AKBP Buddy Diisukan Dibunuh oleh Jaringan Narkoba, Kompolnas Minta Polisi Gerak Cepat Jika Benar
Menurut Kompolnas, jika AKBP Buddy ternyata dibunuh oleh jaringan narkoba seperti kecurigaan keluarga, maka pihak kepolisian harus bergerak cepat.
Penulis: Linda Nur Dewi R
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM – Kematian Kepala Satuan Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu disebut-sebut dibunuh oleh jaringan narkoba.
Isu ini muncul lantaran pihak keluarga AKBP Buddy menaruh curiga tentang hal tersebut.
Menurut pihak keluarga ada kemungkinan Buddy sudah meninggal terlebih dahulu sebelum tertabrak kereta api (KA) 320 Tegal Bahari lalu jasadnya dibiarkan di rel untuk menghilangkan barang bukti.
Mereka juga menolak hasil penyelidikan sementara Polda Metro Jaya bahwa Buddy memilih mengakhiri hidup karena semasa hidup tidak memiliki riwayat masalah kejiwaan, maupun ekonomi.
Terkait isu tersebut, Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti hingga kini kepolisian masih akan terus melakukan penyelidikan.
Poengky pun menyarankan kepolisian untuk bertindak profesional dalam menangani perkara ini.
Baca juga: Satpam Komplek Sebut AKBP Buddy Rajin Berolahraga, Tak Menyangka Almarhum Idap Penyakit Serius
Jika hasil penyelidikan nanti menyimpulkan jika AKBP Buddy ternyata dibunuh oleh jaringan narkoba seperti kecurigaan pihak keluarga, maka pihak kepolisian harus bergerak cepat.
"Jika almarhum meninggal karena dibunuh jaringan narkoba seperti yang diduga keluarga almarhum, maka aparat Kepolisian harus segera bergerak melakukan lidik sidik secara profesional berdasarkan scientific crime investigation untuk menemukan pelaku dan memproses hukum pelaku," ujar Poengky.
"Tetapi jika hasil penyelidikan menyatakan almarhum meninggal karena dugaan bunuh diri maka lidik sidik akan dihentikan," sambungnya pada Minggu (30/4/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Hingga kini, pihak keluarga membantah bahwa AKBP Buddy meninggal dunia karena bunuh diri.
Keluarga masih meyakini bahwa AKBP Buddy tewas karena adanya penyebab lain.
Sosok penelpon jadi sorotan
Terkait kecurigaan keluarga tentang AKBP Buddy yang diduga dibunuh, pihak keluarga mengungkapkan bahwa AKBP Buddy sempat menerima telepon dari seseorang.
Sang paman, Cyprus A Tatali mengungkapkan AKBP Buddy Alfrits menerima telepon ketika sedang di Mapolres Metro Jakarta Timur bersama seorang keponakanya.
Ia mengajak keponakannya untuk keperluan mendekorasi ruangannya sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur.
AKBP Buddy Alfrits menerima telegram rahasia sebagai Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur pada 27 Maret lalu.
Dia datang pagi ke Polres Metro Jakarta Timur ingin ruangan barunya nyaman dan dapat menunjang tugasnya.
Belum diketahui sosok yang menghubungi AKBP Buddy Alfrits karena ponsel korban kini sudah diamankan.
Pihak keluarga menduga sosok tersebut orang berkedudukan.
"Jam 09.00 WIB di Polres ada orang menelepon. Anehnya (AKBP Buddy, red) berangkat naik Grab. Padahal ada mobil pribadi," ucap kata Cyprus di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (29/4/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Sebelumnya, diinformasikan AKBP Buddy Alfrits ditemukan tewas tertabrak kereta api jarak jauh Tegal Bahari di perlintasan rel kereta Jatinegara pada Sabtu (29/4/2023),
Jenazah AKBP Buddy Alfrits ditemukan oleh saksi mata pada pukul 10.15 WIB. Kondisi korban memakai sepatu PDL.
Terkait kronologi kejadian, pihak kepolisian belum mengetahuinya secara pasti.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJakarta/Elga Hikari Putra/Rr Dewi Kartika H)