Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wowon Berniat Bunuh Semua TKW Korban Penipuan Jika Tagih Janji, Kini Pasrah & Siap Dihukum Mati

Wowon mengaku berencana membunuh semua TKW yang menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan jika mereka menagih janji.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Wowon Berniat Bunuh Semua TKW Korban Penipuan Jika Tagih Janji, Kini Pasrah & Siap Dihukum Mati
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Tersangka pembunuhan berantai, Wowon Erawan alias Aki Banyu membeberkan kronologi penipuan hingga pembunuhan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/2/2023). Wowon mengaku berencana membunuh semua TKW yang menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan jika mereka menagih janji. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wowon Erawan alias Aki (60) ternyata memiliki niat untuk terus melakukan aksi penipuan, penggandaan uang, dan pembunuhan hingga akhir hayatnya.

Ia akan terus melakukan rangkaian kejahatan itu jika saja tidak ditangkap oleh polisi.

"Belum ada (rencana tobat). Iya kalau enggak terungkap belum ada," begitu pengakuan Wowon di hadapan wartawan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (2/2/2023) malam.

Wowon mengaku dirinya berencana membunuh semua tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban penipuan dengan modus penggandaan kekayaan jika mereka menagih janji.

Baca juga: Pengakuan Wowon, Pedagang Pindang yang Beralih Jadi Penipu Sejak 2016 Hingga Lakukan Serial Killer

"Iya (rencananya dibunuh semua). Dibunuh kalau nagih janji, kalau enggak nagih ya enggak. Sejauh ini cuma segitu (sembilan orang dibunuh)," ucapnya.

Namun lantaran sudah tertangkap, Wowon akhirnya tidak bisa menuntaskan niat jahatnya itu. Sebaliknya, dirinya kini mengaku akan bertobat.

"Iya (niatnya seumur hidup akan terus membunuh), tapi saya sudah telanjur ketangkap, saya mau tobat Pak," kata Wowon mengaku dirinya masih mempercayai adanya Tuhan.

Berita Rekomendasi

"Iya masih percaya (Tuhan)," kata Wowon.

Ia pun sadar apa yang dia perbuat merupakan perbuatan yang dilarang dan akan mendapatkan dosa yang berat.

Namun, kata Wowon, entah apa yang dia pikirkan hingga akhirnya ia tega membunuh sembilan orang dengan partner in crime-nya, Solihin alias Duloh dan M Dede Solehudin.

Wowon hanya mengatakan jika saat itu dirinya kalut dan tidak sadar seperti tengah kemasukan setan.

"Saya pokoknya udah kemasukan setan aja Pak," ucapnya.

Baca juga: Wowon Akui Tega Habisi Nyawa Anaknya Berusia 2 Tahun karena Rewel, Perintahkan Duloh Jadi Eksekutor

Kini lelaki tua yang juga berperan sebagai Aki Banyu--sosok yang disakralkan para pelaku--mengaku menyesal dan hendak bertobat.

"Nyesel Pak, sampai sekarang saya mau tobat," kata dia.

Wowon juga siap menanggung hukuman atas perbuatannya di masa lalu, termasuk bila dirinya dihukum mati.

"Siap (dihukum mati). Saya mau diapain juga siap, siap," kata Wowon.

Wowon pun meminta maaf atas aksi kejinya itu. Ia meminta maaf kepada keluarga dan korban, khususnya anak-anak yang ia korbankan sebagai tumbal.

"Ya terima. Ya sekarang saya mau minta maaf sama keluarga saya sudah menjalankan mengorbankan anak-anaknya juga. Saya meminta maaf sedalam-dalamnya sudah kekhilafan saya," ujarnya.

Wowon juga mengakui dirinya sebenarnya tak memiliki kesaktian untuk menggandakan uang.

Wowon yang juga berperan sebagai Aki Banyu itu ternyata hanya menggunakan trik untuk menipu para korbannya.

"Aku bohong (bisa menggandakan uang)," kata Wowon.

Modus Sebagai Orang Sakti

Kepada awak media dengan gaya santai Wowon menceritakan kebohongannya itu.

Ia menjelaskan secara gamblang bagaimana cara dia menipu korbannya bernama Siti Fatimah, salah satu TKW yang berakhir tragis usai tewas tenggelam di perairan Bali.

Diceritakan Wowon, Siti pernah tinggal di rumah istri Wowon bernama Ai Maemunah--yang juga pernah menjadi TKW--selama 6 bulan sebelum berangkat ke Arab Saudi.

Baca juga: Duloh Menyesal Jadi Eksekutor Pembunuhan Atas Perintah Wowon, Siap Dapat Hukuman Mati

Saat itulah, timbul niat jahat Wowon untuk menipu Siti. Modusnya, ia mengaku sebagai orang sakti yang bisa menggandakan uang.

Ketika itu, apa yang dikatakan Wowon bukan hanya ucapan belaka. Dirinya bahkan mempertontonkan bagaimana cara dirinya mengubah uang pecahan Rp 1.000 menjadi Rp 5.000.

"Caranya dengan main amplop. Amplop itu, kata saya, 'kalau kamu ingin sukses, beli amplop dulu di warung'. Sesudah beli di warung, kata aku, coba isikan amplop dari uang kamu satu ribu," kata Wowon.

"Padahal, dari kantong saya sudah menyiapkan yang di dalamnya Rp 5.000. Jadi saya bermain mata dengan yang namanya Siti. Supaya amplop yang ada di kantong saya yang isi Rp 5.000 itu dipegang sama Siti. Kenapa Ki
bisa berubah jadi Rp 5.000? Ya itu, makanya kalau kamu pengin sukses, kata aku, apalagi uang Rp 100.000 kamu bisa kaya. Padahal aku bohong," sambungnya.

Siti akhirnya terbuai. Ia yang ingin mendapat kesuksesan dengan cara instan tanpa sadar telah masuk dalam jebakan Wowon.

"Aku berjanji kalau kamu pulang dari Arab Saudi kamu akan jadi sukses nanti. Padahal itu bohong," kata Wowon yang mengenakan baju tahanan oranye ini.

Akhirnya, selama bekerja 2 tahun di Saudi, Siti selalu rutin mengirim uang ke Wowon setiap bulan senilai Rp 4 juta dengan harapan uang tersebut bisa berlipat ganda.

Namun, setelah kepulangannya ke Indonesia, Siti yang hendak menagih uang hasil penggandaan Wowon justru malah dibunuh.

"Saya merasa malu sama Siti, soalnya nagih janji sama saya. Aku punya ide lagi. Kalau begini gimana ya kalau misalnya aku bunuh. Ya, aku nyuruh yang bernama Pak Solihin buat bunuh," kata Wowon.

Siti akhirnya dibunuh dengan cara didorong ke laut oleh Noneng (ibu mertua Wowon dari istri pertama) atas perintah Solihin yang juga mendapat mandat oleh Aki Banyu.

Jasad Siti akhirnya ditemukan warga dan dikuburkan secara layak di Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: Istri Dede Nyaris Jadi Korban Pembunuh Berantai Wowon Cs, Sempat Diikat dan Hendak Dicekik Pelaku

Dulloh Sakit Hati Dikibuli Wowon

Diketahui sejauh ini ada 11 TKW yang menjadi korban penggandaan uang yang dilakukan Wowon cs, dua di antaranya sudah tewas.

Adapun total korban yang dibunuh oleh Wowon cs berjumlah 9 orang. Tujuh di antaranya dieksekusi oleh Duloh.

Menurut pengakuan Duloh, tujuh korban yang dihabisi nyawanya adalah Noneng, Wiwin, Ai Maemunah, Bayu, Ridwan Abdul Muiz, Riswandi, dan Farida.

Sedangkan dua korban lainnya, yakni Siti Fatimah dan Halimah, Wowon mengaku tak membunuh keduanya.

Duloh mengaku tega menghabisi tujuh nyawa itu karena diiming-imingi uang Rp 500 juta dan kesuksesan oleh Wowon.

"Diiming-imingnya pakai uang, katanya Rp 500 juta entar kalau sudah selesai semua," kata Duloh.

Belakangan Dulloh baru tahu kalau dirinya ternyata juga dikibuli oleh Wowon.

Meski dijanjikan uang senilai Rp 500 juta hasil membunuh orang, nyatanya uang itu tak kunjung diberikan Wowon.

Sebaliknya, ia hanya menerima bayaran Rp 200-300 ribu yang disebut Wowon sebagai 'uang jajan'. Itu pun baru beberapa kali.

"Alasannya mengikuti Aki Banyu alias Wowon itu, katanya mau dikasih uang 500 juta kalo sudah selesai semuanya," kata Duloh.

Duloh tak tahu kalimat 'selesai semuanya' yang diucapkan Aki Banyu itu akan benar-benar selesai kapan.

Setelah melakukan pembunuhan terhadap 9 orang, nyatanya sampai sekarang ia juga tak kunjung mendapat uang Rp 500 juta yang Wowon janjikan.

"Belum pernah (dapat imbalan), cuma paling dikasih Rp 300 ribu kalau ada transferan dari Arab Saudi. Seingat saya itu, baru 3-4 kali dikasih. Dikasih Rp 300, Rp 200 ribu. Ini duit buat jajan aja katanya Wowon," ujar Duloh.

Duloh bukannya tak pernah protes, seringkali ia menanyakan kepada Wowon kapan kesuksesan mereka tiba. Namun jawaban Wowon selalu mengambang.

"Jangan membantah katanya, entar juga kalau sudah sukses semua kamu dikasih, gitu," kata dia menirukan ucapan Wowon.

Setelah ditangkap polisi, Duloh akhirnya baru mengetahui bahwa Wowon selama ini berbohong. Dirinya mengaku sakit hati terhadap rekannya itu.

"Ya rasanya sakit hati juga," ujarnya.

Bagian upah yang diterima Duloh memang yang paling rendah jika dibandingkan Wowon dan Dede.

Semisal ada transfer dari Arab Saudi senilai Rp 4 juta. Uang tersebut terlebih dahulu dipotong dan disimpan Rp 1 juta oleh Dede.

Sementara Rp 3 juta sisanya diberikan kepada Wowon.

Oleh Wowon, Solihin hanya diberi upah sebanyak Rp 200-300 ribu.

Dede sendiri mengaku sudah mendapat uang sebanyak Rp 200 juta. Uang itu digunakan Dede untuk memancing ikan dan kehidupan sehari-hari.

"Kurang lebih saya dapat 200 juta. Itu buat mancing saja sambil jajan, rokok, buat sehari-hari aja," katanya.

Dede menjelaskan, uang senilai Rp 200 juta itu didapatkannya secara berkala. Setiap bulan dia mampu mengantongi uang sebesar Rp 4-5 juta dari para korbannya.

"Yang dari TKW itu nilainya 4 juta 3 juta rata-rata tiap bulannya. Kadang-kadang ada 4 orang 5 orang. Tiap orang 4 sampai 5 juta. Saya ambil 1 juta lalu sisanya dikasih ke Aki (Wowon)," jelasnya.

Total yang mereka dapatkan dari hasil penipuan ini sudah mencapai Rp 1 miliar.

Dede mengaku bahwa uang tersebut kini sudah habis tak tersisa.

"Iya segitu sampai (Rp 1 miliar), sekarang uangnya sudah habis," kata dia.

Dede turut menceritakan dirinya pertama kali kenal Wowon dari Halimah, sang mertua.

Halimah merupakan istri dari Wowon. Saat itu, sang mertua bertanya kepada Dede, apakah dirinya ingin sukses.

Setelahnya, ia pun diajak bertemu Wowon dan diperlihatkan aksi penggandaan uang.

Dalam aksinya itu, Wowon memperlihatkan trik amplop. Awalnya dalam amplop itu hanya berisi uang Rp 5.000, namun dengan segala akal bulus Wowon, uang itu bisa berubah menjadi Rp 10 ribu, bahkan Rp 50 ribu.

Apalagi, Wowon juga memperkenalkan sosok fiktif Aki Banyu kepada Dede.

Sosok itulah yang membuat Dede yakin dan percaya.

Bahkan, Dede mengaku dirinya mau membantu Wowon untuk menghabisi nyawa korban karena ada sosok Aki Banyu tersebut.

"(Kenapa mau bantu Wowon) karena dia ngakunya Aki Banyu. (Dijanjikan) punya harta dan sukses dan punya harta
berlimpah-limpah punya kendaraan, rumah uang mobil sawah," tuturnya.

Aksi penipuan dan pembunuhan berantai oleh Wowon cs terungkap saat polisi mengusut kasus kematian tiga orang yang merupakan satu keluarga di Bantar Gebang, Kota Bekasi.

Di awal penyelidikan, ketiga orang ini diduga tewas karena keracunan.

Namun, setelah diusut ternyata ketiganya adalah korban pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon cs.

Kepada polisi, tersangka mengakui telah melakukan aksi pembunuhan lain. Total, ada sembilan korban yang tersebar di Bekasi, Cianjur, dan Garut.

Dari sembilan orang itu, tujuh di antaranya merupakan kerabat tersangka atau family tree. Sedangkan dua
korban lainnya adalah TKW bernama Siti dan Farida.

Di sisi lain, polisi juga menemukan ada 11 TKW yang menjadi korban penipuan oleh Wowon Cs.

Polisi juga menemukan aliran dana Rp 1 miliar oleh para TKW ini.

Wowon kini sudah mendekam di balik jeruji besi Polda Metro Jaya.

Ia bersama dua tersangka lain yakni Dulloh dan Dede dijerat dengan Pasal 338, 339, dan 340 KUHP dengan
ancaman maksimal hukuman mati.(tribun network/abd/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas