Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Abdul Rosyid Ungkapkan Kondisinya Usai Tersambar Petir: Badan Kaku, Hanya Jari yang Bisa Bergerak

Baru-baru ini seorang satpam sebuah perusahaan pembuat alat konstruksi di daerah Cilincing, Jakarta Utara, menjadi viral di media sosial.

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
zoom-in Abdul Rosyid Ungkapkan Kondisinya Usai Tersambar Petir: Badan Kaku, Hanya Jari yang Bisa Bergerak
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Abdul Rosyid (35), satpam di Cilincing, Jakarta Utara, yang tersambar petir saat sedang bertugas di Area Loading CKB II Jalan Pal II, RT 04/03 Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (20/12/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini seorang satpam sebuah perusahaan pembuat alat konstruksi di daerah Cilincing, Jakarta Utara, menjadi viral di media sosial.

Satpam yang bernama Abdul Rosyid tersebut ramai jadi perbincangan publik setelah video dirinya tersambar petir beredar di media sosial.

Beruntung Abdul bisa selamat dari petir yang menyambar sekujur tubuhnya itu.

Abdul mengaku akibat tersambar petir badannya menjadi kaku, hanya ujung jari tangan dan kakinya saja yang bisa bergerak.

Tangkapan layar satpam tersambar petir di Cilincing.
Tangkapan layar satpam tersambar petir di Cilincing. (Istimewa)

Baca juga: Satpam Tersambar Petir di Cilincing: Muncul Percikan Api, Pakaian Sobek, Sekujur Tubuh Kaku

"Sampai kaku badan saya, kaku, yang bisa bergerak cuma ujung jari tangan sama jari kaki. Sudah ketekuk kayak ayam mau dipanggang," kata Abdul dilansir Kompas.com, Selasa (28/12/2021).

Saat kejadian Abdul sedang berpatroli, lalu cuaca pada saat itu memang baru hujan.

Kemudian Abdul tengah berjalan membawa payung yang ujungnya besi, handy talky di pundak kirinya, dan ponsel di tangan kanannya.

Berita Rekomendasi

"Ponsel masih on, enggak ada komunikasi, saya pegang. Jalan aja," ujar Abdul.

Baca juga: Kondisi Terbaru Satpam yang Tersambar Petir di Cilincing, Kini Jalani Proses Pemulihan di Rumahnya

Lalu tiba-tiba petir menyambar dirinya dan memunculkan percikan api, hingga menyebabkan Abdul tergeletak.

Saat itu, Abdul mengenakan pakaian lengkap dan bersepatu. Namun, pakaian dan sepatunya ikut terbakar akibat sambaran petir.

Abdul mengaku hanya bisa pasrah saat dirinya tersambar petir.

"Saya melihat ke atas. Pasrah aja, hidup mati saya ikhlas, pasrah lah," ungkap Abdul.

Baca juga: Abdul Rosyid Ceritakan Pengalamannya Tersambar Petir Saat Bertugas Sebagai Satpam di Cilincing

Akibat sambaran petir tersebut, Abdul mengalami luka bakar di pundak kiri, perut kiri, kaki kiri, hingga engkel kanan.

Selain itu telinga kirinya juga sempat mengalami gangguan.

Menurut Abdul luka bakar yang dideritanya mencapai 65 persen.

"Luka bakar dari kaki hingga badan. Ini ya hampir lah 65 persen lah ya luka bakarnya," kata Abdul.

Baca juga: Satpam di Cilincing yang Tersambar Petir Mengalami Luka Bakar di Tangan Kiri

Penjelasan Ahli Mikroelektronika Soal Fenomena Satpam Tersambar Petir

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Lektor Bidang Mikroelektronika sekaligus Kepala Program Studi Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS), Ir. Feri Adriyanto, Ph.D. menyebut bahwa ada beberapa faktor yang membuat satpam tersebut terkena sambaran petir.

Menurut Feri, posisi satpam yang saat itu berada di tempat terbuka dan basah karena air hujan jadi pemicunya.

Selain itu, payung yang dibawa satpam tersebut juga menjadi salah satu media kuat penghantar petirnya.

"Petir muncul karena adanya loncatan muatan listrik antara awan dengan bumi. Hal ini karena petir di awan yang bermuatan negatif akan mencari muatan positif di bumi dengan bergerak secara zig-zag. Petir menyambar benda yang lebih tinggi dalam hal ini gedung di sekitar Pak Satpam berdiri."

Lektor Bidang Mikroelektronika sekaligus Kepala Program Studi Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS), Ir. Feri Adriyanto, Ph.D. menyebut bahwa ada beberapa faktor yang membuat satpam tersebut terkena sambaran petir. (istimewa)
Lektor Bidang Mikroelektronika sekaligus Kepala Program Studi Teknik Elektro Universitas Sebelas Maret (UNS), Ir. Feri Adriyanto, Ph.D. menyebut bahwa ada beberapa faktor yang membuat satpam tersebut terkena sambaran petir. (istimewa) (istimewa)

Baca juga: Sempat Viral di Medsos, Ini Kondisi Terakhir Satpam yang Tersambar Petir di Cilincing

"(Sementara keberadaan) payung (yang dibawa satpam) merupakan salah satu media penghantar yang baik untuk petir. (Sehingga) terlihat ada percikan api saat mengenai payung," jelas Feri saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (28/12/2021).

Atas fenomena itu, Feri menjelaskan kemungkinan besar jenis petir yang mengenai satpam tersebut adalah petir jenis kilatan samping.

"Kemungkinan besar jenis petir yang mengenai Pak Satpam adalah petir jenis kilatan samping atau percikan samping," tambah Feri.

Mengenai kabar satpam tersebut membawa handy talky (HT) saat hujan, Feri menyebut bahwa hal tersebut sama sekali tidak berpengaruh.

Baca juga: Sudah Boleh Pulang ke Rumah, Kondisi Satpam yang Tersambar Petir di Cilincing Membaik

"Adanya HT atau alat komunikasi yang dipegang Pak Satpam tidak mempengaruhi hal tersebut (sambaran petir). Ini karena alat komunikasi tersebut mempunyai frekuensi yang berbeda."

"Hal ini karena petir hanya menyambar titik yang masuk dalam jarak sambarnya. Jarak sambarnya yaitu payung atau gedung di sekitar Pak Satpam. Jadi bukan dipengaruhi oleh alat komunkasi tersebut, karena HT dan petir mempunyai frekuensi yang berbeda," jelas Feri.

Untuk diketahui, saat ini satpam tersebut dikabarkan selamat dan sehat usai di rawat di rumah sakit selama 4 hari.

"Kemungkinan besar luka di tangan Pak Satpam terlihat agak parah di banding bagian tubuh lain," terang Feri.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Galuh Widya Wardani)(Kompas.com/Nirmala Maulana Achmad)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas