Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Gasmi, Pedagang Buah yang Pernah Jadi Korban Penipuan Ibadah Haji hingga Rp 25 Juta

Gasmi menjual aneka macam buah-buahan, seperti buah naga, alpukat, melon, belimbing, dan kurma.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Cerita Gasmi, Pedagang Buah yang Pernah Jadi Korban Penipuan Ibadah Haji hingga Rp 25 Juta
Tribunnews.com/Fersianus Waku
Gasmi (57), pedagang buah-buahan di Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (21/4/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara bising dari lalu kendaraan di Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terdengar menjelang buka puasa, Kamis (21/4/2022).

Para pedagang sibuk melayani para pembeli yang datang silih berganti.

Tak begitu dengan Gasmi, seorang pedagang buah-buahan yang kini berusia 57 tahun.

Ia justru terlihat loyo dan murung.

Hal itu bukan tanpa alasan.

Sebab dagangannya hampir tak laku saat Ramadan.

Baca juga: Kemenag Siapkan Tahapan Pemberangkatan Haji, dari Persiapan Transportasi Hingga Vaksinasi Jemaah

Berita Rekomendasi

Pernah suatu hari dagangannya busuk lantaran tak ada pembeli.

"Sekarang enggak bisa ngomong. Puasa ini bikin tambah rugi. Dagangan busuk semua dan mahal," katanya dengan nada kesal kepada Tribunnews.com, Kamis (21/4/2022).

Gasmi dan suaminya tinggal di sebuah kontrakan di kawasan Pasar Minggu.

Harga kontrakannya Rp 3 juta per bulan.

Sementara anak-anaknya sudah berkeluarga.

Dulunya, suami Gasmi bekerja sebagai tukang gojek.

"Tadinya (suami Gasmi) tukang ojek. Tapi enggak laku-laku," ujarnya sambil tertawa.

Menjual buah-buahan merupakan pekerjaan sehari-harinya.

Hal itu ia lakukan semenjak merantau ke Jakarta pada tahun 1988.

Setaip hari, dirinya berangkat ke pasar menjual dagangannya pukul 03.WIB.

Pulangnya sekitar pukul 20.00 WIB.

"Habis sahur langsung berangkat. Sangat cape," ungkapnya.

Gasmi mengaku pendapatannya cukup baik sebelum Ramadan.

Namun saat puasa dia hanya bisa mendapat Rp 1 juta per hari.

"Pendapatannya kalau ramai bisa Rp 3,5 juta per hari. Kalau selama puasa ini cuma Rp 1 juta (per hari)," ucapnya sambil meneteskan air mata.

Melihat beberapa pengunjung mendatangi lapaknya, dengan suara yang lembut ia pun menyambut.

"Silakan, mau beli apa?" tanya Gasmi sambil mempersiapkan kantong untuk menaruh buah-buahan.

Setelah melayani pembeli, dia pun melanjutkan kisahnya.

Gasmi berkeinginan untuk naik haji.

Bahkan, ia sempat mendaftar menjadi peserta naik haji tahun 2016.

Sayangnya, ia dan beberapa peserta lainnya malah ditipu.

Uang Rp 25 juta hasil tabungannya pun lenyap begitu saja.

"Kemarin sudah daftar, tapi ditipu di Pondok Gede (Jakarta Selatan) pada tahun 2016. Banyak orang yang kena tipu dulu," ucapnya dengan nada kecewa.

Kendati demikian, penipuan itu tak menyurutkan semangatnya untuk naik haji.

Ia berniat tahun ini bakal naik haji bila tabungannya cukup.

"Punya niat (naik haji), tetapi mungkin Allah SWT mungkin belum beri kesempatan," ungkapnya.

Gasmi menjual aneka macam buah-buahan, seperti buah naga, alpukat, melon, belimbing, dan kurma.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas