Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satu Keluarga Tewas di Kalideres Menunggak Iuran Sampah Selama 6 Bulan

Petugas kebersihan menyebut satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, menunggak uang sampah selama enam bulan.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Miftah
zoom-in Satu Keluarga Tewas di Kalideres Menunggak Iuran Sampah Selama 6 Bulan
Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha
Tiga polisi mendatangi rumah di Citra Grand I Ekstension AC5/7, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (15/11/2022) siang. Petugas kebersihan menyebut satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat, menunggak uang sampah selama enam bulan. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi menemukan gunungan sampah saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah satu keluarga tewas di Perumahan Citra Garden I Ekstension, Kalideres, Jakarta Barat

Selaras dengan temuan tersebut, petugas kebersihan sekitar lokasi, Waridin (63) mengatakan satu keluarga itu menunggak iuran sampah selama enam bulan terakhir.

"Dia kan punya utang 60 ribu, belum bayar," kata Waridin, dikutip dari youTube KompasTv, Jumat (18/11/2022). 

Waridin mengatakan, biasanya sampah keluarga tersebut sudah berada di depan rumah ketika ia akan mengambil. 

Namun sudah enam bulan dirinya mengaku tak mendapati sampah untuk diambil di rumah itu. 

"Enggak ada (sampah), enam bulan enggak ada," katanya. 

Baca juga: Update Sekeluarga Tewas di Kalideres: Kesaksian Berbeda Mantan Tetangga, Polisi Klaim Kantongi Motif

Waridin sempat mengira keluarga Rudyanto itu sudah pindah, karena tak melihat aktivitas di rumah. 

Berita Rekomendasi

Namun ia merasa curiga saat mencium aroma tak sedap saat membersihkan tembok di luar rumah itu. 

Waridin mengaku tak banyak berinteraksi dengan keluarga tersebut. 

Interaksi antara dirinya dan keluarga korban hanya sebatas ketika membayar iuran sampah

Sementara ketika Waridin akan mengambil sampah ke rumah-rumah, sampah keluarga tersebut sudah berada di depan rumah. 

"Waktu itu, lagi masih hidup nih ya, nyangkut di situ aja (depan pagar rumah), di besi disangkut (sampahnya)," jelasnya.

Polisi Temukan Gunungan Sampah di TKP

Sebelumnya, pada olah TKP ketiga, Polda Metro Jaya menemukan gunungan sampah di bagian belakang rumah, Rabu (16/11/2022) sore.

Informasi tersebut disampaikan oleh Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes (Pol), Hengky Haryadi usai melakukan olah TKP. 

"Dalam TKP sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam rumah," kata Hengky, Rabu malam, dikutip dari tayangan youTube TvOneNews

Hengky mengatakan penemuan sampah itu cukup mencurigakan. 

Lantaran gunungan sampah tersebut tidak dibuang di luar, hanya saja seperti disimpan di dalam rumah.

Ia menilai bukti tersebut bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui sifat maupun kepribadian korban. 

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan bahwa pihak kepolisian tidak bisa memiliki sebuah mindset dalam penyelidikan kasus satu keluarga tewas di Kalideres.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan bahwa pihak kepolisian tidak bisa memiliki sebuah mindset dalam penyelidikan kasus satu keluarga tewas di Kalideres. Penyidik meakukan olah TKP dan menemukan gunungan sampah di dalam rumah.(Tribunnews.com/Rahmat Fajar Nugraha)

"Jadi kita asumsikan sementara, biar ahli yang akan menjelaskan, kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah? tidak keluar?."

"Artinya ini menunjukan adanya hubungan yang bersangkutan dengan tetangga dan sebagainnya apakah ini sifatnya mengurung diri atau sebagainnya," tutur Hengky. 

Hengky tak menyebutkan lebih rinci jenis sampah apa saja yang ditemukan, namun di antaranya ada sampah plastik bekas makanan.

Ia mengatakan, rangkaian bukti akan terus diselidiki oleh penyidik dan para ahli. 

"Tapi ini masih kita rangkai untuk menjadi sebuah kesimpulan, agar ahli yang menyimpulkan dari berbagai disiplin ilmu," katanya. 

Polisi Klaim Kantongi Motif

Hengky juga menuturkan pihaknya telah mengantongi motif yang menyebabkan satu keluarga ini tewas. 

Ia mengklaim motif yang diketahui pihaknya berhasil mematahkan spekulasi motif yang belakangan ini diisukan. 

“Kami memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini."

"Salah satunya terkait motif, kami bisa patahkan beberapa motif lain sebelumnya,” katanya Hengky.

Hanya saja, klaim motif ini belum bisa dibeberkan ke publik.

Hengki menjelaskan pihaknya masih memerlukan pendalaman.

"Karena dalam penyelidikan ini, kami harus menentukan sebab kematian dan motif,” jelasnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas