Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Omicron di Jaksel Melonjak Terus, Terbanyak di Kebayoran Baru, Wagub Ariza Beri Komentar

Kasus Covid-19 varian Omicron di wilayah Jaksel masih terus melonjak, terbanyak ada di Kebayoran Baru, Wagub DKI bersyukur DKI masih PPKM Level 2.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Omicron di Jaksel Melonjak Terus, Terbanyak di Kebayoran Baru, Wagub Ariza Beri Komentar
sehatnegeriku.kemkes.go.id
Ilustrasi Omicron. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah kasus Covid-19 varian omicron di Jakarta Selatan tiap harinya makin bertambah.

Data terbaru per Kamis (27/1/2022), kasus Omicron di Jakarta Selatan mencapai angka 93 orang.

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin menjelaskan kondisi wilayahnya di tengah ganasnya omicron.

Menurutnya, puluhan kasus Omicron itu tersebar di 9 kecamatan di Jakarta Selatan.

Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron.
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron. (KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)

Kasus Omicron di Jaksel Capai 93 Orang, Terbanyak di Kebayoran Baru

Kasus Covid-19 varian Omicron di wilayah Jakarta Selatan masih terus melonjak.

Data terbaru per Kamis (27/1/2022), kasus Omicron di Jakarta Selatan mencapai angka 93 orang.

Berita Rekomendasi

"Data yang kami terima itu sampai hari ini total 93 (kasus Omicron)," kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin saat ditemui di kantornya, Petogokan, Kebayoran Baru, Jaksel, Kamis sore.

Didominasi PPLN

Munjirin mengungkapkan, 93 kasus Omicron ini didominasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN), yakni sebanyak 70 persen.

"Yang positif dari perjalanan luar negeri sekitar 64 kasus, kemudian lokal ada 26. Artinya, yang luar negeri itu sekitar 70 persen," ungkap dia.

Omicron Terbanyak di Kebayoran Batu, Pancoran Nihil

Menurutnya, puluhan kasus Omicron itu tersebar di 9 kecamatan di Jakarta Selatan.

Sebanyak 93 kasus Omicron tersebut ada di Kecamatan Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Tebet, Mampang Prapatan, Jagakarsa, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu, dan Kecamatan Setiabudi.

Hingga saat ini, hanya Kecamatan Pancoran yang masih nihil kasus Omicron.

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Dirawat Melonjak, Diskes DKI Telusuri Laporan Warga Mulai Kesulitan Cari RS

"Kasus (Omicron) terbanyak ada di Kebayoran Baru, ada sekitar 20 kasus. Untuk Pancoran mudah-mudahan bisa terus dipertahankan," tutur Munjirin.

Munjirin mengatakan pihaknya telah melakukan penanganan Covid-19 varian Omicron sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Mantan Camat Kebayoran Lama itu juga mengimbau warga Jakarta Selatan untuk memperketat protokol kesehatan (prokes).

"Jadi kami masih terus menyosialisasikan prokes. Kami lakukan imbauan kepada warga masyarakat juga untuk menaati prokes," kata Munjirin.

Wali Kota Imbau Warga Tak Berpergian ke Luar Negeri

Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin mengimbau warga di wilayahnya tidak berpergian ke luar negeri untuk sementara waktu.

Imbauan itu dikeluarkan setelah merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron yang didominasi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Itu sudah sering kita sampaikan. Seandainya tidak mendesak, tidak usah ke sana (luar negeri).

Kecuali ada yang mendesak, tidak bisa ditinggalkan," kata Munjirin saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (27/1/2022).

Para pelaku perjalanan luar negeri juga diminta mematuhi protokol kesehatan, termasuk menjalani karantina setelah berpergian.

"Semua prosedur harus ditaati, baik perjalanan perginya maupun saat kembali," ujar dia.

Suasana ruangan kantor Walikota Jakarta Selatan saat ditutup Kamis (17/9/2020). Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memberlakukan bekerja dari rumah (WFH) untuk seluruh aparatur sipil negara di lingkungan kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Penerapan WFH ini menyusul temuan tujuh pegawai terpapar Covid-19. Tribunnews/Jeprima
Suasana ruangan kantor Walikota Jakarta Selatan saat ditutup Kamis (17/9/2020). Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan memberlakukan bekerja dari rumah (WFH) untuk seluruh aparatur sipil negara di lingkungan kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Penerapan WFH ini menyusul temuan tujuh pegawai terpapar Covid-19. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Angka Positif Omicron Terus Meningkat, Wagub Ariza Bersyukur Ibu Kota Masih Berstatus PPKM Level 2

Jumlah kasus positif Covid-19 varian Omicron terus meningkat di DKI Jakarta.

Meski demikian, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengklaim bahwa Ibu Kota belum perlu menarik rem darurat.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa pemerintah pusat dalam mengambil suatu kebijakan harus komprehensif terkait Omicron.

"Kemarin banyak berspekulasi Jakarta akan di level 3, ternyata kan tidak. Pemerintah pusat dalam mengambil kebijakan kan harus komprehensif. Jadi, kebijakan yang diputuskan oleh pemerintah pusat itulah kebijakan yang terbaik," kata Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (26/1/2022) malam.

