Kesaksian Warga Beda dengan Penjelasan Polisi soal Penembakan di Exit Tol Bintaro
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, peristiwa penembakan itu terjadi pada Jumat (26/11/2020) malam.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penembakan misterius terhadap dua pria di Exit Tol Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, akhirnya terungkap.
Pelaku penembakan adalah Ipda OS.
Dia seorang anggota polisi yang bertugas di Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya.
Namun ada perbedaan antara keterangan polisi dan saksi warga terkait waktu kejadian.
Versi polisi
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, peristiwa penembakan itu terjadi pada Jumat (26/11/2020) malam.
"Saya menyampaikan bahwa benar telah terjadi kasus penembakan tersebut. Peristiwa itu benar terjadi pada tanggal 26 November 2021, hari Jumat sekitar pukul 20.00," kata Zulpan saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2021).
Mantan Kabid Humas Polda Sulsel itu menjelaskan, Ipda OS melakukan penembakan di depan Kantor PJR Induk IV.
"Pelakunya adalah Ipda OS, anggota Satuan PJR Ditlantas Polda Metro Jaya," ujar dia.
Penjelasan warga
Sementara itu, saksi warga berinisial HR mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (27/11/2021) dini hari.
"Sekitar jam 03.00 kejadiannya," kata HR saat ditemui di lokasi, Senin (29/11/2021).
Saat kejadian, HR sedang berada di rumah mertuanya yang tak jauh dari lokasi kejadian.
Ketika itu ia mengaku mendengar dua kali suara letusan yang diduga merupakan tembakan senjata api.
"Dua kali saya dengar kayak suara tembakan. Hampir berbarengan suaranya, hitungan detik lah. Dor, dor," ujar dia.
"Kalau suara ban pecah kan sekali doang. Ini dua kali dan kencang suaranya," tambahnya.
HR mengungkapkan, kondisi jalan di sekitar lokasi kejadian saat itu sedang sepi lantaran cuaca buruk.
"Posisinya memang lagi sepi, nggak ada orang karena kan angin kencang. Biasanya di warung nasi uduk ada yang markir, ini nggak ada," ungkapnya.
Kronologi versi polisi
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menjelaskan, peristiwa bermula ketika polisi menerima laporan secara lisan dari seorang warga berinisial O.
Warga tersebut merasa terancam karena dibuntuti oleh beberapa unit mobil mulai dari hotel di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Pelapor diikuti dari mulai satu hotel di Sentul kemudian diikuti oleh beberapa unit mobil. Karena terancam, orang tersebut lapor ke kepolisian," kata Tubagus di Polda Metro Jaya, Selasa (30/11/2021).
Setelahnya, lanjut Tubagus, polisi mengarahkan warga itu menuju ke Kantor PJR Induk IV lantaran dinilai bakal lebih aman.
"Berdasarkan keterangan sementara, terjadi peristiwa ribut di situ dan dengar satu tembakan mengakui polisi, dan keterangan saksi mau ditabrak dan terkena tembakan dua kali yang mengenai korban," ujar Tubagus.
Dalam peristiwa itu, dua pria berinisial PP dan MA terluka di bagian perut akibat terkena tembakan.
Salah satu korban berinisial PP meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sebelumnya, kasus ini terungkap setelah Polres Metro Jakarta Selatan menerima informasi terkait adanya korban penembakan di RS Pelni. Informasi itu didapat dari laporan Polsek Palmerah.
Polres Metro Jakarta Selatan kemudian melakukan penyelidikan hingga mendapat rekaman CCTV dan identitas kendaraan pelaku