Travel Umrah yang Tipu Ratusan Jemaah Gandeng Tokoh Agama untuk Tarik Minat Korban
Nantinya, sosok tokoh agama tersebut akan dipasang di dalam brosur yang dibuat dan dibagikan kepada calon korbannya untuk menambahkan kepercayaan.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Travel umrah bernama PT Naila Syafaah Wisata Mandiri yang menipu ratusan jemaah hingga menelantarkan di Arab Saudi mempunya cara khusus untuk menarik minat korban.
Kasubdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Joko Dwi Harsono menyebut tersangka menggaet tokoh agama setempat yang dipercaya para korban agar menarik minat.
Para tokoh agama ini pun diajak dan dihadirkan saat pemilik travel umrah itu menggelar roadshow di berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga: Travel Umrah PT Naila yang Tipu Ratusan Jemaah Incar Korban Pakai Promo Cashback dan Gratis 1 Jemaah
"Yang punya pengaruh di lokasi itu, kayak ustaz, tokoh agama, kan modusnya dia datangin pesantren, datangin masjid, pengajian, nanti tokoh agama ini diajak," kata Joko kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).
Nantinya, sosok tokoh agama tersebut akan dipasang di dalam brosur yang dibuat dan dibagikan kepada calon korbannya untuk menambahkan kepercayaan.
Joko menerangkan para tokoh agama itu dijadikan kepala cabang daerah tersebut dan juga dijanjikan akan mendapatkan bonus seperti mobil hingga tanah jika berhasil menarik jemaah.
Baca juga: Kasus Penipuan Travel Umrah, Komnas Haji Minta Jemaah Selektif Pilih Biro Perjalanan
Namun, Joko memastikan para tokoh agama tersebut tak terkait dengan aksi penipuan ratusan jemaah umrah oleh PT Naila Syafaa Wisata Mandiri.
"Mereka ini enggak tahu kalau ternyata ini aksi penipuan. Bahkan mereka ini juga sebenarnya jadi korban penipuan," ucap Joko.
Sebelumnya, Satgas Anti Mafia Umrah Polda Metro Jaya membongkar kasus penipuan ibadah Umrah dari salah satu Travel Umrah bernama PT. Naila Syafaah Wisata Mandiri.
Dalam hal ini jumlah korban yang tertipu agen perjalanan ibadah Umrah itu mencapai ratusan orang dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp91 miliar.
Kasus ini terungkap bermula dari laporan Kementerian Agama (Kemenag) setelah mendapat informasi dari jemaah umrah yang tak bisa pulang ke Indonesia.
Korban mengadu Konsulat Jenderal (Konjen) di Arab Saudi. Dari situ, aduan itu kemudian disampaikan ke Kemenag dan akhirnya sampai ke pihak kepolisian.
Dari situ, polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengungkap kasus penipuan tersebut.