Didesak Mundur Usai Aksi Brigadir NP Banting Mahasiswa, Kapolresta Tangerang Jawab Begini
Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menjawab mengenai desakan mundur dari jabatannya
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro menjawab mengenai desakan mundur dari jabatannya menyusul aksi bawahannya Brigadir NP membanting seorang mahasiswa.
Brigadir NP membanting seorang mahasiswa bernama M Fariz saat unjuk rasa di Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, beberapa hari yang lalu.
Bagaimana jawaban Wahyu?
"Saya pejabat publik dan jabatan adalah amanah, kami punya atasan dan kami melaksanakan tugas berdasarkan perintah dari pimpinan. Dan amanah jabatan dari Gusti Allah SWT," kata Wahyu dalam pesan singkat, Jumat (15/10/2021).
Desakan Mundur
Sebelumnya, Direktur Riset Setara Institute, Halili Hasan, mengatakan, Kapolresta Wahyu harus mundur dari jabatannya.
Baca juga: Alasan Kapolresta dan Bupati Tangerang Kompak Bawa Mahasiswa Korban Smackdown ke RS
Menurutnya, sanksi terhadap atasan langsung dari oknum polisi tersebut dapat menjadi efek jera bagi pimpinan polisi lainnya.
"Jika perlu copot dari jabatan agar menjadi preseden dan efek jera bagi pimpinan-pimpinan kepolisian daerah yang tidak tegas mendisiplinkan anggota-anggotanya dalam bertugas," ucap Halili.
Lebih lanjut, Halili mendorong agar kasus ini tidak selesai hanya dengan adanya video klarifikasi yang menunjukkan korban masih dalam keadaan sehat.
Ia menilai model penyelesaian seperti itu rentan direkayasa dan penuh tekanan, serta tidak akan menyelesaikan masalah.
Aksi Fariz dibanting Brigadir NP itu terekam dalam video singkat dan viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Fariz dipiting lehernya lalu digiring oleh NP.
Baca juga: Sosok Mahasiswa di NTT yang Dapat HP dari Temannya, Ungkap Rasa Senangnya & Kini Bisa Kuliah Online
Setelah itu, NP membanting korban ke trotoar hingga terdengar suara benturan yang cukup keras.
Kondisi Mengkhawatirkan
M Fariz, mahasiswa korban banting ala smackdown oleh kepolisian Polresta Tangerang pun kondisinya semakin mengkhawatirkan.
Dari rekaman suara, Fariz menerangkan kondisi terkininya yang sedang dirawat di Rumah Sakit Ciputra, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang.
Dirinya diketahui sudah menginap sejak Kamis (14/10/2021) malam.
"Pundak, leher kayak enggak bisa digerakin, sama kepala agak kliyengan," kata Fariz melalui rekaman suara yang diterima TribunJakarta.com, Jumat (15/10/2021).
Baca juga: Update Kasus Polisi Banting Mahasiswa di Tangerang: Nasib Pelaku hingga Hasil Rontgen Korban
Bukan hanya itu saja, dirinya yang tampak terbaring di kasur rumah sakit juga mengalami kesulitan bernapas.
"Sama tadi pagi sedikit muntah-muntah sama engap," sambung Fariz.
Fariz sendiri merupakan korban dari Brigadir NP yang saat itu tiba-tiba saja membantingnya kala pengamanan unjuk rasa di depan Gedung Pemkab Tangerang, Rabu (13/10/2021).
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, Fariz saat ini harus rawat inap di rumah sakit tersebut.
Maksudnya untuk mempersiapkan diri menjalani general check up.
"Dia harus rawat inap untuk persiapan general check-up. Nanti akan jalani pemeriksaan, salah satunya ada cek darah juga," ujar Zaki.
Sementara itu, sebelum dilakukan pemeriksaan di Ciputra Hospital, Fariz juga dilakukan cek kesehatan dan kondisinya di Rumah Sakit Harapan Mulya, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Penjelasan Tim Dokter
Dijelaskan, Komite Medik Rumah Sakit Harapan Mulya, dr Effie Koesnandar, berdasarkan hasil pemeriksaan, nyeri atau pusing yang dialami Fariz juga bisa disebabkan oleh komorbid.
"Jadi ternyata dia (Fariz) ini ada komorbidnya, dan sedang menjalani pengobatan juga. Dan gejala yang dirasanya kini sama dengan gejala komorbidnya. Tapi, untuk memastikan lebih jelas, kita minta untuk general check up," jelasnya.
Baca juga: Polri: Mahasiswa di Tangerang Dibanting karena Minta Bertemu Bupati
Lanjut dia, memang ditubuh korban terdapat memar dibagian leher dan pundak, yang diduga itu muncul pascakekerasan yang dialaminya oleh brigadir NP.
"Ada memar di lehernya, pundak juga, dan untuk memastikan secara detail, harus general check up," jelas Effie.
Fariz sendiri sebelumnya telah menjalani pemeriksaan dan dinyatakan baik.
Dimana tidak ada keretakan atau faktur, usai dibanting oleh brigadir NP.
Penulis: Ega Alfreda
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Didesak Mundur Pasca-Insiden Banting Mahasiswa di Tangerang, Kapolres: Jabatan Adalah Amanah