Aksi Bela Islam 2503 Diwarnai Kericuhan, Massa Injak Poster Bergambar Wajah Presiden Jokowi
Aksi bela Islam 2503 yang digelar di depan Monumen Nasional (Monas) , Jakarta Pusat berlangsung ricuh atas adanya aksi saling dorong dengan adu mulut
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
Alhasil, aksi saling dorong disertai adu mulut tak terhindari dari kedua kelompok tersebut.
Sedangkan dari mobil pengurai massa (Raisa) milik polisi terdengan seruan agar massa aksi menjauh.
"Mohon massa aksi untuk menjauh, mundur, tolong aksi yang damai, silakan massa aksi," kata seorang anggota polisi dari mobil Raisa.
Mendengar hal tersebut, sang orator yakni Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif yang berada di mobil komando meminta massa aksi untuk mundur.
"Satu komando, tolong mundur, mundur ingat patuh satu komando," kata Slamet secara tegas.
Tak berselang lama, massa aksi mulai membubarkan diri seraya dengan adanya seruan dari Slamet Ma'arif tersebut.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kondisi lalu lintas di area Patung Kuda sempat tersendat, namun untuk saat ini sudah kembali normal.
Untuk saat ini, kondisi sudah normal, massa aksi sudah membubarkan diri namun beberapa aparat keamanan masih berjaga di lokasi.
Sebagai informasi, aksi yang disampaikan oleh ormas Islam yang tergabung bersama PA 212 ini menuntut pemerintah untuk dapat menindak tegas para penista agama yang dinilai telah memperburuk keadaan.
Adapun sederet nama yang dimaksud yakni, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Ade Armando, Abu Janda hingga yang terbaru pendeta Saifuddin Ibrahim.