Program Rumah Bunda Sehat, Bentuk Intervensi Penanganan Stunting di Bekasi
Sejak tahun 2020, kota Bekasi menjadi salah satu kota lokasi fokus pencegahan dan penanggulangan stunting terintegrasi di Indonesia.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Kota Bekasi dengan jumlah penduduk yang tinggi, karakter masyarakat yang heterogen serta mobilitas yang tinggi, berpotensi memiliki berbagai masalah sosial di masyarakat. Termasuk masalah kesehatan seperti stunting.
Stunting pada anak usia dini perlu mendapatkan perhatian khusus karena menyebabkan buruknya kemampuan kognitif, terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status kesehatan.
Sejak tahun 2020, kota Bekasi menjadi salah satu kota lokasi fokus pencegahan dan penanggulangan stunting terintegrasi di Indonesia, dengan ditetapkannya 24 kelurahan yang menjadi lokasi fokus (lokus) stunting di area Bekasi.
Baca juga: Menko PMK: Stunting dan TBC Tidak Hanya Terjadi di Masyarakat Miskin
Baca juga: Di Tengah Pandemi, 3 Provinsi Ini Diprediksi Alami Kenaikan Kasus Stunting
"Terlepas dari situasi pandemi yang dialami, kita juga perhatian akan permasalahan gizi dan nutrisi ibu dan anak, termasuk stunting," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati.
Dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Kota Bekasi, pihaknya berfokus pada intervensi spesifik penyebab langsung dan intervensi sensitif untuk penyebab tidak langsung.
"Kami juga berupaya untuk menjalin keterlibatan dan kerjasama multipihak untuk penanggulangan stunting di Kota Bekasi mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi sesuai dengan aksi intervensi yang telah ditetapkan," lanjutnya.
Sebagai bentuk intervensi penanganan stunting, Danone Indonesia menghadirkan Bunda Duta Gizi dalam program Rumah Bunda Sehat fase kedua di Bekasi.
Baca juga: TP PKK Pusat Mengharapkan Kader PKK Aktif dalam Pencegahan Stunting
Tanti Rohilawati mengapresiasi kehadiran Rumah Bunda Sehat yang terus ditingkatkan perluasan programnya pada fase 2 ini, sebagai upaya preventif dan promotif yang sangat diperlukan agar para orang tua lebih memerhatikan dan memantau tumbuh kembang anak.
Rumah Bunda Sehat digagas oleh Danone Indonesia sejak 2016 sebagai salah satu program berbasis komunitas yang berfokus pada edukasi nutrisi untuk ibu dan anak serta pemberdayaan ekonomi.
Pendirian RBS ini telah hadir di Bekasi di daerah Pekayon Jaya dengan inisiatif dilapangan berupa pembentukan para perwakilan dalam Bunda Duta Gizi sebagai satelit di masyarakat dan menjangkau lebih dari 1000 masyarakat.
Untuk memperluas penerima manfaat, Danone Indonesia meluncurkan program RBS fase kedua di daerah Medan Satria, Kota Bekasi.
Permasalahan seputar gizi menjadi hal yang perlu di perhatikan terlebih Indonesia mengalami kondisi dari 1 dari 3 anak stunting.
"Sesuai dengan visi kami, One Planet One Health dan misi kami untuk membawa kesehatan ke sebanyak mungkin orang. Untuk itu kami berkomitmen dalam mendukung fokus pemerintah dalam penanganan stunting dan menginspirasi masyarakat khususnya ibu dan anak dalam pemenuhan nutrisi seimbang," ujar Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia.
Setelah berjalan sejak 2016 yang lalu, Danone berkomitmen untuk terus meluaskan program Rumah Bunda Sehat termasuk peluncuran dalam fase dua ini.
Andjar Radite, Vice President Operations Human Initiative menambahkan, dalam program RBS, pihaknya berupaya untuk meningkatkan derajat kesehatan bagi ibu dan anak melalui beragam program edukasi gizi dan kesehatan, penyuluhan hingga pendampingan pada ibu hamil serta orangtua.
"Untuk itu, kami juga bekerjasama dengan kader posyandu dan puskesmas dalam melakukan edukasi kesehatan dan pengecekan kondisi kesehatan Ibu dan Anak di lingkungan Pekayon Jaya melalui home visit. Kami memberikan edukasi terkait dengan pentingnya konsumsi gizi seimbang hingga pola hidup bersih dan sehat (PHBS),” kata Andjar.
dr. Arie Dian Fatmawati, SpA - Dokter Spesialis Anak memaparkan penyebab stunting pada anak sangatlah kompleks termasuk dengan minimnya pemahaman orang tua akan pentingnya nutrisi dan gizi yang baik.
Kenyataannya, anak pra-sekolah saat ini mengalami kekurangan energi dan protein, padahal energi dan protein adalah bahan baku untuk otak, otot, tulang dan beragam hal lain yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan si kecil.
Untuk itu, edukasi kepada orang tua sangatlah dibutuhkan khususnya para ibu sebagai pembuatan keputusan seputar nutrisi di lingkup keluarga.
Dengan intervensi ini tentunya diharapkan dapat berdampak pada kesehatan dan pertumbuhan anak yang optimal.
“Melalui program ini, kami berharap untuk dapat menjadikan RBS sebagai pusat pemberdayaan masyarakat, menjangkau lebih banyak ibu dan masyarakat melalui kebermanfaatan program. Kami juga berharap kehadiran RBS ini memberikan dampak positif dalam penyebaran informasi gizi dan kesehatan bagi masyarakat,” tutup Karyanto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.