Pangan Murah Bersubsidi bagi Mereka yang Terdampak Pandemi
Pemprov DKI Jakarta terus melaksanakan program pangan bersubsidi meski pandemi Covid-19 di ibu kota sudah mulai melandai.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta terus melaksanakan program pangan bersubsidi meski pandemi Covid-19 di ibu kota sudah mulai melandai.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, program ini dijalankan guna memastikan seluruh warga ibu kota bisa memenuhi kebutuhan pokok di masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini.
Ia pun menyebut, program pangan bersubsidi sudah berjalan lebih dari sebulan terakhir.
“Pelaksanaan pangan bersubsidi sudah mulai dilaksanakan 1 September 2021,” ucapnya, Minggu (10/10/2021).
Untuk mencegah kerumunan yang bisa berpotensi memicu terjadinya penularan Covid-19, Dinas KPKP menerapkan sistem pendaftaran online.
Masyarakat yang ingin membeli pangan bersubsidi bisa mendapatkan nomor antrean melalui situs https://antriankjp.pasarjaya.co.id
“Penerima manfaat dapat memilih hari, tanggal, jam, dan lokasi yang dipilih untuk pembelian pangan bersubsidi,” ujarnya.
Selain itu, pada masing-masing lokasi distribusi diberlakukan kuota maksimal 150 hingga 2.000 orang per hari sesuai dengan sarana dan prasarana lokasi distribusi.
Beragam bahan kebutuhan pokok, mulai dari beras, telur, hingga aneka daging bisa diperoleh warga Jakarta dengan harga murah.
Baca juga: Momen Anies Tunjuk Anies, Seloroh Gubernur DKI Ucapkan Terima Kasih ke Wakapolsek Kebayoran Baru
Masyarakat bisa mendapat 1 kilogram (kg) telur ayam seharga Rp10 ribu, beras 5 kg/kantong Rp30 ribu, ikan kembung 1 kg Rp13 ribu, Susu 24 pak/karton Rp30 ribu, daging sapi 1 kg Rp35 ribu, dan daging ayam satu ekor Rp8 ribu.
Lalu siapa saja masyarakat yang bisa mengakses pangan murah bersubsidi ini?
Eli menjelaskan, program ini menyasar penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Pekerja Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) yang memperoleh penghasilan paling besar senilai dengan 1,1 kali Upah Minimum Provinsi (UMP), serta penghuni yang tinggal di rumah susun yang dikelola Pemprov DKI yang terdaftar pada whitelist Bank DKI.
Kemudian, pemegang Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ), Kartu Lansia Jakarta (KLJ), Kartu Pekerja Jakarta (KPJ), kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), hingga guru non-Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan tenaga kependidikan non-PNS yang memperoleh penghasilan paling besar 1,1 kali UMP yang terdaftar pada whitelist Bank DKI.
Untuk pemegang KLJ, sudah ada 78.169 warga yang terdaftar dan pemegang KPDJ ada 78.169 warga.
Warga yang berhak mendapatkan pangan murah bersubsidi ini bisa membelinya lewat gerai Pasar Jaya yang tersebar di 36 pasar di ibu kota.
Seperti di kantor pusat Pasar Jaya di Cikini, Pasar Pramuka, Pasar Rawabening, Unit Pasar Besar (UPB) Kramat Jati, Pasar Atom, Pasar Asem Reges, Pasar Duren Sawit, UPB Glodok, serta Pasar Walang Baru.
Kemudian, Pasar Tebet Timur, Pasar Grogol, Pasar Slipi, Pasar Pelita, Pasar Perumnas Klender, Pasar Koja Baru, Pasar Sunan Giri, Pasar Tanah Abang, dan kantor area barat atau Alaydrus.
Selanjutnya di Pasar Rawabadak, Pasar Tomang, Pasar Mayestik, Pasar Johar Baru, Pasar Kenari, Pasar Gembrong, Pasar Lenteng Agung, Pasar Cijantung, serta Pasar Cawang Kavling.
Pangan murah juga bisa dibeli di gerai Pasar Jaya di Pasar Kebayoran Lama, Pasar Kelapa Gading, Thamrin 10, Pasar Rumput, Pasar Manggis, Pasar Pluit, Pasar Bukit Duri, Pasar Ciracas, dan Pasar Pondok Bambu.
Beberapa gerai Dinas KPKP juga menyediakan pangan murah, yaitu di Gerai Tani Klender, Gerai Cupang Slipi, Gerai Susu Bambu Apus, Gerai Inpari, Gerai Siduck Rorotan, Gerai Fishangke, Gerai Kamal TPI, Gerai Pardilale, Gerai Semanan, dan Gerai Pusbaning Ragunan.
Selain itu, masyarakat juga bisa membeli pangan murah ini di gerai Pasar Jaya yang ada di setiap kantor wali kota hingga kantor camat dan lurah.
Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pangan murah juga bisa dibeli di gerai JakGrosir yang ada di Pasar Induk Kramat Jati, JakGrosir Tidung Kecil, JakGrosir Walang Baru, dan JakGrosir Kedoya.
“Dengan beroperasinya JakGrosir di Jakarta diharapkan bisa menjamin kebutuhan pangan yang ada di Jakarta. Begitu juga dengan gerai lainnya yang dipastikan siap menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat Jakarta,” tuturnya.
Pangan bersubdisi juga dilaksanakan di tiga lokasi Meatshop Dharma Jaya, yaitu di Aula Kantor PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur; Kantor Rumah Potong Hewan (RPH) Pulo Gadung, Jakarta Timur, dan Kantor RPH Kapuk, Jakarta Utara.
Yuyu (42), penerima KPDJ mengaku sangat senang bisa membeli berbagai bahan kebutuhan pokok dengan harga murah.
Pasalnya, pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai menyebabkan kondisi ekonomi keluarganya semakin sulit.
“Kondisi pandemi membuat semua serba susah. Program ini sangat membantu, karena harganya murah,” ucapnya saat membeli pangan bersubsidi di aula Kantor PD Dharma Jaya, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (23/9/2021).
Di tempat yang sama, Imah (45), warga penerima KPJ Plus mengaku bersyukur dengan adanya program pangan murah bersubsidi ini.
Ia menyebut, pangan bersubsidi yang disediakan Pemprov DKI bisa menambah gizi anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
“Kami sangat merasakan sekali manfaat program pangan bersubsidi ini, semoga bisa diadakan terus dan jangan berhenti,” tuturnya.