Jakpro Mulai Jual Tiket Formula-E Bulan Depan
Widi memastikan harga tiket Jakarta e-Prix akan jauh lebih terjangkau dibandingkan Diriyah e-Prix.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memastikan, tiket Jakarta e-Prix bisa dibeli mulai bulan depan.
Dirut Jakpro Widi Amanasto menyebut, tiket nonton Formula E akan dijual dalam beberapa kategori.
"Seharusnya (penjualan tiket) sekitar Februari dimulai. Ada paketnya, paket tribun, paket biasa, dan lainnya," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (27/1/2022).
Widi menyebut, perwakilan panitia Formula E yang terdiri dari beberapa orang dari Jakpro dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) kini tengah berada di Diriyah, Arab Saudi.
Baca juga: Anies Tanggapi Giring yang Terperosok di Lokasi Sirkuit Formula E: Kasihan, Waktunya Longgar Betul
Mereka ke Diriyah, Arab Saudi untuk studi banding persiapan penyelenggaraan Formula E Jakarta, termasuk soal model penjualan dan harga tiket.
Penyelenggaraan balap Formula E musim 2022 dimulai akhir pekan ini.
Diriyah jadi kota pertama lokasi penyelenggaraan balap mobil bertenaga listrik terbesar di dunia ini pada 28 dan 29 Januari 2022.
Merujuk pada situs resmi Formula E (fiaformulae.com), tiket dijual dalam tiga kategori, yaitu penonton via layar lebar, grandstand dan VIP.
Untuk tiket penyelenggaran Formula E di Diriyah Arab Saudi dijual dengan harga terendah 150 Riyal atau setara Rp 574.766 (kurs 1 Riyal = Rp 3.831).
Sedangkan tiket termahal dijual dengan harga 20.125 Riyal Arab Saudi atau setara Rp 77.114.538.
Selain itu, ada tiket yang dijual dengan harga 250 Riyal Arab Saudi atau Rp 957.944.
Untuk tiket 150 Riyal, penonton bisa menyaksikan konser musik dan balapan dari amfiteater Allianz E Villa dengan layar raksasa.
Sedangkan, penonton yang membeli tiket seharga 250 Riyal bisa menonton satu kali balapan langsung dari tribun dan akses konser musim.
Terakhir, pembeli tiket dengan harga termahal bisa menyaksikan dua hari perlombaan Formula E, mendapat makanan, tur ke garasi pembalap, hadiah eksklusif, parkir VIP, hingga menghadiri sesi tanya jawab pembalap.
Widi memastikan harga tiket Jakarta e-Prix akan jauh lebih terjangkau dibandingkan Diriyah e-Prix.
Pasalnya, harga tiket akan disesuaikan dengan kondisi ekonomi warga Jakarta.
"Standarisasi tiket beda, di sana kan mewah, Arab Saudi memang serius sekali. Kalau kita melihat standar mereka, kita menyesuaikan dengan keterbatasan yang dimiliki," ujarnya.
Belum Beres
Jakarta E-Prix 2022 akan digelar di kawasan Ancol Jakarta 4 Juni 2022.
PT Jakarta Propertindo selaku pihak yang ditunjuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pelaksana masih belum menemukan titik terang segi pembiayaan.
PT Jakpro masih meraba-raba keuangan setelah DPRD DKI Jakarta memutuskan tidak akan memberikan serupiah pun anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk perhelatan Formula E itu.
Direktur Pengelolaan Aset Jakpro Gunung Kartiko mengatakan, sampai Senin (24/1/2022) belum ada satupun sponsor yang resmi bergabung dalam ajang balap mobil listrik tersebut.
Dalam rapat kerja bersama Komisi B Senin kemarin, Gunung mengaku ada sponsor yang tertarik, tetapi baru sekadar pernyataan lisan yang tidak bisa dipublikasikan.
"Jadi sponsorship belum secara resmi kita open, tapi secara verbal secara pendekatan networking yang berminat (ada) walaupun belum bisa kita declare di sini karena belum hitam di atas putih," tutur Gunung.
Belum ada sponsor barang tentu menjadi masalah dalam penyelenggaraan Formula E. Pasalnya, pembiayaan pembuatan lintasan sirkuit saja sudah membutuhkan anggaran Rp 50 miliar.
Untuk melanjutkan pembangunan lintasan itu, Gunung mengatakan akan mengambil dana talangan dari dana korporasi milik PT Jakpro.
Dia mengaku, Jakpro memiliki anggaran tunai untuk melanjutkan program pembangunan yang saat ini sedang dilakukan lelang untuk pengerjaannya.
Sirkuit habiskan anggaran Rp 150 miliar
Gunung dalam penjelasannya di rapat Komisi B bahwa pembangunan sirkuit tidak hanya membutuhkan anggaran sebesar Rp 50 miliar saja.
Dia mengatakan, sirkuit yang kini masih berbentuk tanah berlumpur itu memerlukan total anggaran sebesar Rp 150 miliar untuk sarana pendukung selain lintasan.
Terkait anggaran lintasan tersebut juga pernah dijabarkan Gunung saat ditemui di lokasi sirkuit 30 Desember 2021 lalu.
Anggaran sebesar Rp 150 miliar itu sudah termasuk pemangkasan biaya pre-event Formula E yang batal digelar.
"Sekarang kita pangkas acara pra event sehingga kita benar-benar untuk mandatori pelaksanaan sekitar Rp 150 miliar," kata Gunung.