Belum Genap 2 Bulan Kerja, Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Copot Tangan Kanan Anies hingga Sekda DKI
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan rotasi sejummlah pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melakukan rotasi sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Bertugas satu bulan lebih, Heru mengganti pejabat di BUMD DKI Jakarta hingga Serektaris Daerah (Sekda) Marullah Matali.
Berikut sejumlah pejabat yang dicopot Heru Budi Hartono:
Copot Dirut MRT Jakarta yang baru dilantik Anies Baswedan
Direktur Utama PT MRT Jakarta Mohamad Aprindy dicopot oleh Heru Budi Hartono.
Padahal Mohamad Aprindy baru dilantik Anies Baswedan pada bulan Juli 2022.
Mohamad Aprindy baru tiga bulan menjabat sebagai Dirut MRT Jakarta setelah diangkat Anies Baswedan pada 22 Juli 2022 lalu.
Berikut profil singkat Dirut MRT yang baru saja dicopot Heru Budi Hartono
Nama: Mohamad Aprindy
TTL: 12 April 1966 di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Latar belakang pendidikan: Sarjana Teknik dari Universitas Sriwijaya dan Magister Teknik dari Universitas Tarumanegara
Perjalanan karier:
Sebelum menjadi Dirut MRT Jakarta, Mohamad Aprindy menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Aset PT Jakarta Propertindo (Perseroda).
Dia juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT LRT Jakarta.
Aprindy sebelumnya menjabat Direktur Strategi Korporasi dan Human Capital Management PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk pada 2019 hingga Juli 2020.
Aprindy pernah menjabat sebagai Komisaris PT Widodo Makmur Unggas Tbk sejak September 2020 hingga Juni 2021.
Aprindy pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran PT PP (2016), Direktur Gedung PT PP (2017), Director of Strategic Planning and Development PT PP (2018),
Aprindy pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT PP Urban (2017-2019) dan Komisaris Utama PT PP Energi (2019-2020).
Aprindy juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Widodo Makmur Unggas Tbk dari September 2020 hingga Juni 2021.
Plt Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Fitria Rahadiani menyebut, perombakan jabatan ini dilakukan dalam rangka penyegaran di tubuh MRT Jakarta.
"Pembangunan PT MRT Jakarta merupakan hal yang strategis, oleh karena itu penyegaran dalam jajaran pengurus PT MRT Jakarta menjadi hal yang penting," ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/10/2022).
Untuk menggantikan posisi Aprindy, Pj Gubernur DKI Heru Budi menunjuk Tuhiyat yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).
Tuhiyat sejatinya bukan orang lama di MRT Jakarta, ia sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi PT MRT Jakarta.
"Saudara Tuhiyat yang memiliki pengalaman dalam bidang corporate financing, diharapkan dapat memperkuat proses koordinasi antara Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan, Bappenas, dan juga Kementerian Keuangan serta para stakeholders PT MRT Jakarta dalam upaya pemenuhan pendanaan tersebut," ujarnya.
Baca juga: Alasan Penyegaran, Heru Copot Dirut MRT yang Baru Tiga Bulan Diangkat Anies
Selain mencopot Aprindy, Pemprov DKI juga melakukan penyegaran pada jajaran Dewan Komisaris PT MRT Jakarta denfan mengangkat Dodik Wijanarko menjadi Komisaris Utama.
Kemudian, posisi Komisaris diisi oleh Bambang Kristiyono dan William P. Sabandar.
"Penyegaran pada jajaran Dewan Komisaris PT MRT Jakarta diharapkan dapat memberikan arahan dan masukan kepada Direksi dalam kaitannya dengan proses pembangunan MRT Jakarta Fase 2 dan fase-fase berikutnya," tuturnya.
Fitria memastikan, penggantian Dirut dan perombakan jajaran Komisaris PT MRT Jakarta ini dilakukan sesuai prosedur dan ketentuan peraturan perundang-undangan melalui keputusan para pemegang saham di luar RUPS yang diteken pada 25 Oktober 2022.
Copot tangan kanan Anies Baswedan yang jabat Komisaris LRT Jakarta
Heru Budi Hartono juga mencopot Tatak Ujiyati dari jabatan sebagai Komisaris LRT Jakarta.
Tatak Ujiyati pun mengunggah kabar dirinya yang sudah tak lagi menjabat Komisaris LRT, lewat cuitan akun twitternya, @tatakujiyati.
"Purna tugas. Alhamdulillah telah menyelesaikan tugas sbg Komisaris di PT LRTJ. Membantu menjalankan perusahaan sesuai tujuan & mematuhi GCG. Terimakasih kpd gubernur DKI, Pemprov DKI, PT Jakpro & PT LRT J yg telah memberi kesempatan utk berkontribusi. Insyaallah LRTJ tetap jaya." ujarnya dalam cuitannya.
Seperti diketahui Pj Gubernur Heru Budi sebelumnya juga mencopot Mohamad Aprindy dari jabatan Direktur Utama PT MRT Jakarta.
Baca juga: Cerita Buruh DKI Komunikasi dengan Anies Bagus, Berharap Heru Budi Teruskan Program yang Sudah Ada
Dikutip dari TribunJakarta.com, sama seperti Mohamad Aprindy, Tatak Ujiyati juga diangkat sebagai Komisaris LRT Jakarta pada era kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.
Tak hanya itu, Tatak juga merupakan anggota dari Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) era Gubernur Anies Baswedan.
Diketahui Tatak dikenal merupakan peneliti ahli Tata Pemerintahan.
Dirinya pernah bekerja sebagai governance specialist di ADB dan Oxfam.
Tidak hanya itu, Tatak juga pernah menjadi Direktur Advokasi di Save the Children.
Tatak membangun Governance Index bersama dengan PGR pada tahun 2010 untuk menilai kinerja pemerintah provinsi di Indonesia.
Sementara dikutip dari lrtjakarta.co.id, Tatak Ujiyati memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bidang penelitian kebijakan, hukum, advokasi dan politik.
Soal pencopotan dirinya, Tatak tidak menjelaskan lebih jauh terkait hal tersebut.
Namun, dirinya mengatakan pencopotan ini berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham (KPPS) dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Baca juga: Respons PDIP dan NasDem soal Anies Bertemu Gibran, Sekjen PDIP: Dipertanyakan jika Agenda Politik
Diketahui Jakpro merupakan perusahaan induk dari LRT Jakarta.
"Saya dapat salinan KPPS dari PT Jakpro yang ditandatangani kemarin (14 November 2022)," ucapnya.
"Untuk alasan (pencopotan) silahkan ditanyakan langsung ke PT Jakpro, saya hanya menerima saja," ujarnya.
Marullah Matali digeser jadi Deputi Gubernur DKI
Setelah jajaran direksi perusahaan-perusahaan BUMD, Heru Budi Hartono melakukan pergantian pengisi jabatan di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Yang pertama dicopot adalah Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali.
Marullah selanjutnya ditugaskan sebagai Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata.
Heru Budi Hartono menunjuk Uus Kuswanto sebagai Penjabat (Pj) Sekda DKI Jakarta sampai ditunjuk Sekda definitif.
Pencopotan Marullah Matali dari jabatan Sekda DKI Jakarta terbilang tiba-tiba.
Sebab, awak media justru baru mengetahui saat Heru Budi melantik Marullah Matali dalam jabatan baru, Deputi Gubernur Bidang Budpar di Balai Kota DKI Jakarta pada Jumat (2/12/2022).
Apalagi, acara pelantikan tersebut pun digelar tertutup dan tidak dipekenankan diliput awak media.
Saat dikonfirmasi, Heru Budi menyebut pencopotan dan pergeseran Marullah Matali menjadi Deputi Gubernur Bidang Budpar ini bertujuan untuk membantu tugas-tugasnya sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.
"Gini, deputi itu kan kalau melihatnya lebih luas. Sehingga Pak Deputi, Pak Marullah itu bisa membantu saya lebih luas lagi dan dan lebih lincah," kata Heru di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu (3/12/2022).
Menurut mantan Wali Kota Jakarta Utara itu, Marullah memiliki tugas dengan cakupan yang lebih luas dari jabatan sebelumnya sebagai sekda DKI Jakarta.
Misalnya saja, Marullah bisa mewakili dirinya untuk menghadiri tugas seperti C40 Cities.
Selain itu, Marullah juga dapat membantu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk berkomunikasi lebih banyak dengan pemerintah pusat.
"Salah satu tugasnya itu kan bisa mewakili saya dalam tugas-tugas di luar kan banyak terkait dengan C40, terkait dengan lembaga-lembaga yang internasional lainnya. Yang selama ini kan saya waktunya tidak cukup," tutur Heru.
Diketahui bahwa Pemprov DKI memiliki empat Deputi Gubernur yaitu bidang tata ruang, bidang industri perdagangan dan transportasi, bidang kebudayaan dan pariwisata, dan bidang pengendalian kependudukan dan permukiman.
Kendati demikian, Heru menyebutkan hingga saat ini masih hanya memilih satu deputi.
"Sementara satu dulu (Deputi Gubernur yang dipilih)," ucap Heru. (TribunJakarta/Tribunnews) (*)