Diduga Hilang Kendali, Mobil Dinas TNI Tabrak 3 Warga, 2 Terluka dan 1 Meninggal, Ini Kronologinya
Kecelakaan maut yang melibatkan mobil dinas TNI terjadi di Jakarta Timur. Akibat kejadian ini, seorang pedagang kaki lima (PKL) meninggal dunia.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut yang melibatkan mobil dinas TNI terjadi di Jakarta Timur.
Akibat kejadian ini, seorang pedagang kaki lima (PKL) meninggal dunia dan dua korban lainnya terluka.
Diketahui korbannya seorang pria 34 tahun bernama Alfi Maryansyah.
Korban menghembuskan napas terakhirnya lantaran luka berat yang ia derita.
Bagaimana kelengkapan informasi dari kejadian ini? Berikut rangkuman fakta-faktanya:
Baca juga: Pengendara Sepeda Motor Berusia 60 Tahun asal Jombang Tewas Ditabrak Dump Truk
Kronologi
Dihimpun dari TribunJakarta.com, insiden ini terjadi pada Minggu (29/8/2021) sekira pukul 23.00 WIB.
Sedangkan lokasinya berada di Pasar Jembatan Item, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.
Kecelakaan bermula saat mobil dinas TNI berpelat 3010 54 yang melaju dari arah Jalan Bekasi Barat ke Jatinegara Timur.
Setibanya dekat Pasar Jembatan Item, mobil diduga kehilangan kendali.
Mobil dinas TNI oleng ke lajur kanan jalan lalu menabrak sejumlah PKL yang berjualan di trotoar Jalan Jatinegara Timur.
Akibatnya kecelakaan ini dua orang mengalami luka berat, sedangkan satu orang PKL bernama Alfi meninggal dunia.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Kulon Progo, Pesepeda Tewas Ditabrak Mobil Sedan, Sopir Melarikan Diri
Kata keluarga korban
Kakak ipar korban, Ronal Hutagalung mengatakan, Alfi meninggal saat menjalani perawatan di RS Premier Jatinegara pada Senin (30/8/2021) dini hari tidak lama setelah kejadian.
Dia termasuk satu dari tiga korban kecelakaan lalu lintas yang tertabrak mobil.
Kedua korban lain hingga kini masih menjalani perawatan intensif karena juga mengalami luka berat.
"Saya turut kehilangan, saya sangat sedih. Saya merasa masih mimpi. Dia pedagang barang elektronik bekas," kata Ronal, dikutip dari TribunJakarta.com.
Ronal melanjutkan, istri Alfi turut menjadi korban dalam kecelakaan ini.
Alfi diketahui meninggalkan seorang istri dan kedua anak yang ditinggalkan masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Istri Alfi juga sempat dirawat di RS Premier Jatinegara.
Namun kini sudah dirujuk ke RS Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat untuk menjalani perawatan intensif.
Baca juga: Pria Berusia 70 Tahun di Bali Jadi Korban Tabrak Lari
Sementara jenazah Alfi sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Rawa Bunga.
Saat proses pemakaman tersebut sejumlah pejabat anggota TNI datang menyampaikan duka.
"Tadi sih saya udah ada omongan tapi jenderalnya (pimpinan tempat pengemudi mobil bertugas) bilang 'iya nanti siap membantu'.
"Cuma nanti kita minta hitam di atas putih aja kalau sekadar lisan saja enggak ada kepastian," ujar ayah Alfi, Saunan (61).
Berdasar informasi yang diterima pihak keluarga Saunan menuturkan kondisi istri Alfi yang kini dirawat di RSPAD Gatot Soebroto sudah berangsur membaik, namun kondisinya masih lemah.
Pihak keluarga kini berharap kondisi istri Alfi lekas membaik dan penyebab pasti kronologis kecelakaan lalu lintas kasus yang ditangani Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya terungkap.
"Luka di bagian kepala, retak kalau enggak salah. Cuma saya belum kontrol semua. Karena saya buru-buru ngurus suaminya (Alfi). Sekarang istri almarhum masih dirawat," tuturnya.
Baca juga: Anggota DPR Dedi Mulyadi Nyaris Ditabrak Mobil PLN
Pomdam Jaya turun tangan
Dikonfirmasi apa sopir merupakan anggota TNI, Kapendam Jaya Kolonel Arh Herwin Budi Saputra mengatakan, hingga siang ini masih melakukan penyelidikan.
"Masih kami cek," kata Herwin, dikutip dari TribunJakarta.com.
Terpisah, Kanit Kecelakaan Lalu Lintas (Laka) Satlantas Jakarta Timur AKP Teguh Achrianto menuturkan penanganan kasus kecelakaan dilimpah ke Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya.
Alasannya meski terjadi di wilayah Satlantas Jakarta Timur, kecelakaan yang terjadi di Jalan Jalan Jatinegara Timur itu melibatkan mobil dinas TNI sehingga ditangani Polisi Militer.
"Ditangani oleh Pomdam Jaya karena melibatkan anggota TNI," tutur Teguh.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJakarta/Bima Putra)