Ketua PWNU DKI Jakarta Lantik Pengurus Lesbumi Masa Khidmat 2021-2026
Lesbumi harus menjawab perubahan zaman dengan strategi pendekatan seni, budaya lokal dan merawat tradisi lama yang baik dan harus terus berkreasi
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, Dr. KH. Samsul Ma’arif, MA resmi melantik Pengurus Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta masa khidmat 2021-2026 di Kantor PWNU DKI Jakarta, Minggu (29/01/2022).
Dalam sambutannya, KH Samsul Ma'arif meminta para pengurus Lesbumi DKI Jakarta untuk terus menyebarkan nilai-nilai agama melalui pendekatan seni dan budaya lokal serta sesuai dengan perkembangan zaman.
Senada dengan KH. Samsul Ma'arif, Sekretaris PWNU DKI Jakarta, Ir. H. MH. Bahaudin, S.Pd.I menyampaikan, para pengurus dan kader Lesbumi harus bisa merespon perubahan zaman yang terjadi di masyarakat.
"Lesbumi harus mampu menjawab perubahan zaman dengan strategi pendekatan seni, budaya lokal dan merawat tradisi lama yang baik serta harus terus berkreasi, berkolaborasi dan berinovasi sesuai dengan zamannya dan juga harus bisa mengantisipasi perubahan zaman," kata Pria yang akrab disapa Gus Baha.
Gus Baha menambahkan, adanya keberagaman seni, tradisi dan budaya merupakan sebuah kekayaan sekaligus berkah bagi DKI Jakarta.
"Lesbumi harus ikut merawat dan melestarikan budaya yang ada di DKI Jakarta. Sebab, budaya dan religi memiliki pengaruh besar dan saling ada keterkaitan," katanya.
Baca juga: Profil KH Agus Sunyoto, Ketua Lesbumi PBNU yang Meninggal Dunia, Seorang Budayawan hingga Penulis
Dilokasi yang sama, Bendahara PWNU DKI Jakarta, Muhammad Taufik mengapresiasi pengurus Lesbumi PWNU di bawah kepemimpinan H. Ahmad Yusuf yang telah mengakomodir para pemikir, pelaku dan pekerja seni dan budaya dari beragam bidang.
Menurutnya, dengan kepengurusan dari beragam bidang seni dan budaya itu, lesbumi mampu menjawab tantangan perkembangan zaman seni dan budaya islam di masa kini dan mendatang.
"Kedua, bagaimana masjid tidak hanya sebagai tempat sholat. Tetapi juga sebagai tempat mengembangkan seni budaya islam. Mudah-mudahan dengan adanya lembaga ini bisa terumuskan metode dakwah kekinian. Karena beda sekali zamannya terutama buat anak-anak milenial. Nah ini harus terumuskan metode dakwah yang untuk berhadapan dengan anak-anak muda sekarang," katanya.
"Ketika ayah saya mendakwahkan soal islam ke saya akan berbeda dengan ketika saya mendakwahkan islam ke anak saya. Karena jamannya sudah berubah. Karena itu saya kira dengan hadirnya para pemikir seni, pelaku seni dan pekerja seni di lembaga kita ini insha alloh saya kira terumuskan dan itu bagian yang penting dalam pengembangan islam kedepan," sambung Taufik.
Baca juga: Urgensi Tajdid Lesbumi dan Tongkat Estafet Komandonya
Usai pelantikan, Ketua Lesbumi DKI Jakarta, H. Ahmad Yusuf menyatakan akan langsung tancap gas merancang program kerja bersama para pengurus.
H. Yusuf menyampaikan, tak sedikit kolega, instansi pemerintah, swasta, pesantren, majelis taklim atau pengurus masjid sudah menawarkan kerjasama dan kolaborasi dengan Lesbumi.
"Tawaran sudah banyak sekali yang masuk. Kami akan merealisir (programnya) satu persatu. Insya alloh februari sudah mulai ada kegiatan dari lesbumi," kata H. Yusuf.
"Dengan masjid istiqlal. Nanti kami kolaborasi dengan seluruh (pengurus) lesbumi dari semua divisi. Ada divisi film, TV, media baru. Ada divisi seni pertunjukan, seni rupa, divisi media, untuk segera memilih mana yang paling cepat bisa kita lakukan dan mana yang paling memungkinkan," sambung Yusuf.
Sementara itu Wakil Ketua Lesbumi Septiawan, mengajak kepada semua unsur masyarakat serta para pihak yang peduli terhadap khazanah budaya nusantara untuk membuka ruang-menghimpun dan bergerak untuk menghadirkan kembali nilai-nilai budaya nusantara yang terancam oleh budaya asing. (*)