Sederet Pengakuan AAB Senior Bunuh Mahasiswa UI, Sempat Beri Kesempatan Korban Membalas agar Impas
Berikut sederet pengakuan AAB, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) tersangka pembunuhan juniornya.
Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - AAB (22), mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang membunuh juniornya mengaku sempat memberi kesempatan untuk korban melawannya.
Di hadapan polisi, AAB mengatakan tak ingat pasti berapa kali menusuk korban, MNZ (19) menggunakan pisau dapur.
Polisi awalnya menyebut, AAB menusuk korban sebanyak 10 kali pada Rabu (2/8/2023) lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, AAB membunuh korban karena ingin mengambil barang berharga juniornya di kampus.
Baca juga: Senior Pembunuh Mahasiswa UI, Buang Jaket Bernoda Darah di Sela Tembok Samping Rumah Kontrakannya
Baca juga: Keluarga Zidan Tolak Permintaan Maaf AAB Pembunuh Mahasiswa UI, Minta Dihukum Mati
AAB mengaku putus asa dikejar utang akibat gagal investasi crypto.
"Saya enggak ngitung, karena korban sempat ngelawan dan saya sudah kasih kesempatan korban buat ngelawan, biar melawan saya. Biar hari itu selesai semua," ungkap AAB, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (6/8/2023).
"Saya kasih kesempatan buat korban untuk bunuh saya juga. Biar saya nggak ada di sini (dunia) lagi," lanjutnya.
Seusai ditangkap polisi, AAB menyampaikan permintan maaf kepada keluarga korban.
Ia mengaku siap menerima konsekuensi atas perbuatan kejinya itu.
"Saya kakak tingkat dari almarhum Naufal ingin minta maaf sebesar-besarnya kepada ibu korban, bapak korban, keluarga korban dan kerabat-kerabat korban," papar AAB.
"Juga teman-teman dan pihak-pihak yang dirugikan dan semua orang yang sudah banyak saya kecewakan," lanjutnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, AAB menyebut tak memiliki dendam kepada korban.
Ia mengaku nekat membunuh semata-mata karena terhimpit utang.
AAB diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia.
Ia menyebut, sudah lama mengenal korban.
Baca juga: Teman Kontrakan Sempat Lihat Pelaku Pembunuh Mahasiswa UI Pulang Dalam Kondisi Penuh Keringat
Belajar Membunuh dari YouTube
Sementara itu, AAB mengaku membunuh juniornya berbekal ilmu dari YouTube.
Wakasat Reskrim Polres Depok, AKP Nirwan Pohan mengatakan AAB sebelumnya sudah mempelajari cara membunuh secara cepat.
"Pengakuan pelaku, sempat belajar cara membunuh yang cepat dari Youtube," ucap Nirwan Pohan, dikutip dari WartakotaLive.com, Minggu (6/8/2023).
Sedangkan AAB menyebut mendapat inspirasi membunuh setelah menonton film Narcos.
Film tersebut menceritakan tentang perang gengster narkoba di Meksiko pada 1980-an.
AAB Sasar MNZ untuk Lunasi Utang dengan Kuras ATM
Wakasat Reskrim Polresta Depok, AKP Nirwan Pohan, mengungkapkan hingga saat ini, belum ditemukan motif lain terkait AAB yang tega menghabisi MNZ di kosan korban di Beji, Depok pada Rabu (2/8/2023) itu.
Nirwan menegaskan AAB diduga membunuh MNZ untuk menggasak isi rekeningnya sehingga dapat melunasi utang-utangnya.
"Tidak ada, karena korban ini lebih sukses dan mungkin berpikir bahwa isi ATM korban ini bisa melunasi utang pelaku."
"Pengakuan pelaku ini juga pernah berhasil (main kripto), tapi per Januari ini gagal (menang) mulu," jelas Nirwan.
Dia juga mengungkapkan, bahwa alasan AAB mengincar MNZ lantaran mereka berteman dekat.
Baca juga: Cerita Warga Soal Sosok Pelaku Pembunuh Mahasiswa UI: Kerap Beli Rokok dan Laundry Dekat Kos Korban
Selain itu, pelaku juga mengetahui korban memiliki barang-barang seperti laptop MacBook hingga iPhone.
"Kenapa sasarannya korban? Karena pelaku dengan korban itu berteman, dan tahu korban tahu punya barang-barang seperti laptop merek MacBook, punya iPhone segala macam," kata Nirwan.
Nirwan juga menyebut setelah membunuh, AAB sempat menggunakan ATM milik MNZ tetapi gagal lantaran tidak mengetahui kode pin korban.
"Korban ini ikut juga main investasi gitu, dia lebih banyak berhasil dan mungkin korbandianggap lebih banyak duitnya, jadi (pikir pelaku) dengan menguasai ATM-nya bisa selesaikan utang saya (pelaku)."
"Setelah diambil, dompet diambil dicoba ke ATM karena tidak tahu PIN-nya akhirnya diblok," katanya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Yohanes Liestyo Poerwoto, Warta Kota)