Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok SN, Eksekutor Klinik Aborsi Kemayoran, Tak Punya Latar Belakang Medis, Residivis Kasus Serupa

Eksekutor di klinik aborsi di Kemayoran, SN, tak punya latar belakang medis. Di KTP, tertulis pekerjaannya adalah IRT.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Sosok SN, Eksekutor Klinik Aborsi Kemayoran, Tak Punya Latar Belakang Medis, Residivis Kasus Serupa
WARTAKOTALIVE.com Yulianto/Instagram @wargajakpus
Penampakan rumah kontrakan di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang dijadikan klinik aborsi ilegal (kiri). Polisi saat melakukan olah TKP di rumah kontrakan, Rabu (28/6/2023) (kanan). Eksekutor di klinik aborsi di Kemayoran, SN, tak punya latar belakang medis. Di KTP, tertulis pekerjaannya adalah IRT. 

Terkait rumah kontrakan yang dijadikan klinik aborsi, AKBP Hadi Siagian mengatakan pelaku sudah menyewa untuk enam bulan mendatang.

Modus pelaku adalah menyewa rumah tersebut dengan alasan rumah mereka tengah direnovasi.

"Yang bersangkutan ngontrak di rumah itu untuk enam bulan."

"Dengan modus operandi alasan kepada pemilik, rumahnya sedang direnovasi, jadi cuma enam bulan aja," terang Hadi.

Kesaksian Warga Setempat

Garis polisi terpasang di rumah lokasi praktik klinik aborsi di kawasan permukiman Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (30/6/2023). Terbongkarnya tempat praktek yang diduga sebagai tempat aborsi ini dari laporan warga yang curiga akan adanya aktivitas di lokasi tersebut, dan Polres Metro Jakarta Pusat telah berhasil membekuk tujuh orang pelaku termasuk satu eksekutor aborsi yang merupakan seorang ibu rumah tangga. Tak main-main, total perempuan yang sudah menggugurkan kandungannya di tempat itu berjumlah 50 orang dalam waktu satu bulan. Warta Kota/YULIANTO
Garis polisi terpasang di rumah lokasi praktik klinik aborsi di kawasan permukiman Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (30/6/2023). Terbongkarnya tempat praktek yang diduga sebagai tempat aborsi ini dari laporan warga yang curiga akan adanya aktivitas di lokasi tersebut, dan Polres Metro Jakarta Pusat telah berhasil membekuk tujuh orang pelaku termasuk satu eksekutor aborsi yang merupakan seorang ibu rumah tangga. Tak main-main, total perempuan yang sudah menggugurkan kandungannya di tempat itu berjumlah 50 orang dalam waktu satu bulan. Warta Kota/YULIANTO (Warta Kota/YULIANTO)

Warga sekitar rumah kontrakan yang dijadikan tempat klinik aborsi ilegal di Kemayoran, mengaku curiga lantaran aktivitas penghuninya sangat tertutup.

Bahkan, rumah kontrakan tersebut sempat dikira sebagai tempat penampungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

Baca juga: Tak Kapok, 2 Pelaku Jasa Aborsi Ternyata Residivis Kasus Serupa, Baru Keluar Tahanan 2022

Berita Rekomendasi

"Berdasarkan informasi dari masyarakat bahwa ada aktivitas yang sangat mencurigakan dari seorang warga baru yang diduga baru kurang lebih sekitar 1 bulan atau 1 bulan setengah mengontrak di tempat ini dan aktivitasnya sangat tertutup," beber Kombes Komarudin kepada wartawan, Rabu (28/6/2023).

Tak hanya itu, warga yang tinggal bersebelahan dengan klinik aborsi tersebut, Yani, mengaku pernah melihat seorang wanita bersikap mencurigakan.

Wanita itu, disebut Yani, tampak berjalan seperti orang kesakitan saat keluar dari tempat tersebut.

"Pernah pagi-pagi saya lihat cewek pake jilbab keluar tuh naik ke mobil, tapi kok jalannya pelan gitu," kata Yani ketika ditemui di lokasi, Kamis.

Lebih lanjut, Yani juga mengaku dirinya pernah mendengar suara vakum dari arah rumah kontrakan yang dijadikan klinik aborsi itu.

Selain suara vakum, Yani juga mendengar suara ketukan palu.

"Sekitar bulan Mei itu saya sering mendengar suara vakum."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas