Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 Jam Setelah Makan Rice Box dari PSI, Puluhan Warga Koja Keracunan, Begini Cerita dan Kondisinya

23 warga RW 06 Kelurahan Koja keracunan usai menyantap makanan yang diberikan perwakilan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu (24/10/2021) 

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in 4 Jam Setelah Makan Rice Box dari PSI, Puluhan Warga Koja Keracunan, Begini Cerita dan Kondisinya
Gerald Leonardo Agustino/ Tribun Jakarta
Rice box PSI yang dibagikan kepada warga RW 06 Kelurahan Koja, Koja, Jakarta Utara. 23 warga keracunan setelah mengonsumsi nasi boks tersebut Minggu (24/10/2021) kemarin. (Gerald Leonardo Agustino/ Tribun Jakarta) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekira 23 warga RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, mengalami keracunan.

Sebelumnya mereka menyantap makanan yang diberikan perwakilan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu (24/10/2021) sore kemarin.

Selain mual hingga muntah, warga mengalami gejala kesehatan lainnya seperti diare serta sakit kepala.

23 Warga Korban Keracunan Dilarikan ke RSUD Koja

Ketua RW 06 Kelurahan Koja, Suratman, mengatakan, nasi boks atau rice box tersebut diberikan kepada 80 orang warganya kemarin sore.

Dari 80 orang yang menyantap hidangan nasi boks tersebut, 23 di antaranya mengalami keracunan.

"Berjalan dua sampai tiga jam barulah ada kejadian keracunan setelah menerima rice box tadi," kata Suratman saat ditemui di lokasi, Senin (25/10/2021).

Berita Rekomendasi

Masing-masing rice box berisi nasi putih, telur, buncis, dan tempe orek.

Pada setiap boks makanan itu juga terdapat logo Partai Solidaritas Indonesia disertai dengan tulisan #RiceBoxPSI.

Rice box PSI yang dibagikan kepada warga RW 06 Kelurahan Koja, Koja, Jakarta Utara. 23 warga keracunan setelah mengonsumsi nasi boks tersebut Minggu (24/10/2021) kemarin. (Gerald Leonardo Agustino/ Tribun Jakarta)
Rice box PSI yang dibagikan kepada warga RW 06 Kelurahan Koja, Koja, Jakarta Utara. 23 warga keracunan setelah mengonsumsi nasi boks tersebut Minggu (24/10/2021) kemarin. (Gerald Leonardo Agustino/ Tribun Jakarta) (Gerald Leonardo Agustino/ Tribun Jakarta)

Suratman mengatakan, puluhan rice box tersebut diberikan oleh perwakilan PSI yang merupakan kenalan dari warga RW 06 Kelurahan Koja.

"Yang memberikan dari perorangan. Jadi warga saya punya teman, kegiatan sih nggak ada. Diberikan, diterima, akhirnya disalurkan ke RT/RW," ucap Suratman.

"Yang saya tahu iya, (dari PSI). Tapi ini musibah, yang penting nanti ada koordinasi," sambungnya.

Adapun 23 warga yang keracunan sudah menjalani perawatan di RSUD Koja setelah mereka mengalami gejala kesehatan serupa kemarin sore.

Dari jumlah tersebut, 18 orang sudah pulang ke rumah masing-masing sedangkan lima orang masih dirawat inap.

"Sebagian sudah pulang, saat ini masih ada yang rawat inap lima orang," kata Suratman.

Keterangan Korban Keracunan Rice Box PSI

Sebanyak 23 warga RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, muntah hingga diare usai menyantap rice box pemberian Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu (24/10/2021) kemarin.

Gejala kesehatan ini dialami para warga korban keracunan berjam-jam setelah menyantap hidangan nasi boks tersebut.

Salamah (59), seorang warga menyatakan, nasi boks tersebut diberikan kepadanya sekira pukul 16.00 WIB kemarin sore.

keracunan rice PSI
Salamah (59) warga RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara yang keracunan nasi boks PSI.

Salamah yang sedang berada di kediamannya diminta memakai masker saat beberapa petugas PSI membagikan nasi boks tersebut.

"Saya disuruh pakai masker, terus saya dikasih nasi. Dikasih orang partai PSI," ucap Salamah di lokasi, Senin (25/10/2021).

Salamah menyantap nasi boks tersebut sekitar pukul 17.00 WIB.

Ia baru merasakan gejala keracunan makanan empat jam setelahnya.

Rice Box Berisi Nasi, Buncis, Tempe, Tahu dan Telur

Seingat dia, rice box tersebut berisi nasi putih, sayur buncis, dan lauk berupa tahu, tempe, serta telur.

