Senada dengan Warga, Lurah Berharap Depo Pertamina di Plumpang Dipindahkan
Lurah Rawa Badak Selatan Suhena berharap Depo Pertamina Plumpang Jakut bisa dipindahkan musibah kebakaran, Jumat (3/3/2023) malam.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lurah Rawa Badak Selatan Suhena berharap Depo Pertamina Plumpang Jakut bisa dipindahkan musibah kebakaran, Jumat (3/3/2023) malam.
"Ya mudah-mudahan (Depo dipindahkan). Justru bagus kalau deponya dipindahkan. Hal itu karena penduduk sini jadi lebih nyaman," kata Suhena kepada awak media di Koramil Rawa Badak Selatan, Minggu (5/3/2023).
Suhena mengukapkan bahwa untuk Izin Membuat Bangunan (IMB) lahan warga hanya bangunan saja bukan lahan.
"Kalau untuk IMB itu warga IMB kawasan. Jadi untuk mengakui bangunan saja bukan untuk lahan," jelasnya.
Sebelumnya warga Tanah Merah RW 09 di sekitar Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara kompak tolak rencana relokasi yang direncanakan Presiden Joko Widodo.
Adapun sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan bahwa wilayah sekitar di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara (Jakut) sudah tidak bisa lagi ditinggali.
Menurut Presiden Jokowi artinya plumpangnya atau penduduknya yang digeser untuk cegah masalah yang serupa yakni kebakaran.
"Kalau bisa jangan direlokasi karena kita dari lahir disitu. Banyak kenangannya kalau bisa jangan direlokasi. Mungkin bisa lebih diperhatikan lagi gitu aja," kata Melani warga sekitar Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara kepada Tribunnews.com, Minggu (5/3/2023).
Adapun menurut Melani orang tuanya telah almarhum. Serta ia punya anak dirinya tetap di wilayah tersebut.
"Orang tua saya disitu juga sampai almarhum dua-duanya disitu. Sampai sekarang punya anak," jelasnya.
Sementara itu warga lainnya bernama Kurniati mengungkapkan hal yang sama. Ia menolak untuk direlokasi.
Baca juga: Lurah Rawa Badak Selatan Sebut Warga di Sekitar Lokasi Kebakaran Plumpang Hanya Punya IMB
"Saya pribadi kalau bisa deponya pindah mending deponya yang pindah. Karena saya dari kecil sudah disitu, jadi sudah mencintai tempat tersebut dari dulu tidak ada bangunan," jelasnya.
Sedangkan warga yang lain bernama Tiurma tidak masalah jika direlokasi jika itu dirasa memang yang terbaik. Meski begitu ia meminta jika direlokasi tidak asal-asalan.
"Kalau saya mana jalan terbaik saja. Apa kata pemerintah kita turuti. Karena kita tidak punya apa-apa kalau bisa tidak asal-asalan," tutupnya.