Usai Bunuh Sopir Taksi Online, Anggota Densus 88 Bersihkan Bercak Darah di Masjid
HS, anggota Densus 88 Antiteror Polri sempat mampir ke sebuah masjid di sekitar Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, setelah membunuh sopir taksi online
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bripda Haris Sitanggang alias HS, anggota Densus 88 Antiteror Polri sempat mampir ke sebuah masjid di sekitar Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat setelah membunuh sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu.
Bripda Haris masuk ke toilet masjid untuk membersihkan bercak darah akibat penusukan yang dia lakukan di dalam mobil milik korban.
Awalnya, Bripda Haris melarikan diri setelah melakukan aksinya.
Setelah itu, dia mendengar adzan dari sebuah masjid tersebut dan langsung menghampirinya.
"Tersangka mendengar suara adzan dari masjid, lalu tersangka mencari masjid tersebut, karena situasi masih ramai orang yang mau salat tersangka menunggu," kata penyidik saat rekonstruksi di Polda Metro Jaya, Kamis (16/2/2023).
Setelah jamaah masjid selesai ibadah dan kondisi sudah sepi, Bripda Haris langsung masuk ke dalam toilet masjid untuk membersihkan wajah dan jaket yang terkena darah.
"Tersangka melihat cermin di dalam toilet dan mendapati wajah tersangka terdapat cipratan darah korban. Jaket hoodie yang tersangka kenakan juga terdapat noda darah yang berasal dari korban dan jaket hoodie tersebut langsung tersangka cuci di dalam toilet masjid kemudian tersangka juga membersihkan darah yang ada di wajah," jelas penyidik.
Lalu, setelah itu Bripda Haris langsung meninggalkan masjid dan kabur ke Terminal Kampung Rambutan.
Untuk informasi, warga di sekitar Perumahan Bukit Nusantara, Cimanggis, Depok, Jawa Barat digegerkan dengan adanya penemuan jasad seorang pria di sekitar mobil yang terparkir, Senin (23/1/2023) pagi.
Korban yang diketahui merupakan seorang sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu dipastikan merupakan korban pembunuhan.
Belakangan terungkap jika pelaku pembunuh terhadap Sony adalah seorang anggota Densus 88 Antiteror berinisial Bripsa HS.
Adapun motif Bripda HS membunuh Sony lantaran kesulitan ekonomi. Dia ingin menguasai harta korban.
Bripda HS yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap sopir taksi online memang telah lama dikenal bermasalah.
"Profil tersangka Bripda HS ini telah beberapa kali melakukan pelanggaran," ujar Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar kepada wartawan, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Sebelum Membunuh, Anggota Densus 88 Habiskan Uang Kakaknya Sebesar Rp 90 Juta untuk Judi Online
Aswin pun membeberkan pelanggaran atau dosa-dosa yang pernah dilakukan Bripda DS selama menjadi anggota Polri.
Di antaranya, melakukan penipuan terhadap teman anggota Polri, melakukan penipuan terhadap masyarakat dan melakukan peminjaman uang kepada temannya.
"Tertangkap tangan bermain judi online dan terlibat hutang pribadi yang sangat besar kepada berbagai pihak dan telah diberikan hukuman oleh Pimpinan Densus 88," jelas Aswin.