Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Meski Sudah Jadi Mayat, Anak Keluarga Tewas di Kalideres Masih Kasih Susu hingga Sisiri Rambut Ibu

Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup

Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Meski Sudah Jadi Mayat, Anak Keluarga Tewas di Kalideres Masih Kasih Susu hingga Sisiri Rambut Ibu
Tribunnews.com/Rahmat W Nugraha
Pagar rumah lokasi penemuan empat mayat di perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat kini dipasang gembok. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dian, salah satu korban tewas di Kalideres, Jakarta Barat masih memberikan susu hingga menyisiri rambut ibunya bernama Reni Margaretha meski sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Hal tersebut sesuai keterangan petugas koperasi yang datang ke rumahnya untuk proses menggadaikan rumah pada Mei 2022 lalu.

Setelah melihat kondisi Margaretha yang tewas dan sudah membengkak, saksi menyampaikan kepada Dian.

Namun, Dian membantah keterangan saksi dan menyatakan jika ibunya itu masih hidup.

"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambl disisir dan rambutnya rontok semua," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Polda Metro Jaya, Senin (21/11/2022).

Baca juga: Fakta Baru Kasus Kematian Satu Kelurga di Kalideres: Sang Ibu Sudah Tewas Sejak Mei

Meski begitu, Hengki tidak mau berspekulasi soal kasus tersebut, termasuk soal apakah Dian memiliki kondisi kejiwaan tertentu karena mengganggap ibunya masih hidup meski sudah meninggal dunia.

Berita Rekomendasi

"Nah itu yang dalam proses penelitian oleh tim psikologi forensik, ini ahlinya beliau-beliau ini yang akan menganalisis, yang jelas pada saat itu (Dian menyampaikan) ibu saya belum meninggal, disisir rambutnya rontok setiap hari minum susu, tapi pada saat keluar nangis, itu ada foto-fotonya," tutur Hengki.

Untuk informasi, warga di perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan adanya penemuan empat orang dalam keadaan tewas pada Kamis (10/11/2022).

Keempat jasad itu yakni seorang bapak berinisial Rudiyanto Gunawan (71), anak berinisial Dian (42), ibu berinisial R. Margaretha Gunawan (66), dan paman berinisial Budiyanto Gunawan (68).

Fakta Baru Penyelidikan

Polisi mengungkapkan fakta baru terkait kasus kematian satu keluarga di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menyebut sang ibu bernama Reni Margaretha ternyata sudah meninggal dunia sejak Mei 2022 lalu.

Fakta ini terungkap dari hasil digital forensik terhadap handphone yang ditemukan di rumah para korban, di mana ada beberapa pihak yang rutin berkomunikasi dengan korban.

Orang itu adalah seorang mediator jual beli rumah yang berkomunikasi dengan sang paman bernama Budiyanto

"Saat itu, salah satu pemilik ataupun yang meninggal dunia di rumah tersebut atas nama almarhum Budiyanto menghubungi para saksi untuk menjual rumah tersebut," kata Hengki dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/11/2022).

Saat itu, Budiyanto menyerahkan sertifikat asli rumah tersebut kepada sang mediator untuk menjual rumah seharga Rp1,2 miliar.

"Ada hal yang sangat tidak lazim saat ditemui mediator ini (Budyanto) langsung menyerahkan sertifikat rumah asli," ucapnya.

Namun, lanjut Hengki, tak kunjung ada pihak yang ingin membeli rumah tersebut.

Singkat ceritanya, mediator itu bertemu dengan seorang pegawai koperasi simpan pinjam. Kemudian, disepakati untuk menggadaikan rumah tersebut.

Baca juga: Tak Ingin Berandai-Andai Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Polisi Tunggu Hasil Uji Labfor

Kemudian, pada 13 Mei 2022, mediator dan pegawai koperasi datang ke rumah korban. Di sana, mereka sudah mencium bau busuk dari rumah itu.

"Saat ditanya, Budyanto menjawab bahwa got lupa dibersihkan," ucapnya.

Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah dan bertanya soal sertifikat rumah yang diketahui atas nama Margaretha. 

Hengki menerangkan kedua saksi itu meminta untuk dipertemukan langsung dengan Margaretha yang disebut Budiyanto sedang tertidur di dalam kamar.

"Diantar masuk ke dalam kamar begitu pintu kamar dibuka menyeruak bau lebih busuk lagi. Dian (anak Margaretha) bilang si ibu sedang tidur dan minta lampu jangan dihidupkan karena ibu saya sensitif terhadap cahaya kata Dian," ucapnya.

Selanjutnya, tanpa sepengetahuan sang anak, pegawai koperasi ini menghidupkan lampu flash handphone. 

Seketika, saksi kaget dan menyatakan bahwa Margaretha sudah meninggal dunia.

"Yang bersangkutan langsung teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah jadi mayat," jelasnya.

Berdasarkan keterangan saksi ini, kata Hengki, pihaknya menarik kesimpulan bahwa ada satu korban yang sudah meninggal pada bulan Mei.

"Kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada yang meninggal sejak bulan Mei diduga ini adalah atas nama Reni," kata Hengki.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas