Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kontaminasi Paracetamol di Teluk Jakarta Perlu Penelitian Lebih Lanjut

Prof. Etty juga menyampaikan kadar paracetamol yang ditemukan di Teluk Jakarta masih terhitung kecil dan perlu penelitian lebih lanjut.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kontaminasi Paracetamol di Teluk Jakarta Perlu Penelitian Lebih Lanjut
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Petugas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membawa sampel air laut yang telah diambil dari daerah Angke saat berada di Dermaga Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (2/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terkait temuan kontaminasi paracetamol di Perairan Teluk Jakarta, peneliti dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof. Etty Riani mengungkapkan perlu penelitian lebih lanjut.

Prof. Etty juga menyampaikan kadar paracetamol yang ditemukan di Teluk Jakarta ini masih terhitung kecil.

“Kalau dilihat dari jumlah 600 ng/L, itu sifatnya non akut. Sehingga tidak akan menjadi mematikan dalam jumlah tersebut,” kata Prof. Etty, saat menyampaikan paparan 'Paracetamol: Penyebab Laut Terkontaminasi, Dampak, Pengelolaannya' pada Media Briefing secara virtual di Jakarta, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Tiga Dugaan Sumber Pencemaran Paracetamol di Teluk Jakarta Versi Dinas LH DKI

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melakukan pengambilan sampel air laut untuk mendalami kabar Teluk Jakarta yang diduga tercemar Paracetamol.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melakukan pengambilan sampel air laut untuk mendalami kabar Teluk Jakarta yang diduga tercemar Paracetamol. (dok. Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta)

Hal yang perlu diperhatikan bahwa lingkungan itu merupakan sistem yang saling terkait.

Oleh karena itu, dia mengingatkan perlu ada penanganan lebih lanjut agar tidak menimbulkan gangguan.

“Sosialisasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan. Jika ingin lingkungan bersih, sehat dan nyaman, maka setiap individu harus peduli lingkungan,” katanya.

Dari hasil Penelitian Pusat Oseanografi LIPI - BRIN, konsentrasi paracetamol di Teluk Jakarta yaitu sebesar 420-610 ng/L. 

Berita Rekomendasi

Artinya terdapat kandungan 420-610 gram paracetamol dalam 1 juta meter kubik air laut.

Baca juga: Suwarsih Ceritakan Awal Mula Bunga Bangkai Suwek Tumbuh di Pekarangan hingga Tercium Bau Menyengat

Seorang peneliti pada penelitian “Tingginya konsentrasi paracetamol pada buangan air limbah mendominasi air di Teluk Jakarta, Indonesia”, yaitu Prof. Zainal Arifin menjelaskan riset paracetamol dan bahan pencemar ini dilakukan sejak 2017 sampai 2020.

Dari lima lokasi penelitian yaitu Angke, Ancol, Tanjung Priuk, Cilincing dan Pantai Eretan, paracetamol terdeteksi di dua lokasi yaitu Ancol dan Angke.

“Dari 4 parameter yaitu parameter fisik hasilnya aman bagi biota, dan parameter logam berat terlarut umumnya aman. Sedangkan nutriens seperti ammonia, nitrate, dan fosfat melebihi baku mutu. Sementara, parameter lainnya seperti pcb dan pestisida juga aman bagi biota laut,” terangnya.
 

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas