Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maling Beraksi Saat Kebakaran Hebat Melanda Depo Pertamina Plumpang

Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar pada Jumat (3/2/2023) malam  pukul 20.11 WIB.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Maling Beraksi Saat Kebakaran Hebat Melanda Depo Pertamina Plumpang
Ismoyo
Kondisi rumah warga yang ikut terbakar dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Sabtu (4/3/2023) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar pada Jumat (3/2/2023) malam  pukul 20.11 WIB.

Api yang bersumber dari pipa bensin di kompleks tersebut membumbung tinggi hingga menyebabkan rumah-rumah warga di sekitar Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, ikut dilahap si jago merah.

Setidaknya 16 orang dilaporkan meninggal dunia akibat insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini.

13 orang tercatat meninggal dunia hingga pukul 2.00 WIB, Sabtu dini hari.

Kemudian, tiga korban tewas lainnya ditemukan Sabtu pagi ini.

Baca juga: Saksi Mata Cerita Detik-detik Sebelum Depo Plumpang Terbakar, Bau Gas Menyengat Warga Mual & Pingsan

Saat kebakaran hebat terjadi warga setempat panik menyelamatkan diri dan bahkan bahu membahu membantu pemadam kebakaran memadamkan kobaran api.

Namun di dalam suasana duka itu, maling dilaporkan beraksi di tengah kepanikan warga karena kebakaran di Depo pertamina plumpang.

Berita Rekomendasi

Maling tersebut tertangkap tangan saat mencuri di sebuah toko.

Suasana gelap gulita di Kawasan pemukiman warga sekitar lokasi kebakaran memang memudahkan orang terjadinya pencurian.

Apalagi kepanikan juga telah meliputi warga di wilayah tersebut.

Berdasarkan tayangan Kompas TV, Sabtu (4/3/2023) pagi, warga yang terlihat emosi berusaha menghakimi maling namun dicegah beberapa orang.

Pria itu pun langsung digelandang dan dibawa masuk ke dalam mobil pemadam kebakaran.

Seorang warga Tanah Merah bernama Ria menceritakan kejadian pencurian yang menimpa tetangganya itu.

Beberapa warga mengatakan ada orang yang tak bertanggung jawab menjebol rumah warga di sekitaran lokasi kebakaran.

Seorang warga Jalan Tanah Merah bernama Ria menceritakan kejadian itu juga menimpa tetangganya sendiri. 

Dengan suara penuh emosi Ria menumpahkan kekesalannya atas kejadian tersebut.

"Tetangga kita udah dijebol. Maling itu! Makanya seharusnya diusir-usir itu kalau yang enggak punya rumah di sini," kata Ria. 

"Masa kondisi begini masih bongkar-bongkar rumah orang!" kata Ria.

Ria sendiri masih mondar-mandir ke rumahnya sambil  mencoba menyelamatkan barang yang ada di rumahnya.

Dilaporkan sekitar 600 orang harus mengungsi dari rumah mereka yang berada di dekat Depo Pertamina yang terbakar.

Saat ini, mereka mengungsi ke lima lokasi yang telah disediakan petugas.

“Pengungsian ada di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), Gelanggang Olahraga (GOR) dan kantor Kecamatan serta kantor Palang Merah Indonesia, kira-kira seperti itu,” kata Pejabat (PJ) Gubernur DKI Heru Budi Hartono.

Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan

Selain korban luka, korban jiwa dalam musibah kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara diketahui bertambah.

Terbaru, ibu dan anak ditemukan tewas berpelukan dalam reruntuhan rumah.

Jenazah ibu dan anak itu ditemukan di bawah reruntuhan rumahnya pada Sabtu (4/3/2023) pagi oleh relawan Palang Merah Indonesia (PMI).

Usai ditemukan, kedua korban dievakuasi oleh petugas gabungan dan dimasukkan ke dalam mobil ambulans untuk dibawa ke RS Polri.

Dengan bertambahnya mayat ibu dan anak itu, korban tewas dalam musibah kebakaran Depo Pertamina Plumpang bertambah menjadi 15 orang.

Pantauan TribunJakarta.com Sabtu (4/3/2023) pukul 09.00 WIB, kobaran api memang sudah padam di lokasi kejadian.

Saat ini tim SAR gabungan masih terus melakukan proses pencarian para korban yang diduga masih ada tertimbun di reruntuhan.

Musa, relawan dari Salamaid menduga masih ada beberapa korban yang tertimpa reruntuhan bangunan imbas kebakaran.

"Diduga masih ada yang tertimpa reruntuhan. Makanya harus pakai alat berat untuk evakuasinya sekarang," kata dia.

Musa mengatakan, banyaknya warga yang mendekati lokasi kebakaran juga menjadi kendala tim gabungan.

"Karena kan ruang gerak kita jadi terbatas dengan banyaknya warga di sekitar lokasi," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas