Wakil Gubernur DKI Pikirkan Nasib 3000 Karyawan Holywings yang Terdampak PHK
Penutupan outlet Holywings di Jakarta ini membuat 3.000 orang terdampak, Wagub DKI janji bakal carikan solusi untuk nasib pekerja Holywings.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria alias Ariza berjanji mencari solusi terbaik untuk ribuan karyawan Holywings yang terkena PHK.
PHK ini akibat dicabutnya izin 12 outlet Holywings di DKI Jakarta.
Penutupan outlet Holywings di Jakarta ini membuat 3.000 orang terdampak.
Dipastikan 3000 orang ini kehilangan pekerjaan.
Ahmad Riza Patria alias Ariza mengaku akan mencari solusi bagi ribuan karyawan Holywings yang kehilangan pekerjaan ini.
"Tentu ini menjadi perhatian kami semua. Itulah sebabnya kami berterima kasih kepada semua yang membantu Pemprov," kata Ariza di Balaikota, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (28/6/2022).
Ahmad Riza Patria mengaku berterima kasih kepada semua pihak yang membantu Pemprov DKI dengan membuka usaha dan dapat menghadirkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang menghadirkan lapangan pekerjaan," ungkapnya.
Namun kata dia diharapkan semua pihak mengikuti aturan dan ketentuan yang ada.
"Sekarang kan yang menjadi korban keluarga sendiri. Masyarakat yang sudah bekerja akhirnya menjadi korban," tuturnya.
Baca juga: Soal 12 Outlet Holywings Dicabut Izinnya, Seorang Karyawan Curhat: Mudah-mudahan Gak Tutup Permanen
Seperti diketahui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut izin usaha seluruh gerai Holywings Indonesia yang ada di Ibu Kota.
Pencabutan izin dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta berdasarkan rekomendasi dan temuan pelanggaran dari dua organisasi perangkat daerah (OPD), yakni Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (DPPKUKM) DKI Jakarta.
Pria Bercucu Satu Ini Bingung Cari Kerja Setelah Holywings Ditutup
S (53), pria berkemeja merah muda itu hanya bisa memandangi tempat kerjanya Holywings Tanjung Duren, saat disegel petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Selasa (28/6/2022) pagi.
Pandangannya kosong seketika. Bayangan kehilangan pekerjaan sebagai teknisi di Holywings Tanjung Duren yang menopang kehidupannya jadi kenyataan.
S mengaku sudah dua tahun bekerja di sana sebagai teknisi, untuk menghidupi anak istri.
Menurutnya ada ribuan karyawan yang kehilangan pekerjaan setelah adanya pencabutan izin usaha tempat hiburan malam tersebut.
Padahal tempat kerjanya ini kata S saat mencari karyawan tidak berdasarkan usia.
Tapi berdasarkan kemampuan dan spesifikasi bidang pekerjaan.
Baca juga: Kata Wagub DKI soal Peluang 12 Outlet Holywings yang Masih Bisa Kembali Buka
Menurut S, para pekerja pastinya tidak akan mendapat pesangon karena masih sebagai pegawai kontrak dan bukan karyawan tetap.
"Kalau seperti ini, sudah bubar semua. Mau gimana ini anak istri kita. Bingung kan, kalau kontrak kan enggak ada pesangon. Putus gitu saja, semua karyawan rata-rata kontrak di Holywings," tuturnya.
S melanjutkan, selama pandemi Covid-19 Holywings mengikuti anjuran pemerintah yang berdampak banyak pegawai yang menerima gaji setengahnya saja.
Namun setelah pandemi selesai, Holywings baru bangkit lagi dan baru beberapa bulan ini pegawainya merasakan gaji normal.
Sayangnya kata dia kasus promo minuman alkohol untuk pemilik nama Muhammad dan Maria, membuat terungkapnya izin Holywings yang abai dan berujung ditutupnya 12 gerai Holywings di Jakarta.
S mengaku merasa bingung, apakah nantinya pemilik Holywings akan mengganti nama untuk bisa membuka kembali usahanya.
"Baru dua bulan ini kami rasakan gaji normal," kata lelaki paruh baya tersebut.
Pria berkacamata itu menduga ada pihak yang tak senang dengan keberadaan tempat kerjanya sehingga mendesak untuk ditutup.
Sebab kata dia pihak manajemen sudah melayangkan permohonan maaf kepada masyarakat atas promo yang dianggap menistakan agama.
Menurutnya pegawai Holywings mayoritas beragama Islam.
Kini semuanya kata dia terancam kehilangan pekerjaan.
"Anak saya dua, cucu saya satu perlu susu juga kan, jadi kalau sudah begini saya bingung," jelasnya.
S berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperbolehkan Holywings beroperasi kembali.
S kini bingung ingin mencari pekerjaan lain karena selama dua tahun ini ia mendapatkan pekerjaan dengan upah memadai di Holywings, sekalipun sebagai karyawan kontrak.
Ia bekerja normal dari pagi sampai sore hari untuk mengecek instalansi listrik di tempat bar dan kafe tersebut.
Tapi setelah ditutup, ia hanya bisa gigit jari dan menanti kabar baik dari manajemen pusat Holywings.
"Semoga pak Anies membuka hati, ibaratnya kita kan anak-anak mereka lah, kita juga di bawah wewenang pak Anies dan orang-orang DKI," kata S.
Baca juga: Update Kasus Holywings: Polisi Cari Barang Bukti untuk Bidik Tersangka di Posisi yang Lebih Tinggi
Pria bercucu satu ini menambahkan, ada sekira 3.000 pegawai yang bakal kehilangan pekerjaaan paska penutipan Holywings.
Seharusnya Pemprov DKI berterimakasih kepada tempatnya bekerja karena sudah menampung 3.000 orang untuk menjadi karyawan dan memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.
Menurutnya jika Holywings ditutup, maka angka pengangguran di DKI Jakarta akan bertambah dan pemerintah pastinya tak punya solusi.
"Semoga pak Anies melihat 3.000 karyawan itu harus dikemanakan," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Wagub Ariza Janji Cari Solusi untuk 3.000 Karyawan Holywings yang Kehilangan Pekerjaan,