Menhub Minta Tes Acak Penumpang KRL Dilanjutkan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai tes acak penumpang KRL sebagai ikhtiar guna mencegah penularan Covid-19 di KRL.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan meminta PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter melanjutkan pengetesan secara acak terhadap calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai hal ini sebagai ikhtiar guna mencegah penularan Covid-19 di KRL.
“Kita ingin memberikan rasa aman kepada penumpang KRL bahwa yang menaiki KRL adalah mereka yang benar-benar dalam kondisi sehat di tengah adanya peningkatan kasus Covid-19,” jelas Adita di Jakarta, Senin (28/6/2021).
Sebelumnya nenhub juga telah menginstruksikan kepada jajaran PT KAI dalam hal ini KAI Commuter untuk melakukan tes acak kepada calon penumpang KRL Jabodetabek.
Baca juga: Ada Rapid Tes Antigen Acak di 4 Stasiun, 5 Penumpang KRL Reaktif Covid-19
“Kami mengapresiasi pihak KAI Commuter yang telah melaksanakan tes acak rapid antigen kepada calon penumpang KRL Jabodetabek di enam stasiun yaitu Stasiun Manggarai, Tanah Abang, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Cikarang, sejak 21 Juni 2021 lalu,” ucap Adita.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Jumlah Pengguna KRL Turun 15 Persen di Akhir Pekan
Berdasarkan data dari KAI Commuter, dari hasil tes acak yang dilakukan sejak 21 Juni s.d 27 Juni 2021 di 6 (enam) stasiun, tercatat sekitar 912 calon penumpang KRL telah dilakukan pengetesan menggunakan rapid antigen.
“Walaupun dalam minggu kemarin dilaporkan telah terjadi penurunan jumlah penumpang KRL perharinya menjadi sekitar 126 ribu penumpang per hari. Sebagai upaya antisipasi, Menhub telah menginstruksikan untuk tetap dilanjutkan tes secara acak,” tutur Adita.
Sejumlah inisiatif pun sudah dilakukan Kemenhub bersama para operator transportasi untuk melakukan pengendalian transportasi.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah penularan Covid-19 pada transportasi publik seperti KRL, yang menjadi angkutan massal favorit masyarakat untuk melakukan mobilitasnya di sekitar Jabodetabek.
Selain itu, inisiatif lainnya yaitu menyediakan bus sebagai alternatif angkutan untuk mencegah kepadatan penumpang KRL.
Berdasarkan data dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub, sebanyak 10 bus telah disediakan di dua stasiun KA yaitu Stasiun Bogor (6 bus) dan Stasiun Cikarang (4 bus). Rute yang dituju dari Stasiun Bogor yaitu Stasiun Juanda, Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, Stasiun Manggarai dan Stasiun Tebet. Sedangkan rute yang dituju dari Stasiun Cikarang yaitu Stasiun Manggarai dan Stasiun Sudirman.