"Berasanya mah udah malam jam 9. Berasanya mual, pusing, muntah. Makan jam 5, kerasanya jam 9. Itu isinya telur, tempe, buncis, kemangi, sama selada," kata Salamah.

Selepas dirinya muntah-muntah, Salamah lalu dibawa ke RSUD Koja untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.

Kini, ia masih merasakan pusing-pusing meskipun sudah tak lagi mual maupun muntah.

"Saya kemarin diambil darah, cek jantung. Sekarang masih agak puyeng dikit," ucap Salamah.

Warga : Tak Ada Bau Tidak Sedap dan Rasa Aneh dari Nasi Boks Bertuliskan #RiceBoxPSI

Anah (49), warga lainnya mengatakan, rice box dengan logo PSI yang diterimanya terlihat seperti nasi boks pada umumnya.

Tak ada bau tidak sedap maupun rasa aneh dari nasi boks bertuliskan #RiceBoxPSI itu.

Dirinya baru merasakan gejala pusing pada pukul 00.00 WIB dini hari tadi.

Awalnya Anah tak merasakan apapun karena suaminya yang juga menyantap nasi boks tersebut sehat-sehat saja.

Ia pun meminta diurut oleh sang suaminya hingga berujung muntah-muntah.

"Jadi nggak bisa tidur, ngadep sana sini sakit. Pas diurut perutnya, malah muntah jam 1.30 WIB," ucap Anah.

Baca juga: Kontroversi Nama Jalan Attaturk, Begini Respons Menteri, Anggota DPR, Yusril dan Haji Lulung

Masih pada malam tadi, Anah lalu mendapati bahwa tetangga-tetangganya yang lain ternyata mengalami gejala serupa.

"Sebelumnya kata ibu-ibu ada yang muntah. Tapi aku nggak ngerasa apa-apa pas sore, malemnya aja baru kerasa," ucap Anah.

Sampel Rice Boc PSI Dikirim ke Laboratorium Polri di Sentul

Polisi mengecek kandungan nasi boks alias rice box Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diduga menjadi penyebab keracunan warga di RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Sampel dari rice box berisi nasi, sayur buncis, telur, dan tempe itu dikirimkan ke laboratorium Polri di wilayah Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Kapolsek Koja, AKBP Abdul Rasyid, mengatakan, dikirimkannya sampel rice box ke laboratorium dibutuhkan untuk langkah selanjutnya dalam penyelidikan kasus ini.

"Jadi kita belum melakukan pemeriksaan saksi-saksi, mengingat barang bukti atau makanan yang nasi kotak itu lagi sedang dikirim ke laboratorium di Sentul," kata Abdul saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).

Hasil pemeriksaan sampel rice box dari laboratorium paling cepat keluar malam ini.

Setelah hasil laboratorium didapatkan, polisi akan memeriksa saksi-saksi terkait peristiwa ini.

"Nanti dari hasil laboratorium kan ketahuan misalnya nasinya ada racunnya kah, jenis apa, racun apa. Itu kan nanti ketika pemeriksaan kita nggak ngada-ngada lagi," kata Abdul.

Baca juga: Diajak Jokowi Kunker ke Dubai, Rencana Ridwan Kamil Berkantor di Kabupaten Bekasi Kembali Diundur 

Sembari menunggu hasil laboratorium, polisi sementara ini sudah melakukan pendataan saksi-saksi.

Ada beberapa saksi yang telah didata terkait keterlibatannya dalam menyediakan rice box kepada warga RW 06 Kelurahan Koja Minggu (24/10/2021) kemarin.

"Sementara lagi didata, siapa pemasaknya, siapa yang memesan, tempat masaknya di mana, itu kan perlu pendataan dulu," kata Kapolsek.

"Jadi kita sembari menunggu hasil lab tadi itu, setelah nanti malam ada baru kita panggil saksi-saksi yang masak-masak itu," sambungnya.

PSI Buka Suara

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta buka suara soal adanya puluhan warga Kelurahan Koja, Jakarta Utara yang keracunan setelah menyantap rice box PSI.

Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Michael Victor Sianipar, mengatakan, pihaknya tak membuat sendiri makanan yang dibagikan kepada warga dalam bentuk rice box itu.

"Kami membagikan dan menghimpun dukungan program rice box ini dari publik, bekerjasama dengan warung-warung dan UMKM," ucapnya, Senin (25/10/2021).

Michael menyebut, saat ini sudah lebih dari 300 ribu rice box yang dibagikan PSI di seluruh Indonesia dan selama ini semuanya berjalan baik.

"Rice box PSI esensinya adalah mendukung UMKM yang terdampak pandemi dan kami membeli makanan dari UMKM agar ekonomi kerakyatan semakin menggeliat," ujarnya.

PSI pun memohon maaf atas kejadian kemarin dan berharap makanan yang dibagikan itu bisa menjadi berkah bagi masyarakat.

Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2019)
Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2019) (Ilham Rian Pratama/Tribunnews.com)

Michael menerangkan, PSI juga sudah berkoordinasi dengan puskesmas dan rumah sakit untuk memastikan seluruh warga Koja yang keracunan tertangani dengan baik.

"Kami juga telah memberikan bantuan bagi para korban keracunan makanan. Kami juga menindaklanjuti dan mendalami pemilik warung," tuturnya.

Ia pun memastikan, sang pemilik warung sudah mengakui kelalaiannya dan meminta maaf kepada korban yang mengalami keracunan.

"Pemilik warung sudah menyampaikan minta maafnya, baik kepada kami dan warga yang keracunan makanan. Kami akan memastikan hal serupa tidak terjadi," kata dia.

Pemilik Warung Minta Maaf

Pemilik warung, Lidya, meminta maaf kejadian keracunan makanan di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara.

Selama ini ia sudah menjaga agar makanan aman dikonsumsi.

“Saya sudah bekerja sama dalam PSI menyediakan makanan untuk Program Rice Box ini sejak Agustus lalu dan sudah memasak untuk lebih 1.000 kotak nasi untuk rice box. Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” kata Lidya di Jakarta, Senin (25/10/2021).

Lidya berterima kasih kepada PSI karena lewat Program Rice Box telah membantu usaha kulinernya bisa tetap bertahan di pandemi yang sulit ini.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga meminta maaf atas dugaan keracunan makanan tersebut.

PSI Beri Santunan ke Korban Keracunan Rice Box

Selain meminta maaf, PSI juga memberikan santunan kepada pada korban dan akan melakukan investigasi.

“Makanan siap saji itu bagian dari program Rice Box PSI yang sudah digelar sejak April 2021. Sampai hari ini sudah dibagikan lebih dari 300 ribu di seluruh Indonesia. Selama ini, sama sekali tidak ada masalah. Kejadian seperti di Kampung Beting itu adalah yang pertama kali,” kata Ketua DPD PSI Jakarta Utara, Darma Utama.

Program Rice Box PSI melibatkan warung-warung makanan dan UMKM kuliner sebagai penyedia atau pemasok.

Baca juga: Awalnya Beringas, Pemalak yang Gedor Kaca Sopir Truk di Kalideres Akhirnya Ditangkap

“Kami sebelumnya melakukan survei dulu ke mereka, untuk memastikan standar kesehatan. Semua disurvei tanpa kecuali,” kata Darma.

“Kami telah melakukan penyelidikan internal supaya kasus seperti ini tidak terulang. Kami tetap berpikir positif bahwa ini murni kelalaian semata tanpa unsur kesengajaan. Kami menunggu proses penyelidikan berlangsung,” katanya.

PSI juga telah memberikan santunan kepada 29 orang yang menjadi korban.

Warga Keracunan Rice Box PSI, Polisi: Dibagikan Pas Baksos Terkait Pandemi Covid-19

Puluhan warga RW 06 Kelurahan Koja, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, keracunan makanan setelah menyantap nasi boks dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kapolsek Koja AKBP Abdul Rasyid mengatakan, nasi boks alias rice box tersebut dibagikan dalam acara bakti sosial terkait Covid-19.

Dalam acara Minggu (24/10/2021) kemarin, terdapat 80 rice box berlogo PSI yang dibagikan kepada warga setempat.

"Jadi kemarin itu acara bagi-bagi nasi, kemarin itu baksos untuk orang-orang terdampak Covid-19," kata Abdul saat dikonfirmasi, Senin (25/10/2021).

Baca juga: Wajah Penuh Luka hingga Lebam, Keluarga Setuju Jenazah Mahasiswa UNS Solo Diautopsi 

Acara baksos ini sudah dilakukan PSI setahun lamanya.

Namun, adanya warga yang keracunan usai menyantap rice box tersebut baru terjadi dalam acara yang dihelat DPC PSI Kecamatan Koja, Minggu kemarin.

"Partai Solidaritas Indonesia itu, sudah setahun lamanya ini bagi-bagi nasi kotak di mana pun di wilayah DKI Jakarta," kata Abdul.

"Selama satu tahun, baru kali ini terjadi seperti ini. Pembagian nasi kotak kemarin itu sekitar 80 kotak," sambungnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas