UPDATE Kasus Rudolf Tobing: Sempat Ingin Sewa Pembunuh Bayaran hingga Motif Terungkap
Berikut update pembunuhan yang dilakukan Rudolf Tobing yaitu sempat ingin menyewa pembunuhan bayaran hingga motif terungkap.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM - Nama Christian Rudolf Tobing tengah menjadi sorotan publik.
Sosok yang berprofesi menjadi pendeta ini membunuh sahabatnya sendiri, AY (26) alias Icha di apartemen di kawasan Jakarta Timur.
Jasad AY ditemukan di kolong Tol Becakayu, Kota Bekasi pada Senin (17/10/2022).
Dalam perkembangannya, Polda Metro Jaya pun telah menangkap Rudolf Tobing di kawasan Pondok Gede keesokan harinya, Selasa (18/10/2022) saat hendak menjual laptop milik AY, dikutip dari Kompas.com.
Lalu untuk saat ini bagaimana perkembangan pemeriksaan terhadap tersangka? Berikut Tribunnews.com rangkum dari berbagai sumber.
Motif karena Foto di Medsos, Cekik Korban Belajar dari Internet
Kasubit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indra Wienny Panji Yoga mengungkapkan motif Christian Rudolf Tobing tega membunuh AY karena foto yang beredar di media sosial.
Dikutip dari Tribun Jakarta, Panji mengatakan foto tersebut memperlihatkan AY berfoto dengan H.
Imbasnya Christian Rudolf Tobing pun geram dengan AY lantaran H adalah sosok yang dianggapnya sebagai musuh.
Baca juga: FAKTA Rudolf Tobing Pembunuh Wanita di Kolong Tol Becakayu: Punya 3 Calon Korban hingga Trauma
Kebersamaan itu pun membuat Christian Rudlof Tobing merasa dikhianati oleh AY.
"Motifnya sakit hati, pelaku merasa dikhianati oleh korban, karena korban pernah berjalan bersama orang yang dianggap musuh oleh pelaku," ujarnya.
Keadaan ini pun, kata Panji, membuat Christian Rudolf Tobing merencanakan pembunuhan terhadap AY.
Menurutnya, hal ini dibuktikan saat Christian Rudolf Tobing menyewa satu kamar di apartemen di kawasan Jakarta Timur.
Sebelum menghabisi nyawa AY, Christian Rudolf Tobing mengajak korban ke apartemen yang sudah dipesan.
Lalu sesampainya di apartemen, mereka membicarakan soal podcast.
"Jadi korban dengan tersangka ini rekan kerja. Tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen, mereka ngobrol soal podcast," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengkhi Haryadi, Rabu (19/10/2022).
Baca juga: Terungkap Masa Lalu Rudolf Pembunuh Wanita di Tol Becakayu: Sekolah di AS, Punya Trauma Masa Kecil
Namun kemudian, AY menerima telepon dari sosok yang diduga H.
Kemudian, Christian Rudolf Tobing pun merasa kesal karena H menghubungi AY.
Kekesalan Christian Rudolf Tobing pun memicu adanya pertengkaran dengan korban hingga pelaku membanting AY hingga jatuh ke kasur.
Tak hilang akal, korban pun sempat ingin meminta tolong kepada orang lain dengan menggunakan ponselnya.
Namun, pelaku justru mencekiknya.
Diwartakan Warta Kota, Panji mengatakan Rudolf Tobing belajar mencekik dari internet agar korban tidak mengeluarkan suara.
Incar 2 Nyawa Teman Lainnya, Sempat Emosi saat Korban Menghubungi Musuh Tersangka

Pada kesempatan yang sama, Panji juga mengatakan AY bukanlah hanya satu-satunya target yang diincar.
Dirinya mengatakan Christian Rudolf Tobing juga mengincar nyawa dua temannya.
"Sebetulnya pelaku ada dua korban lagi yang diincar terkait foto yang dilihat di medsos," tutur Panji.
Dua korban tersebut adalah H yang sebenarnya menjadi target pertama yang akan dibunuh dan rekan Rudolf yang berinisial S.
Baca juga: Modus Rudolf Tobing Giring Korban ke Apartemen untuk Dieksekusi, Hendak Diajak Buat Podcast
Panji mengatakan H sebenarnya adalah target utama yang akan dihabisi.
Namun, katanya, H justru sulit dihubungi.
"Pelaku coba menghubungi calon korban melalui adiknya, namun responnya kurang, sehingga pelaku bergerak ke target berikutnya korban I (AY)," jelasnya.
Deretan cara yang dilakukan Rudolf untuk membuang jasad korban pun dilakukan.
"Pertama dibungkus plastik, lalu dimasukkan ke dalam troli dan ditutup bantal," ujar Panji.
"Memang sempat berpapasan dengan penghuni apartemen lainnya, namun tidak ada yang curiga karena jasad korban ditutup plastik dan bantal," imbuhnya.
Sempat Ingin Sewa Pembunuh Bayaran tapi Terlalu Mahal

Fakta lain yang terungkap dalam kasus pembunuhan ini adalah terkait tersangka berencana ingin memakai jasa pembunuh bayaran dalam menjalan aksi kejinya.
Dilansir Tribun Jakarta, Hengki mengatakan Rudolf berencana untuk menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh target utama yaitu H.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan tersangka mencari jasa pembunuh bayaran melalui internet.
"Pelaku "Pelaku sempat pada saat sebelum melakukan pembunuhan untuk membunuh H, pelaku sempat men-searching di internet jasa pembunuhan bayaran dan tarifnya," kata Hengki, Sabtu (22/10/2022).
Fakta ini diketahui polisi saat penyidik memeriksa ponsel tersangka dan menemukan riwayat pencarian soal jasa pembunuh bayaran.
Baca juga: Mantan Pendeta Muda Rudolf Ternyata Sempat Ingin Sewa Pembunuh Bayaran Namun Batal, Ini Alasannya
Terpisah, Panji mengatakan Rudolf mengurungkan niatnya untuk menyewa jasa pembunuh bayaran karena tarifnya terlampau mahal.
"Jasa itu (pembunuh bayaran) tidak jadi karena menurut keterangan pelaku itu tarifnya terlalu mahal dan pelaku tidak sanggup," ucapnya.
Hanya saja, kata Panji, Rudolf tidak kehilangan akal.
Kemudian Panji mengatakan Rudolf terpikirkan untuk menghabisi nyawa korban tanpa bersuara dengan cara belajar melalui internet.
"Pelaku men-searching lagi bagaimana cara membunuh orang supaya tidak bersuara. Itu dipelajari selama tiga hari," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Tria Sutrisna)(Tribun Jakarta/Rr Dewi Kartika H/Elga Hikari Putra/)(Warta Kota/Ramadhan L Q)
Artikel lain terkait Pembunuhan Wanita di Jakarta Timur