol tersebut menimbulkan titik kemacetan kendaraan yang cukup panjang.

Salah seorang warga bernama Ibnu menceritakan situasi horor macet parah di ruas tol Jakarta-Cikampek tersebut.

Ibnu memulai perjalanannya dari Depok menuju Karawang. Total ia menempuh perjalanan selama 4 jam.

Dalam kondisi normal jika hendak menuju Karawang hanya membutuhkan waktu 60 hingga 90 menit.

"4 jam tadi mau ke Karawang enggak gerak di Cikarang, tol layang atas ditutup, keluar Cibatu Kalimalang juga parah," ujar Ibnu, Kamis (6/5/2021).

Berita Rekomendasi

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menyebut kemacetan akibat penyekatan mencapai 8 kilometer.

Baca juga: Dari Bali Hendak ke Mentawai, WNA Rusia & Pacarnya Dicegat di Palembang: Kami Mau Nikah, Bukan Mudik

Untuk mengurai kemacetan ini, petugas memutuskan memberhentikan sementara penyekatan mudik. Kendaraan diizinkan meneruskan perjalanan.

Pemeriksaan akan kembali dilakukan apabila kondisi lalu lintas mulai terurai.

"Kami akan los (lepas, Red) pemeriksaan sampai nanti ekornya kurang lebih 1 sampai 2 Km, baru kemudian kita akan laksanakan pemeriksaan kembali. Supaya ini juga tidak menghambat," ujar Sambodo.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus merespon terkait adanya kabar dari para pemudik yang ingin membongkar penyekat jalan di beberapa ruas jalan tol dalam masa pelarangan mudik lebaran 1442 H.

Kata Yusri, hal itu tidak mungkin dapat dilakukan, mengingat di setiap titik ruas jalan penyekatan jalan sudah disiagakan personel pengamanan dari kepolisian.

"Mana kuat diangkat, Nggak akan, kan sudah diamankan oleh petugas Polda Metro," kata Yusri.

Diketahui, tersiar kabar para pengguna jalan ruas jalan tol berencana membongkar penyekatan pelarangan mudik menyusul dari adanya aksi protes para pekerja di Gerbang Tol Cikarang Barat.

Di mana aksi protes tersebut terjadi pada Kamis (6/5/2021) sekira pukul 06.00 WIB, dan kabar itu dibenarkan oleh Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Sambodo mengatakan.

Protes tersebut dilakukan para pekerja yang sedang menaiki sebuah angkutan karena tidak dapat keluar dari Gerbang Tol Cikarang Barat arah Cikampek.

"Kejadian tersebut, protes dari para angkutan karyawan yang mau keluar dari GT Cikarang Barat dari arah Cikampek, karena GT Cikarang Barat ditutup agar tidak crossing dengan kendaraan yang kita putar balik," tuturnya.

Kendati begitu kata Sambodo untuk kondisi saat ini di lokasi sudah terkendali dan tidak ada kepadatan lalu lintas imbas dari adanya aksi protes tersebut.

Baca juga: Penyekatan Mudik Dimulai, Sahroni: Polisi Harus Tegas, Pemudik Putar Balik Saja

"Iya, itu kegiatan protes angkutan pekerja," kata Sambodo.

Putar Balik

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus sejak pukul 00.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB total sudah 1.070 kendaraan diputar balik. Ini masih berlanjut terus jumlahnya.

Ribuan kendaraan yang diputar balik itu, dikatakan Yusri, terdiri dari 895 kendaraan pribadi dan 175 kendaraan umum.

"Dengan rincian untuk Gate Cikupa ada 626 kendaraan. Kendaraan pribadi ada 519 dan kendaraan umum 77. Untuk Tol Cikabar ada 444 kendaraan. Kendaraan pribadi 346 dan kendaraan umum 98. Ini masih berjalan karena 24 jam ya terus bergerak," tambahnya.

Yusri pun membeberkan modus para calon pemudik dilakukan untuk mencoba lolos dari penyekatan mudik.

Baca juga: Remaja Dihentikan di Pos Penyekatan Pangandaran, Disuruh Putar Balik: Saya Mau Piknik, Bukan Mudik

"Modus sama semua selama di darat bermacam-macam. Ada yang mobil dinaikkan ke atas, ke tempat derek mobil, ada truk yang diubah tapi isinya manusia," ungkapnya.

"Tapi saya katakan petugas belajar dari pengalaman tahun sebelumnya. Kita mengevaluasi mana jalur tikus yang bocor kita tutupi. Mana tempat modus operandi yang digunakan kita sudah ketahui," sambungnya.

Untuk itu, masyarakat pun diminta tetap mengikuti kebijakan pemerintah untuk tidak mudik lebaran tahun ini.

"Yang paling bagus sudah berhenti (tidak memaksa mudik). Karena lewati Jakarta lewati Cikarang akan kena lagi di perbatasan lain. Makanya sudah, dan risikonya kendaraan akan kami tahan sampai operasi ini selesai," pungkas Yusri.

Terpisah, Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi mengatakan di Jawa Barat sudah ada 5022 kendaraan roda dua dan roda empat yang diputar balik.

Sejumlah kendaraan mengantre untuk diperiksa oleh petugas kepolisian saat penyekatan mudik di Tol Jakarta-Cikampek KM 31, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021) dini hari. Akibat adanya penyekatan pemudik di KM 31 Cikarang tersebut menyebabkan kemacetan yang panjang. Tribunnews/Irwan Rismawan
Sejumlah kendaraan mengantre untuk diperiksa oleh petugas kepolisian saat penyekatan mudik di Tol Jakarta-Cikampek KM 31, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (6/5/2021) dini hari. Akibat adanya penyekatan pemudik di KM 31 Cikarang tersebut menyebabkan kemacetan yang panjang. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Mereka diputarbalikkan oleh petugas di 158 titik penyekatan yang ada di Jabar.

"Iya (158 titik penyekatan)," kata dia.

Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri mengaku telah menerapkan skema untuk mengurai kepadatan kendaraan karena adanya penyekatan.

Kendaraan besar bersumbu tiga ke atas diarahkan ke jalur kanan.

Sementara itu, untuk kendaraan yang berpelat luar Cirebon diarahkan ke jalur kiri, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan.

"Kendaraan berpelat E itu pasti kan warga Cirebon, tidak diberhentikan. Untuk pelat B, D dan lainnya akan dilakukan pemeriksaan," kata Ahmad Dofiri.(Tribun Network/ris/igm/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas