TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Heboh pengakuan tersangka penculikan anak di bawah umur Abbi Rizal Afif pernah menjadi pengawal Habib Bahar dan sempat menjadi anggota Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Khusus Kelas IIA Gunung Sindur Mujiarto merespons dan membantah hal tersebut.

Ia mengatakan bahwa tersangka penculikan terhadap 12 anak yang ditahan Kepolisian Resor (Polres) Bogor tidak pernah menjalani pidana di instansi tersebut.

"Berdasarkan data yang kami miliki, nama tersebut tidak pernah tercatat menjalani pidana di Lapas Khusus Kelas II A Gunung Sindur," kata Kalapas Khusus Kelas II A Gunung Sindur Mujiarto melalui keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan yang diterima di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Agus merespons setelah sejumlah pemberitaan di media mainstream terbit.

Ia meluruskan jika Abbi yang mengaku sebagai mantan narapidana kasus terorisme di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur tidak benar.

Agus menyatakan pihaknya saat ini telah berkoordinasi dengan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor.

Baca juga: Anak Korban Penculikan Ngaku Diajak Keliling Jakarta oleh Pelaku, Malamnya Tidur di Masjid

Dari hasil penelusurannya, nama Abbi tidak pernah menjadi warga binaan pemasyarakatan di Lapas yang dipimpinnya.

"Atas pernyataan tersebut, saat ini kami telah berkoordinasi dengan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor dan menyatakan bahwa atas nama tersebut di atas tidak pernah menjadi Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur," imbuh Agus.

Seperti diketahui, Polres Bogor dibantu Polres Metro Jakarta Selatan menangkap Abbi Rizal Afif di Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis (12/5/2022) kemarin.

Ia diringkus akibat tindak penculikan terhadap 10 anak dan beberapa di antaranya dirudapkasa.

Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin menjelaskan, ARA melakukan penculikan anak berusia antara 10-14 tahun yang semuanya laki-laki, di Kabupaten Bogor, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Tangerang Selatan.

"Dari yang bersangkutan, kami berhasil menyelamatkan 10 orang anak yang saat ini sedang berada di wilayah Senayan, Jakarta Selatan," kata Iman.

Penangkapan ARA diawali adanya laporan masyarakat mengenai hilangnya bocah di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.

Laporan itu dibuat orang tua korban pada Minggu (8/5/2022) kemarin.

"Awal memang dari laporan yang kami terima itu di Kemang, ada satu orang yang dibawa dari 5 orang yang diambil oleh tersangka itu empat orang dikembalikan kemudian satu orang dibawa," kata Iman.