Buron 2 Bulan, Perampok di Balimester yang Lepaskan 5 Tembakan Sembunyi di Rumah Tante
Pelarian perampok di Balimester yang duel dengan sopir dan lepaskan 5 tembakan berakhir, selama ini pelaku sembunyi di rumah tantenya di Cibinong.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perampok yang melepaskan tembakan di Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur akhirnya tertangkap.
Pelaku yang mempersenjatai dirinya dengan airsoft gun ini sempat buron selama dua bulan sejak aksi terakhirnya di rumah Susanti Teng.
Setelah berbulan-bulan mengejar, jajaran Polres Metro Jakarta Timur menangkap pelaku.
Belakangan diketahui, pelaku tersebut bernama Rizky Tazuddin alias Ganay (24).
Rizky Tazuddin alias Ganay diciduk petugas dari persembunyiannya di kediaman tantenya di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Selama 2 bulan tersangka ini melarikan diri dan bersembunyi di Cibinong," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (21/6/2021).
Baca juga: Brimob Gadungan Tipu Sejumlah Janda Desa Cikembar Sukabumi dan Ciampea Bogor, Begini Aksinya
Ganay Residivis Jebolan Rutan Gunung Sindur
Hasil pemeriksaan penyidik, Ganay merupakan residivis.
Ia baru saja bebas dalam program asimilasi tahun lalu dari Lapas Gunung Sindur, Bogor, dalam kasus pencurian dengan kekerasan.
Rupanya, Ganay tak kunjung jera karena setelah itu kembali beraksi.
Ganay Masuk DPO di Tiga Wilayah
Sampai-sampai, ia masuk dalam daftar pencarian orang atau DPO di tiga wilayah, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.
Semuanya terkait penjambretan.
"Hasil penelusuran Kasat Reskrim beserta anggotanya, tersangka ini baru saja lepas dari tahanan di Bogor atas kasus pencurian dengan pemberatan rumah dan dihukum 1 tahun," terang Erwin.
"Ditelusuri lagi ada beberapa TKP di Jakpus, Jaksel dan di beberapa daerah termasuk di Jakut dengan diduga pelaku yang melakukannya," ia menambahkan.
Penyidik menjerat pelaku Pasal 365 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
Ganay Beli Airsoft Gun Seharga Rp 2 Juta
Saat beraksi merampok di Balimester, Ganay sempat mengeluarkan lima tembakan.
Pada petugas dia mengaku membeli senjata dari online seharga Rp 2 juta.
"Dari hasil penyelidikan tersangka membeli senjata api jenis airsfot gun ini dari online dengan harga Rp 2 juta," jelas Kapolrestro Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan di Mapolrestro Jakarta Timur, Senin (21/6/2021).
Terkait hal ini, petugas masih melakukan pendalaman dan menelusuri lebih lanjut terkait lokasi penjualan air softgun.
"Karena online kita akan perlu waktu untuk bekerja sama tentang kegiatan jual beli ini, memang ini akan kita tindak lanjuti kemudian," lanjutnya.
Beraksi di Balimester, Duel Lawan Sopir
Ganay pada Minggu (18/4/2021) sekira pukul 09.00 WIB, mencoba mencuri di rumah Susanti Teng di Balimester, Jatinegara.
Saat itu, Susanti Teng heran karena Ganay yang tidak menjelaskan identitasnya memaksa masuk ke dalam rumah.
Saat mengambil ponsel milik penghuni, Ganay berlaga bak koboi.
Ia sempat menembakkan airsoft gun sebanyak lima kali dan melukai Sofyan (56), sopir pribadi Susanti Teng
Akibatnya Sofyan mengalami luka di kepala, dahi, leher sebelah kiri dan dada.
Sambil bersandar di kamar rumahnya dengan menahan sakit, Sofyan mengenang detik-detik kepalanya tertembak.
Pria 56 tahun itu baru saja 15 menit berbincang dengan majikannya Susanti Teng pada Minggu (18/4/2021) pagi itu, karena beberapa hari tak masuk.
Sekian hari izin karena sakit pinggang, Sofyan memutuskan kembali masuk.
Jam menunjukkan pukul 09.00 WIB, di mana Sofyan bersiap mengantar majikannya karena ada sebuah urusan.
"Saya sopir di rumah ibu (Susanti, red)," ucap Sofyan mengawali ceritanya saat ditemui di rumahnya, Senin (19/4/2021).
Dari luar pagar rumah majikannya di Gang Mas Nomor 10 RT 04 RW 02, Kelurahan Balimester, Jatinegara, Jakarta Timur, terdengar gerbang digedor seseorang.
Tak lama muncul seorang pria berperawakan tinggi dan rambut ikal, membuka paksa gerbang lebih dua meter.
Obrolan Susanti dan Sofyan mendadak berhenti.
Keduanya lalu mengalihkan perhatian kepada pria di depannya yang sudah berdiri di ambang pintu utama.
Dalam hati Sofyan bertanya-tanya siapa gerangan pria di depannya.
Ia menyangka pria tersebut tamu majikannya.
"Soalnya kok main enak saja buka pintu," kenang Sofyan.
Di rumah dua lantai majikannya pagi itu hanya Susanti, dua keponakannya dan Sofyan.
Belum sempat Susanti dan Sofyan mendapat jawab, pria asing yang masuk ke dalam rumah itu berbicara dengan tenang.
"Semua enggak usah panik, semua tenang. Kedatangan saya mau merampok," ucap si pria seperti ditirukan Sofyan.
Bukan main kagetnya Sofyan karena akan menghadapi situasi yang tak terbayangkan. Sekali masuk setelah sekian hari izin sakit, malah menghadapi perampok di rumah majikannya.
Semuanya berlangsung begitu cepat. Pelaku memperlihatkan senjata jenis airsoft gun sambil mengancam.
Pemilik rumah dan dua keponakannya diminta segera menyerahkan ponsel dan barang elektronik lainnya.
Sebuah ponsel berhasil pelaku masukkan ke dalam tasnya. Tiba-tiba Sofyan memanfaatkan situasi dengan menyerangnya. "Saya pukul dia," kata Sofyan.
Pelaku dan Sofyan berduel hingga ke halaman depan. Terpojok, pelaku lalu menembakkan airsoft gun ke arah ubun-ubun kepala Sofyan.
"Rasanya kayak kena batu besar dan sakit," cerita Sofyan.
Tak cukup sekali, pelaku kembali menembakkan airsoft gun ke dahi, leher dan dada Sofyan.
"Ada lima tembakan dan saya baru menjalani perawatan di RSCM," lanjutnya.
Dengan sisa tenaga, meski sudah lemas kena tembak, Sofyan bangun. Ia berusaha mengejar perampok sekitar 300 meter.
Sia-sia saja usahanya, perampok tadi kabur membonceng motor seorang pria komplotannya di ujung gang.
Kala itu ada warga yang menyaksikan perampokan di rumah Susanti. Tapi tak bisa berbuat banyak karena khawatir kena tembak.
"Memang, dia memegang senjata tadi," ucapnya lagi.
Di lokasi, Sofyan sempat melihat sebuah motor Yamaha Mio B 3678 TGL ditinggalkan begitu saja. Ia menduga motor tersebut milik perampok yang menembaknya.
Mengaku Polisi
Menurut informasi, perampok yang memaksa masuk ke dalam rumah mengaku sebagai polisi.
"Mengaku sebagai polisi dan hendak memeriksa isi rumah," kata Kapolsek Jatinegara Kompol Yusuf Suhadma saat dikonfirmasi sebelumnya.
"Saksi II dan pelaku guling-gulingan. Bagian kening saksi II terluka," ucap Yusuf Suhadma.
Dari lokasi polisi mengamankan barang bukti. Di antaranya motor pelaku, sandal pelaku, topi warna cokelat dan satu gotri keemasan milik pelaku.
CCTV di rumah Susanti sedang rusak. Saat ini pihak Polsek Jatinegara masih mengejar pelaku. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)