Kronologi Penemuan Mayat Polisi di Cempaka Putih
Setelah melakukan pembersihan rumah tersebut, petugas kebersihan itu mencium aroma busuk dari dalam rumah.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang anggota Unit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Selatan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di sebuah rumah kosong di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023).
Kapolsek Cempaka Putih Kompol Bernard Saragih mengatakan awalnya pemilik rumah yang sudah tidak ditinggali selama 15 tahun itu meminta karyawannya untuk membersihkan rumah itu.
"Tadi siang jam 11.30, jadi ditemukannya gini, yang punya rumah itu nyuruh orang 'kamu bersih-bersihkan lah rumah kita itu, tengok tengok ' katanya, ditengok lah sama orang yang disuruh bersihkan itu," kata Bernard saat dihubungi, Selasa (4/7/2023).
Setelah melakukan pembersihan rumah tersebut, petugas kebersihan itu mencium aroma busuk dari dalam rumah.
Ketika di cek, saksi lalu menemukan jasad korban dengan kondisi tergantung dengan kulit yang berwarna hitam.
"Rumah itu kurang lebih 15 tahun kosong, begitu orang yang disuruh itu masuk dia mencium bau busuk dicari lah sumbernya, dilihatnya lah orang sedang gantung," ucapnya.
Setelah itu, saksi langsung melaporkan ke pihak berwajib dan diketahui jika korban ternyata merupakan anggota polisi.
Diketahui, warga di sekitar Cempaka Putih, Jakarta Pusat digegerkan dengan adanya penemuan sesosok mayat dalam keadaan tergantung di sebuah rumah kosong, pada Selasa (4/7/2023) siang.
Baca juga: Warga Surgi Mufti Kota Banjarmasin Dihebohkan Penemuan Mayat
Mayat diketahui merupakan seorang anggota polisi yakni berinisial Bripka PS yang bertugas di Unit Laka Lantas Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan.
Bernard mengatakan jika pihak keluarga sempat mencari korban karena hilang selama 5 hari sebelum ditemukan tewas.
Dari hasil pemeriksaan sementara, diduga korban nekat bunuh diri di rumah kosong itu akibat depresi.
Namun, Bernard dia tak menyebut lebih detil depresinya itu karena masalah apa.
"Kalau dugaan sementara kata orang itu kan saya ketemu orang tuanya itu udah lima hari yang lalu di cari cari, depresi sepertinya," ungkapnya.
Di sisi lain, Bernard memastikan jika Bripka PS tidak tewas karena membakar dirinya karena kondisi mayat yang sudah gosong.
"Bukan bakar diri, jadi itu kan karena kejadiannya sudah lima hari yang lalu jadi mayatnya itu gosong gitu loh hitam, bukan bakar diri bukan, jadi gosong mayatnya itu," tuturnya.
"Enggak itu dari tubuhnya itu kan cairannya turun jatoh ke bawah jadi hitam karena udah lima hari kan ," sambungnya.
*) DISCLAIMER:
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Apabila Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Seperti Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.