BOR di RS Rujukan Pasien Covid-19 Jakarta Menurun Menjadi 33 Persen
Keterisian tempat tidur perawatan atau bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan menurun menjadi hanya 33 persen.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menuturkan telah terjadi penurunan keterisian tempat tidur kasus Covid-19 di rumah sakit rujukan di ibu kota.
Berdasarkan data yang disampaikan Riza, keterisian tempat tidur perawatan atau bed occupancy rate (BOR) di RS rujukan menurun menjadi hanya 33 persen, terpakai 2.215 tempat tidur dari ketersediaan 6.705 unit.
Hal serupa juga terjadi di tempat tidur ICU, saat ini ada di angka 42 persen, di mana terisi 431 dari 960 tempat tidur yang tersedia.
"Memang terkait covid ada peningkatan sedikit dari sebelumnya, tapi tempat tidur ini alhamdulillah ya dari 6.705 terpakai 2.215, turun menjadi 33 persen. Begitu juga ICU dari 960 terpakai 431, jadi tinggal 42 persen," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (4/3/2022).
Baca juga: Jumlah Pasien Covid-19 yang Dirawat di Graha Wisata TMII Tinggal 3 Orang
Lebih lanjut Riza mengungkap bahwa kasus Covid-19 varian Omicron di ibu kota total mencapai 4.830 orang, dengan rincian kasus impor atau yang tertular dari perjalanan luar negeri sebesar 1.775 orang, dan kasus transmisi lokal atau yang menular di ibu kota 3.055 kasus.
"Begitu juga omicron ya, di DKI sudah mencapai 4.830 orang, dengan kasus impornya 1.775, kasus transmisi lokal 3.055 atau sama dengan 63 persen," terang Riza.
Politikus Partai Gerindra ini menegaskan bahwa Pemprov DKI akan terus memastikan peningkatan fasilitas kesehatan untuk menunjang perawatan pasien kasus Covid-19.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan atau aktivitas sehari-hari.
"Prinsipnya kami akan terus memastikan peningkatan sarana prasarana, BOR, ICU, lab, penunjang lainnya, nakes, masker, APD obat-obatan, oksigen, semua akan kami tingkatkan. Tapi yang terpenting dari semua sesungguhnya disiplin kepatuhan seluruh warga Jakarta," ujarnya.