Produsen Air Mineral Diminta Mulai Pikirkan untuk Tak Lagi Produksi Produk Air Mineral Ukuran Kecil
Produsen diminta mulai memikirkan untuk tidak lagi memproduksi produk air mineral yang ukurannya kecil.
Editor: Dewi Agustina
"Tapi kita ga bisa setiap hari teman-teman ini jadi pemadam kebakaran, kasian, makanya kita buat satgas Ciliwung itu dibuat pada Oktober 2018, nah ini ujung tombak kita," terangnya.
Dalam hal ini juga, kata Bima Arya terdapat anggaran tersendiri dari APBD yang dikhususkan untuk hal tersebut.
Lalu, langkah-langkah yang suspen untuk penanganan hal ini menjadikan sampah plastik itu menjadi sebuah progres.
"Kita lihat salah satu persoalan utama kenapa Jakarta banjir, ya karena penanganan dari hulu ke hilirnya tidak terintegrasi," katanya.
Sebagai contoh, kata Bima Arya bila melihat adanya banjir di Situ Duit dan Rawa Bebek, yang di mana disana terlihat banyaknya sampah sterofoam, hal itu berasal dari hulunya.
Pemerintah Kota Bogor saat ini sudah berupaya untuk mengedukasi kepada khalayak, guna mengurangi sampah plastik tersebut.
Bima Arya memaparkan bahwa pihaknya juga mempelajari langkah-langkah yang dilakukan pemerintah Banjarmasin, yang di mana sampah plastik itu di retail.
"Kita tiru itu kita lakukan sosialisasi, akhirnya bisa menerima di 2022 ini kita sudah coba lakukan di pasar tradisional, data menunjukkan timbulan sampahnya mengurang sekitar 1,6 persen atau 1,2 ton plastiknya berkurang," paparnya.
Bahkan, pada tahun ini Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan sejumlah penggiat lingkungan guna mengurangi sampah plastik yang nantinyabakan dijadikan sebagai paving blok.
Tetapi hal tersebut, kata Bima Arya membutuhkan konsisten dan keteladanan dalam menjalankannya.
Masalah Utama
Sementara itu, relawan Komunitas Peduli Ciliwung, Suparno Jumar mengungkapkan bahwa setiap harinya masyarakat yang berada di bantaran Sungai Ciliwung selalu mencari inti dari permasalahan sampah yang berada di Sungai tersebut.
"Tiap hari itu di bantaran sungai, mereka masyarakat mencari solusi dari masalah-masalah yang ada di bantaran sungai, kemudian cara penanganannya adalah mungutin sampah seperti apa yang dilakukan KPC akhir pekan," katanya.
Ia juga mengaku, sampah yang berada di Sungai Ciliwung saat ini masih terbilang banyak, dikarenakan teman-teman KPC yang menyaksikannya langsung.