Kebakaran Depo Plumpang: 12 Jenazah Teridentifikasi, 32 Korban Masih Dirawat, 218 Jiwa Mengungsi
Update kebakaran depo Pertamina Plumpang, hingga kini belum ada tersangka, 24 saksi diperiksa, 32 korban masih dirawat dan 12 jenazah teridentifikasi.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duka masih terasa meski hampir sepekan kebakaran melanda Depo Pertamina Plumpang.
Terkait penanganan kasus kebakaran, hingga kini polisi belum menetapkan status tersangka meskipun 24 saksi telah diperiksa termasuk dari Pertamina.
Kemudian untuk korban tewas, sebanyak 12 jenazah berhasil didentifikasi.
Kini tersisa tiga jenazah dan satu body part yang berada di RS Polri Kramat Jati.
Sementara itu untuk korban luka, terdata masih ada 32 korban yang menjalani perawatan.
32 korban ini menjalani perawatan di 6 rumah sakit berbeda.
32 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Dirawat di 6 RS
Pemprov DKI Jakarta terus berupaya memberikan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi peristiwa kebakaranDepo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara.
Termasuk memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti makanan dan pakaian melalui bantuan yang diberikan.
“Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).
Sementara itu, menurut data BPBD DKI hingga pukul 18.00 WIB, termasuk tambahan posko pengungsian yang dekat lokasi rumah penduduk, tercatat jumlah pengungsi saat ini sebanyak 218 jiwa.
Rinciannya Kantor PMI Jakarta Utara terdapat pengurangan sebanyak 44 jiwa, sehingga menjadi 113 jiwa.
RPTRA Rasella terdapat penambahan sebanyak 6 jiwa, sehingga menjadi 25 jiwa dan Posko Pengungsian RW.09 Kelurahan Rawa Badak Selatan berjumlah 80 jiwa.
Adapun, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 18.00 WIB, korban meninggal berjumlah 19 jiwa.
Sedangkan untuk korban dirawat sebanyak 32 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di 6 rumah sakit.
"Pemprov DKI Jakarta terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan kebakaran ini, karena melindung warga dan memastikan keselamatan warga adalah hal yang paling utama," kata Adji.
12 Korban Kebakaran Depo Plumpang yang Sudah Teridentifikasi, Tersisa 3 Jenazah-1 Body Part
Tim DVI Polri kembali berhasil mengindentifikasi empat jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rabu (8/3/2023).
Sebelumnya, polisi juga telah mengindentifikasi delapan jenazah.
Sehingga total korban kebakaran yang sudah berhasil diketahui identitasnya berjumlah 12 jenazah.
"Sampai kemarin, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi 8 jenazah. Pada hari ini, tim DVI kembali berhasil mengidentifikasi 4 jenazah."
"Sehingga sampai hari ini total ada 12 jenazah yang teridentifikasi," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (8/3/2023).
Dengan berhasil dikenalinya 12 korban, tersisa 3 jenazah dan 1 body part yang masih dalam proses identifikasi.
Diketahui, ada 15 jenazah dan satu body part yang diterima oleh RS Polri Bhayangkara dalam kasus kebakaran di Depo Plumpang.
Ramadhan merinci ke-15 korban itu terdiri dari 9 jenazah laki-laki dan 6 jenazah perempuan.
Dari 9 jenazah laki-laki merupakan 7 jenazah dewasa dan 2 jenazah anak-anak.
Meski demikian, menurut laporan kehilangan yang diterima oleh posko evakuasi, hanya 6 orang.
Sehingga Polri masih membutuhkan laporan dari warga yang merasa kehilangan keluarganya.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk melaporkan bagi yang merasa kehilangan untuk lapor ke posko tim DVI", terang Ramadhan.
Baca juga: Sosok Nicke Widyawati, Dirut Pertamina yang Disorot Pasca Insiden Plumpang: Gerak Cepat Bantu Korban
Pihak klepolisian pun telah melaporkan jenazah yang sudah teridentifikasi kepada keluarga yang bersangkutan.
"Untuk pelayanan, tim langsung menghubungi pihak keluarga," ujar Ramadhan.
Berikut daftar 12 jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh tim DVI Polri pada Rabu (8/3/2023):
1. Jenazah atas nama Iqbal, bocah laki-laki berusia 9 tahun yang beralamat Jl. Tanah Merah RT 01 RW 08 Rawa Badak Jakarta Utara.
2. Jenazah atas nama Hanifah, perempuan berusia 50 tahun, beralamat Kampung Bendungan Melayu RT 06 RW 01 Rawa Badak Selatan Koja Jakarta Utara.
3. Jenazah atas nama Hardito, laki-laki berusia 20 tahun, beralamat Desa Saroka, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
4. Jenazah atas nama Dayu Normawati, perempuan berusia 39 tahun, beralamat Desa Saroka, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
5. Jenazah atas nama Akhmad Bukhori, pria berusia 41 tahun, yang kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
6. Jenazah atas nama Fahrul Hidayatullah, pria berusia 28 tahun, yang kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
7. Jenazah Iriana, perempuan berusia 61 tahun, yang kini sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Baca juga: Sang Istri Meninggal dalam Kebakaran Maut Depo Pertamina Plumpang, Suaminya Kini Sering Melamun
8. Jenazah atas nama Sumiati alias Neneng, perempuan berusia 71 tahun yang teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, Gigi, catatan medis dan properti atau barang yang menempel di tubuh.
9. Jenazah atas nama Raffasya Zayid Athallah, balita berusia 4 tahun, teridentifikasi berdasarkan DNA, gigi, catatan medis dan properti atau barang yang menempel di tubuh.
10. Jenazah atas nama Trish Rhea Aprilita, perempuan berusia 12 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA, Gigi, dan catatan medis.
11. Jenazah atas nama Suheri, laki-laki berusia 32 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan catatan medis.
12. Jenazah atas nama Hadi, laki-laki berusia 32 tahun, teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dan catatan medis.
24 Orang Diperiksa, Belum Ada Penetapan Tersangka
Pihak kepolisan kini telah memeriksa 24 orang untuk dimintai keterangan sebagai saksi mengenai kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Rabu (8/3/2023).
24 orang yang diperiksa yakni operator, supervisor, dan security.
"Operator dan supervisor sebanyak 8 orang, dan security 2 orang."
"Artinya dari pihak pertamina 10 orang, kemudian 14 orangnya adalah saksi-saksi dari masyarakat," ungkap Brigjen Pol Ahmad Ramadhan pada tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (8/3/2023).
Namun sampai saat ini pihak kepolisian belum menjelaskan mengenai hasil dari pemeriksaan tersebut.
Pun hingga saat itu polisi belum menetapkan adanya tersangka dalam kasus kebakaran maut Depo Pertamina Plumpang.
Seperti diketahui kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023) lalu, menyebabkan permukiman warga di sekitar lokasi terkena imbasnya.
Adanya hal tersebut Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyebut warga sekitar Depo Pertamina Plumpang harus dipindahkan.
Hal itu dilakukan karena daerah Depo Pertamina Plumpang akan digunakan sebagai daerah penyangga atau buffer zone dan bukan diperuntukan sebagai permukiman warga.
"Plumpang itu udah dibuat di sana ada daerah kosong untuk buffer zone agar tidak ada kejadian."
"Jangan ini yang disuruh pindah, orang yang tidak berhak di situ yang harus disuruh pindah," ungkap Luhut Binsar Pandjaitan dalam tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (8/3/2023).
Akibat terjadinya kebakaran tersebut, pemerintah akan memberikan kompensasi kepada warga yang menjadi dampak terjadinya kebakaran.
"Orang-orang yang terkena dampak nanti pemerintah mungkin akan dikaji, memberikan kompensasi atau dibangunkan sesuatu,"terang Luhut.
Sementara, Erick Thohir selaku Menteri BUMN mengatakan bahwa pemerintah dan PT Pertamina akan memindahkan Depo Pertamina Plumpang ke tanah Pelindo.
"Bahwa kilang akan kita pindah ke tanah Pelindo," ungkap Erick Thohir pada tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (8/3/2023).
Pemindahan tersebut telah disepakati antara pemerintah bersama PT Pertamina dan lahan itu akan siap dibangun pada akhir tahun 2024.
Pembangunan tersebut akan membutuhkan waktu sekitar 2 tahun.
Polri Masih Dalami Penyebab Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Polri hingga kini masih belum dapat memastikan dan mengungkap penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang menewaskan sedikitnya 19 orang pada Jumat (3/3/2023).
Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengatakan, hingga hari ini, Rabu (8/3/2023) penyidik masih terus melakukan pendalaman atas insiden tersebut.
"Kami sudah tanyakan masih terus di dalami jadi proses penyelidikan terkait kasus kebakaran masih terus di dalami," kata Ramadhan saat jumpa pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023).
Adapun pendalaman yang dilakukan oleh tim penyidik kata dia, dengan meminta keterangan sejumlah saksi termasuk dari PT Pertamina.
Terhitung sudah lima hari pasca si jago merah melalap Depo Pertamina Plumpang dan kediaman warga di sekitarnya itu, ada sekitar 24 saksi yang dimintai keterangan.
"Terhadap pemeriksaan atau saksi-saksi yang dimintai keterangan masih sama seperti kemarin," ucap Ramadhan.
Ramadhan menyebut, 24 saksi tersebut merupakan penambahan 10 saksi dari jumlah yang diperiksa belakangan ini.
"Sampai saat ini telah dimintai keterangan sebanyak 24 orang ya," kata Ramadhan saat jumpa pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2022).
Adapun keseluruhan saksi yang telah dimintai keterangannya tersebut, di antaranya termasuk pihak dari Pertamina.
Mereka yang dimintai keterangan yakni operator supervisor dan security Depo Pertamina Plumpang serta masyarakat.
"Yang telah dimintai keterangan tersebut terdiri dari operator supervisor sebanyak 8 orang, kemudian security sebanyak 2 orang dan dari saksi masyarakat sebanyak 14 oranng sehingga jumlahnya ada 24 orang yang telah dimintai keterangan," tutur Ramadhan. (tribun network/thf/Tribunnews.com)