Anaknya Terjerat Kabel Optik di Jakarta Selatan, Sang Ayah Datangi Polda Metro Jaya
Sultan mengalami kecelakaan yang dimana lehernya terjerat juntaian kabel fiber optik saat tengah berkendara di Jalan Antasari Jaksel.
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ayahanda Sultan Rifat Alfatih, Fatih mendatangi Polda Metro Jaya guna mencari titik terang terkait kecelakaan anaknya yang terjerat kabel fiber optik di Jalan Antasari, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023 lalu.
Sebagai informasi Sultan mengalami kecelakaan yang dimana lehernya terjerat juntaian kabel fiber optik saat tengah berkendara di Jalan Antasari Jaksel.
Baca juga: Kronologi Mahasiswa Terjerat Kabel Optik di Jaksel, Kini Tak Bisa Bicara dan Kesulitan Bernapas
Akibatnya Sultan kini tidak bisa berbicara hingga kesulitan makan imbas kecelakaan yang dialaminya tersebut.
Tujuannya tentu untuk membuat laporan polisi. Ada dugaan kelalaian dalam hal ini, sehingga menyebabkan luka berat
Terkait kedatangannya ini, Fatih yang didampingi oleh kuasa hukum anaknya yakni Tegar Putuhena mengatakan bahwa ingin konsultasi dengan penyidik guna menentukan langkah hukum terkait insiden tersebut.
"Jadi kami datang ke sini kami akan konsultasi dulu. Karena terus terang masalah, ini masalah yang kami sendiri yang tidak harapkan. Jadi kami mau konsultasi dulu untuk mendapatkan pencerahan sebelum kami akan menindaklanjuti berikutnya," ujar Fatih kepada wartawan, Rabu (2/8/2023).
Sementara itu di kesempatan yang sama Tegar menegaskan, bahwa kedatangan mereka ke Polda Metro kali ini adalah berencana melaporkan pihak perusahaan Bali Tower Tbk.
Baca juga: Pelaku Pencurian Kabel Listrik Berhasil Diringkus, 3 Eksekutor dan 1 Penadah Pakai Baju Tahanan
Dirinya menilai perusahaan yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia itu bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.
"Tujuannya tentu untuk membuat laporan polisi. Ada dugaan kelalaian dalam hal ini, sehingga menyebabkan luka berat," jelas Tegar.
Kendati demikian, apabila konsultasi itu selesai dilakukan, pihaknya tak menutup kemungkinan ada pihak terlapor lainnya yang disarankan polisi, mereka akan muatkan juga dalam laporan itu.
"Hari ini Bali Tower, karena teledor sehingga (kabel) menjulur ke bawah, sehingga orang terjerat ya tentu dia harus bertanggung jawab. Tapi tentu kalau ada pelapor yang lain. Kita akan konsultasi ke penyidik," tuturnya.
Awal Mula Kejadian
Dilansir dari Wartakotalive.com, Nasib malang dialami Sultan Rifat Alfatih, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, yang terjerat kabel fiber optik.
Maksud hati dia ingin berlibur dengan pulang ke rumah orangtuanya di Jakarta, apes Sultan malah kena musibah.
Kejadian bermula pada 5 Januari 2023, saat dia melintas Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Saat itu Sultan sedang mengendarai sepeda motornya dengan kecepatan sedang, tiba-tiba mobil jenis SUV berhenti di depan motor korban.
Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.
Sopir mobil SUV itu bergerak perlahan untuk melewati kabel fiber optik yang menjuntai.
Pengemudi mobil itu disinyalir tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.
Karena terbuat dari serat baja, kabelnya tidak putus saat tertarik beberapa meter.
Sementara, posisi Sultan yang tepat di belakangnya justru menjadi korban.
"Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya," ucap ayah Sultan Rifat, Fatih.
"Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jepretan kabel," sambungnya.
Menurut Fatih, saat itu anaknya tengah menghabiskan waktu libur semester kuliah bersama teman-teman SMA nya.
"Pada 5 Januari 2023 anak saya dari Pacitan mau main sama teman semasa SMA-nya sekitar pukul 22.00 WIB," ujarnya.
Korban yang tak sadarkan diri kemudian mendapat pertolongan dari teman dan sejumlah pengguna jalan raya.
Sultan lalu dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.
"Dokter memvonis anak saya bahwa tenggorokannya atau tulang muda di tenggorokannya putus dan berantakan sampai lepas dari yang namanya luring-luringnya atau kayak jakunnya itu lepas," beber Fatih.
Sehingga hal tersebut membuat Sultan sulit untuk bernapas dan berbicara selama hampir tujuh bulan belakangan.