Baca juga: Covid-19 Makin Meroket, Kota Tangerang PPKM Level 3, 6 Tempat Isolasi Diaktifkan Lagi

Baca juga: Hendak Ditabrak, Polisi di Tangerang Duel dengan Maling Motor hingga Lepaskan Tembakan 

Orang nomor dua di Ibu Kota itu bersyukur, sebab Jakarta masih berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 hingga saat ini.

"Jadi kami bersyukur, tetap mendapat kepercayaan dari pemerintah pusat untuk di level 2. Itu pun mohon maaf, karena ada daerah-daerah penyangga. Kalau tidak ada daerah penyangga, mungkin Jakarta bisa di level 1. Tapi apapun keputusan pemerintah pusat, kami laksanakan sebaik mungkin," tutur Ariza.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia menuturkan bahwa berdasarkan analisa pihaknya belum akan memperketat seluruh kegiatan masyarakat.

"Pada saat ini keputusannya mungkin belum untuk melakukan itu, dan analisanya kan dilakukan setiap minggu," kata Dwi kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).

Menurut Dwi, setiap minggu bahkan setiap hari Pemprov DKI Jakarta berdiskusi dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk melihat kondisi dan situasi sebenarnya.

Ia juga menuturkan rem darurat akan bisa diterapkan dengan memperhatikan penambahan kasus, ketersediaan tempat tidur di tempat isolasi atau rumah sakit.

"Ini menjadi poin penting juga tentu aktivitas warga yang mungkin sudah kita lihat sudah sulit untuk di kendalikan prokesnya dan sebagainya," tutur Dwi.

Baca juga: 60 Pegawai Positif Covid-19, Kemensos Lockdown Kantor Pusat 

Sebagai informasi, Berdasarkan data terkini Dinkes DKI Jakarta, jumlah kasus aktif di Jakarta per 26 Januari 2022, naik sejumlah 1.886 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 14.082 (orang yang masih dirawat/isolasi).

"Perlu digarisbawahi bahwa 12.483 orang dari jumlah kasus aktif (88,6%) merupakan transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah pelaku perjalanan luar negeri. Sementara itu, kasus positif baru berdasarkan hasil tes PCR hari ini bertambah 3.509 orang sehingga total kasus 886.999, yang mana 3.325 di antaranya (94,8%) juga merupakan transmisi lokal," jelas dia.

Dwi turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta.

Dari 1.922 orang yang terinfeksi, sebanyak 1.309 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 613 lainnya adalah transmisi lokal.

Omicron di DKI Melonjak Sampai 1.697 Kasus, Wagub Ariza Sebut Penyebabnya Karena Nataru

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim libur Natal dan Tahun Baru (nataru) jadi penyebab meroketnya kasus Omicron di Ibu Kota.

Dari 3.509 kasus Covid-19 harian di DKI, 1.697 di antaranya terpapar varian Omicron.

"Terkait dengan covid ya memang ada peningkatan. Hari ini lebih dari di sini angkanya 3.509 ya. Positif Omicron totalnya sudah 1.697. Menurut para pakar para ahli, peningkatan ini masih sebab akibat dari dampak nataru," katanya di Balai Kota, Rabu (26/1/2022) malam.

Baca juga: Klaster Covid-19 di PN Jakbar: 13 Pegawai Positif, Lockdown hingga Awal Februari, Seluruhnya OTG

Baca juga: Tambah 4 Kasus Baru, Total 21 Pegawai PN Depok Positif Covid-19 

Menurutnya, banyak warga yang bepergian ke luar negeri dan membawa pulang paparan Omicron.

"Libur nataru ya, kita tau saudara-saudara kita yang mungkin berkesempatan keluar negeri, keluar daerah liburan, bahkan datangnya dari luar negeri itu masuk ke indonesia tidak semuanya di awal Januari tapi banyak juga di pertengahan Januari."

"Bahkan ada yang baru beberapa hari datang ke Jakarta atau ke Indonesia, inilah salah satu penyebab adanya peningkatan dari pada covid 19 di indonesia ya termasuk di Jakarta," lanjutnya.

Menurutnya, kini masyarakat Jakarta perlu mengurangi mobilitas baik berpergian ke luar daerah maupun luar negeri.

Hal ini sebagai bentuk konsekuensi yang harus dijalani imbas melonjaknya kasus Covid-19 setelah libur Nataru.

"Inilah konsekuensi yang harus kita hadapi bersama namun demikian omicron ini sekalipun penularannya 3 bahkan sampai 5 kali lebih cepat dari varian delta dan lainnya. Tapi ini varian tidak berbahaya seperti varian delta. Tapi jangan dianggap enteng ya, jangan diremehkan," jelasnya. (tribun network/thf/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
asd
Video Player is loading.
Current Time 0:00
Duration 0:00
Loaded: 0%
Stream Type LIVE
Remaining Time 0:00
Â
1x
    • Chapters
    • descriptions off, selected
    • subtitles off, selected
      © 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
      Atas