Legislator PAN: Kementerian BUMN Harus Berikan Perhatian Serius kepada Pengusaha Ultra Mikro
Anggota DPR RI Fraksi PAN Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) pada Sosialisasi Integrasi Ekosistem Ultra Mikro yang diselenggarakan kemarin di Jakarta.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PAN Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) berharap perlunya sinergitas antara Usaha Ultra Mikro dengan Kementerian BUMN khususnya dalam hal permodalan yakni dengan PT Bank Rakyat Indonesia, PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani.
"Kementerian BUMN harus memberikan perhatian serius untuk para pengusaha Ultra Mikro ini. Karena para pengusaha Ultra Mikro ini merupakan penopang perekonomian nasional apalagi dalam susana perekonomian yang sulit saat ini," katanya, Rabu (9/6/2021).
Pada kegiatan Sosialisasi Integrasi Ekosistem Ultra Mikro yang diselenggarakan kemarin di Jakarta, Eko Patrio juga menyampaikan betapa pentingnya sektor Usaha Ultra Mikro ini dalam perekonomian nasional.
Baca juga: CARA Cek Daftar Penerima BLT UMKM di BRI dan BNI, Login eform.bri.co.id/bpum atau banpresbpum.id
Selama ini sektor Usaha Ultra Mikro telah memberikan kontribusi pada PDB nasional hingga mencapai sekitar 37 persen, dan menyerap 107,4 juta atau 89,04 persen dari total tenaga kerja nasional.
"Namun dari 57 juta pelaku Usaha Ultra Mikro, baru 20 persen saja yang mengakses lembaga keuangan formal untuk pembiayaan usaha," ucapnya.
Lebih lanjut Eko menambahkan dukungan terutama dari sisi permodalan dari tiga lembaga keuangan tadi sangat penting agar para pelaku Usaha Ultra Mikro ini bisa mengembangkan usaha dengan baik.
Akses untuk mendapatkan dukungan modal harus dipermudah agar para pelaku usaha Ultra Mikro ini tidak mencari pemodalan dari lembaga lain yang tentunya dengan tingkat bunga yang lebih tinggi.
Eko Patrio merasa sangat prihatin dengan menjamurnya pinjaman online (pinjol). Masih banyak masyarakat yang suka jalan pintas untuk mendapatkan dana baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk modal usaha dengan melakukan pinjaman online ini.
"Saya berharap masyarakat Jakarta khususnya untuk tidak melakukan pinjaman online (Pinjol). Sangat memberatkan dan sudah banyak yang menjadi korbannya. Lebih baik melakukan pendanaan melalui bank-bank pemerintah atau pegadaian lebih rendah bunganya," pungkasnya.