Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diteriaki Maling, Seorang Remaja Tewas Dikeroyok Anggota Gangster saat Cari Kucing yang Hilang

Seorang remaja berinisial LEH (17) di Kabupaten Bekasi tewas saat mencari kucingnya yang hilang. Ia diteriaki maling oleh anggota gangster.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Inza Maliana
zoom-in Diteriaki Maling, Seorang Remaja Tewas Dikeroyok Anggota Gangster saat Cari Kucing yang Hilang
Net
Ilustrasi tewas - Seorang remaja berinisial LEH (17) di Kabupaten Bekasi tewas saat mencari kucingnya yang hilang. Ia diteriaki maling oleh anggota gangster. 

TRIBUNNEWS.COM - Nasib tragis dialami seorang remaja berinisial LEH (17) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Ia tewas saat mencari kucingnya yang hilang.

LEH dikeroyok oleh sekelompok orang tak dikenal karena dituduh maling.

Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait tewasnya LEH.

"Yang jelas ini bukan kasus pembegalan, karena korban ini sempat diteriaki maling oleh kelompok tersangka," kata Kapolsek Tarumajaya, AKP Edy Suprayitno, Kamis (10/2/2022), dilansir Tribun Jakarta.

Peristiwa nahas itu bermula saat korban keluar rumah menggunakan sepeda motor, Sabtu (5/2/2022) sekira pukul 23.30 WIB.

Korban keluar rumah untuk mencari kucingnya yang hilang.

Baca juga: Teriakan Maling Besi Awali Pengeroyokan Tanpa Ampun hingga Remaja Pencari Kucing di Bekasi Tewas 

Berita Rekomendasi

Sambil berkendara, LEH berkeliling hingga keluar kompleks perumahannya.

"Si korban awalnya sedang mencari kucingnya yang hilang, bawa motor seorang diri, lalu berpapasan dengan kelompok tersangka," ungkap Edy.

Adapun lokasi mereka berpapasan yakni di depan portal Perumahan Taman Harapan Mulya Regency.

Seketika pelaku langsung mengejar korban dengan membawa senjata tajam.

Mereka langsung mengayunkan senjata tajam dan mengenai bagian kepala LEH.

Dengan luka parah di bagian kepala, korban masih berusaha menyelamatkan diri menggunakan sepeda motornya.

Baca juga: Sosok Remaja di Bekasi yang Tewas Dikeroyok hingga Meregang Nyawa saat Mencari Kucing

Baca juga: FAKTA Kecelakaan Maut di Senen: Tewaskan Putra Gubernur Kaltara, Kader PSI Fatimah Jadi Tersangka

Namun, 25 meter dari lokasi pertama penganiayaan, korban terjatuh dari sepeda motornya.

"Korban pada saat itu masih mengendarai motor walau kepalanya sudah kena tebasan senjata tajam," ujar dia.

Melihat korban yang sudah tak berdaya, bukannya berhenti, pelaku malah kembali menganiaya korban secara membabi buta.

"Walau sudah terjatuh, korban masih dianiaya oleh pelaku sehingga menyebabkan korban terkena bacokan di bahu lengan sebelah kanan," terangnya.

Setelah itu, pelaku langsung kabur dan membiarkan korban tergeletak di pinggir jalan.

Abdul Hafidz (tengah) bersama istri menunjukkan foto putra mereka, Luthfi Erlangga Hafidz (17) yang tewas dikeroyok sekelompok orang karena dituduh maling saat mencari kucing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022).
Abdul Hafidz (tengah) bersama istri menunjukkan foto putra mereka, Luthfi Erlangga Hafidz (17) yang tewas dikeroyok sekelompok orang karena dituduh maling saat mencari kucing di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Pelaku Anggota Gangster

Diberitakan Tribun Jakarta, para pelaku merupakan anggota gangster Brother Street.

"Motifnya spontan karena (korban) diteriaki maling besi," ucap dia.

Dijelaskan Edy, sebelum kejadian, para pelaku melihat korban berkeliling mengendarai sepeda motor.

Mereka langsung menuduh korban hendak mencuri besi di sekitar ruko perumahan.

Mereka meneriaki korban maling.

Korban sempat menyangkal tuduhan itu dan menyebut tengah mencari kucingnya yang hilang.

Para pelaku yang sudah emosi langsung mengeroyok korban.

Edy mengungkapkan, setiap pelaku memiliki peran berbeda saat mengeroyok korban.

Baca juga: Niat Cari Kucing, Remaja di Bekasi Disangka Maling, Dihajar Membabi Buta hingga Tewas di Tempat

Ada yang bertugas meneriaki korban sebagai maling besi, ada yang memukul, dan ada yang menghunuskan senjata tajam.

"Peran masing-masing tersangka beda-beda. Ada yang neriakin, ada yang mukul, ada yang bacok pakai celurit, ada yang pakai samurai," bebernya.

Saat ini, pihaknya sudah menangkap empat dari enam pelaku dan menetapkannya sebagai tersangka.

Selain menangkap empat orang pelaku, pihaknya juga mengamankan senjata tajam berupa celurit yang digunakan untuk melukai korban.

Edy menambahkan, kelompok tersangka memang beraksi secara acak.

Sementara dua orang lainnya masih diburu.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas