TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosialisasi peraturan daerah tentang kepemudaan digelar anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Steven Setiabudi Musa, Selasa (22/2/2022) di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

Puluhan warga antusias mengikuti sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kepemudaan dari legislasi Pemprov DKI Jakarta tersebut.

Sosper Kepemudaan yang dilakukan di Jalan Tanah Pasir, Gg Bakti, RT 07/RW 07, Penjaringan, sekaligus mengakhiri rangkaian sosper bulan Januari dan Februari dari Steven S.Musa,  politisi PDI P yang duduk di Komisi B pada periode keduanya sebagai anggota DPRD itu.

Steven S.Musa sebelumnya melakukan lima sosper tentang pengelolaan sampah, kebudayaan betawi dan juga keolahragaan, pada beberapa wilayah di Jakarta Utara. Setelah sosper, Steven S Musa yang lama menekuni profesi sebagai wartawan di Suara Pembaruan itu kembali akan berinteraksi masyarakat melalui mekanisme reses.

Pada sosialisasi Perda Nomor 2 Tahun 2016 tentang Kepemudaan ini Steven S Musa kembali menghadirkan dua narasumber.

Yakni, Efriza, S.IP, M.Si, Dosen Ilmu Politik & Ilmu Pemerintahan di STOP-AN, dan Universitas Sutomo, dan Moh. Gunawan Abdillah, S.I.Kom. Gunawan, yang banyak melakukan penelitian tentang 'grassroot', juga dikenal sebagai praktisi media.

Sementara, Efriza di samping kesibukannya mengajar di sejumlah perguruan tinggi, sudah menulis sebanyak 13 buku, yang sebagian tentang politik.

Di samping menyebut bahwa pemuda harus melek politik, Efriza menegaskan pentingnya memanfaatkan sosper sebagai sarana pengembangan diri dan pada akhirnya mengembangkan lingkungan.

"Sosper tidak sekadar menjadi sarana pertemuan, tetapi untuk sharing dan edukasi," jelasnya.

Senada dengan Efriza, Gunawan menegaskan pentingnya mengedepankan jiwa kewirausahaan untuk menyikapi tantangan yang ada, terutama di masa pandemi sekarang ini.

Efriza dan Gunawan sama-sama menekankan bahwa pandemi tidak boleh menjadi penghalang untuk berkreativitas.

Saat berinteraksi dalam sesi tanya-jawab, dihadapan Ketua RW 07, Penjaringan, Ruslan, beberapa warga meminta pemenuhan fasilitas umum berupa taman, pengadaan sarana internet (IT), dan pelatihan ketrampilan.