Fakta Baru 1 Keluarga Tewas di Kalideres: Mantra dan Kemenyan Ditemukan, Diduga untuk Ritual
Mantra dan kemenyan ditemukan oleh kepolisian dalam kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakbar. Diduga barbuk itu untuk ritual.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat kembali ditemukan fakta baru oleh kepolisian.
Temuan tersebut yaitu buku lintas agama, mantra hingga kemenyan di rumah korban.
Dikutip dari Tribun Jakarta, barang-barang tersebut diduga untuk ritual yang dilakukan korban.
Namun, polisi menduga kuat seluruh barang itu sering digunakan oleh korban bernama Budiyanto (69).
“Ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra, dan kemenyan,” ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Selasa (29/11/2022).
Baca juga: Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Seorang Korbannya Punya Kepercayaan Lakukan Ritual Tertentu
Hengki menyebut Budiyanto diduga melakukan ritual untuk membuat kondisi keluarga lebih baik.
Hal ini, kata Hengki, diketahui dari saksi yang telah diperiksa.
“Hal ini mengakibatkan ada suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu,” tutur Hengki.
Ada Jenazah yang Sudah Meninggal sejak Mei 2022
Salah satu jenazah bernama Renny Margaretha (69) disebut telah meninggal dunia sejak Mei 2022 lalu atau enam bulan sebelum seluruh jenazah keluarga tersebut ditemukan warga pada 10 November 2022 lalu.
Polisi mengungkapkan Dian (42) yang pada periode Mei 2022 hingga sekitar Agustus 2022 diperkirakan masih hidup juga bersanding bersama jenazah Renny Margaretha, ibunya.
Bahkan Dian masih memberikan susu hingga menyisiri rambut ibunya meski telah meninggal dunia.
Adapun fakta tersebut diperoleh polisi dari pegawai pegadaian yang datang ke kediamannya utnuk proses menggadaikan rumah.
Baca juga: Kesaksian Petugas Koperasi Pegadaian, Temukan Mayat Kondisinya Gembur di Kamar Rumah Kalideres
Pegawai tersebut,kata Hengki, datang pada bulan Mei 2022 lalu.
“Saat pegawai kopersai di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya (Dian) sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambil disisir dan rambutnya rontok semua,” kata Hengki pada Selasa (22/11/2022).
Terkait hal ini, Hengki pun menyerahkan fakta tersebut kepada tim psikologi forensik terkait kondisi kejiwaan dari Dian tersebut.
“Nah itu yang dalam proses penelitian oleh tim psikologi forensik, ini ahlinya beliau-beliau ini yang akan menganalisis, yang jelas pada saat itu (Dian mengatakan) ibu saya belum meninggal, disisir rambutnya rontok setiap hari minum susu, tapi pada saat keluar nangis, itu ada foto-fotonya,” ujar Hengki dikutip dari Tribun Jakarta.
Dian Meninggal Terakhir, Penyebab Kematian 1 Keluarga Masih Misteri
Hengki mengatakan Dian merupakan sosok dari keluarga tersebut yang meninggal dunia paling akhir.
Saat ditemukan, jenazah Dian berada di dalam kamar bersanding dengan jenazah ibunya yang diduga lebih dahulu meninggal dunia.
“Dugaan kuat yang meninggal terakhir adalah Dian, putri dari Rudiyanto dan Reny Margaretha,” ujarnya.
Selain itu, pada saat ditemukan, posisi jenazah Dian berada di sebelah ibunya sambil memeluk guling sedangkan jenazah Reny telah terjadi mumifikasi namun tetap awet.
“Alas tidurnya rapih, kasurnya rapi. Ada kain di bawah jenazah ibunya,” tuturnya.
Baca juga: Ketahuan Simpan Mayat di Rumah, Paman Keluarga Kalideres Sempat Kejar Petugas: Jangan Lapor Polisi
Di sisi lain, kepolisian juga menemukan feses dari empat jenazah tersebut dan tengah dalam proses penelitian.
Hengki mengklaim hasil penelitian terhadap feses empat jenazah ini dapat mengungkap penyebab kematian.
“Apakah arti daripada temuan autopsi itu? Nanti ahli yang menjelaskan. Mungkin bisa mengungkap atau justru mematahkan praduga yang selam ini, kami belum tahu,” jelasnya.
Deretan Teka-teki yang Belum Terungkap
Polisi masih belum dapat mengungkap deretan teka-teki terkait kasus tewasnya satu keluarga ini.
Pertama soal pesan misterius satu arah bernada emosi dari dua ponsel milik keluarga yang ditemukan polisi.
Lalu ada beberapa aset korban tersebut yang dijual bukan oleh pemilik.
Aset yang dimaksud seperti mobil, motor, AC, kulkas, blender, televisi, dan sertifikat rumah atas nama Reny Margaretha.
Adapun barang-barang itu diduga aktif dijual oleh Budyanto Gunawan yang merupakan adik dari Rudyanto.
Terakhir, ditemukannya buku-buku milik korban yang masih dianalisa oleh tim ahli.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Abdul Qodir/Rr Dewi Kartika H)
Artikel lain terkait Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat