Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Pulihkan Mental Korban, Polri Kerahkan Tim Trauma Healing ke Lokasi Kebakaran Depo Plumpang

Polri menyatakan, mengerahkan tim kesehatan atau tim trauma healing untuk memulihkan kondisi psikis atau mental korban kebakaran Depo Pertamina

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pulihkan Mental Korban, Polri Kerahkan Tim Trauma Healing ke Lokasi Kebakaran Depo Plumpang
Tribunnews.com/Fahmi Ramadhan
Sejumlah warga mulai memadati area pemukiman lokasi terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023) sore. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polri menyatakan, telah mengerahkan tim kesehatan atau tim trauma healing untuk memulihkan kondisi psikis atau mental korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen pol Ahmad Ramadhan mengatakan, pemulihan itu dilakukan terutama untuk anak-anak.

"Tim trauma healing ini menurunkan anggota Polwan bersama PMI untuk anak anak korban kebakaran di Depo Pertamina Plumpang," kata Ramadhan saat jumpa pers, Senin (6/3/2023).

Tak hanya itu, Polri juga kata Ramadhan telah mendirikan posko kesehatan statis untuk memenuhi kebutuhan kesehatan para korban.

Bahkan, untuk keperluan konsumsi korban kebakaran, Polri kata Ramadhan juga telah membangun dapur umum di sekitaran lokasi.

"Selain itu Polri juga mendirikan dapur umum di lokasi kemudian juga mendirikan Posko kesehatan statis dan Tim kesehatan mobile serta juga menurunkan Tim trauma healing," tukas dia.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya, Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen pol Ahmad Ramadhan menyatakan, sejauh ini pihaknya bersama TNI dan stakeholder masih terus melakukan pencarian korban hilang yang tertimbun puing akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

"Saat ini Polri, TNI dan stakeholder terkait terus melakukan pencarian korban yang hilang," kata Ramadhan saat jumpa pers, Senin (6/3/2023).

Bahkan kata dia, Polri telah menurunkan alat berat dan regu atau unit K-9 anjing pelacak untuk membantu pencarian korban.

Kendati demikian, Ramadhan belum dapat memastikan ada berapa jumlah korban yang masih hilang.

"Saya datanya kurang begitu hafal ya, tentu kita melakukan pencarian dengan melihat atau mendengarkan jumlah laporan dengan korban yang telah ditemukan," kata Ramadhan.

"Tentu selisihnya itu menjadi angka bagi kita, sebagai korban yang hilang," sambungnya.

Oleh karena itu, Ramadhan meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga di sekitaran lokasi untuk membuat laporan.

Baca juga: UPDATE Terkini Kondisi Pasca-kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Warga Pulang dan Listrik Terputus

Hal itu diyakini dapat mempermudah pencarian korban yang sejauh ini masih hilang.

"Nah makanya tadi kami sampaikan kepada masyarakat atau warga masyarakat yang merasa atau yang keluarganya hilang, dapat segera melaporkan kepada pos posko Antemorthem yang ada di rumah sakit," tutur Ramadhan.

Bahkan, sejauh ini pihak kepolisian telah membuka hotline pengaduan korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

"Untuk nomor handphone layanan Hotline ya yang dibuka di rumah sakit Bhayangkara tingkat satu Pusdokkes Polri dengan nomor 08121388515 dan 088214683516. Kami menerima laporan ya dari keluarga korban, keluarga yang merasa kehilangan bisa melaporkan kepada kita untuk memberikan data ante-mortem-nya," ujar Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (6/3/2023).

Hingga saat ini, kata Ramadhan, tim DVI RS Polri telah berhasil mengidentifikasi 3 jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Jenazah itu pun sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

"Tiga jenazah yang yang telah teridentifikasi yang telah kita sampaikan kemarin saya sudah diserahkan kepada pihak keluarga," ungkap Ramadhan.

Baca juga: Polri Imbau Keluarga Korban Hilang Akibat Kebakaran Plumpang Lapor ke Posko DVI

Lebih lanjut, Ramadhan menambahkan pihaknya juga telah mengambil sampel DNA kepada 15 orang keluarga korban. Hal itu bertujuan mempermudah dalam proses identifikasi jenazah.

"Sampai saat ini juga yang telah melapor ke posko ante mortem sebanyak 15 orang dan 15 orang tersebut telah diambil sampel DNA," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas