Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mimpi Yang Bikin Mahasiswa UI Ini Tak Jual Harta Juniornya yang Telah Ia Habisi

Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) tega menghabisi juniornya di kampus Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) gara-gara iri dan dengki.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Mimpi Yang Bikin Mahasiswa UI Ini Tak Jual Harta Juniornya yang Telah Ia Habisi
Kompas/M Chaerul Halim
Tersangka Altafasalya Ardnika Basya (23), pelaku pembunuhan keji atas juniornya, mahasiswa Universitas Indonesia bernama Muhammad Naufal Zidan. 

TRIBUNNEWS.COM -- Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23) tega menghabisi juniornya di kampus Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) gara-gara iri dan dengki.

Padahal keduanya dikenal cukup akrab, sebagai sesama mahasiswa Universitas Indonesia.

Namun karena sifat pelaku itu, akhirnya menjadikannya sebagai tersangka pembunuhan.

Baca juga: Kisah Penangkapan Pelaku Pembunuhan Mahasiswa UI: Disaksikan Langsung oleh Sang Kekasih

Aaltaf merasa iri dengan MNZ yang dikenal di kampusnya sebagai anak orang yang cukup kaya.

Selain itu, keduanya yang menjalani bisnis aset kripto nasibnya justru berbanding terbalik.

Altaf merasa kalah dalam hal investasi online dengan korban.

Namun sepintar-pintarnya pelaku kejahatan bersiasat, pasti bakal kalah dengan namanya kebenaran.

Berita Rekomendasi

Usai melakukan pembunuhan terhadap MNZ, hati nurani AAB bergejolak.

Bahkan Aktaf mengaku kerap kali bermimpi aneh usai melakukan aksinya.

Hal itu bukan tanpa alasan. Sebab Altaf sempat mengambil barang berharga MNZ seperti MacBoook, iPhone, ATM dan uang korban usai melakukan pembunuhan.

Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan menjelaskan, pelaku dalam mimpinya selalu dihantui oleh korban.

Baca juga: Senior Pembunuh Mahasiswa UI, Buang Jaket Bernoda Darah di Sela Tembok Samping Rumah Kontrakannya

Maka dari itu, iapun merasa ketakutan dengan hal tersebut.

Bahkan, dalam mimpinya MNZ seakan ingin balas dendam dan membunuh AAB.

"Belum sempat dijual karena pelaku sejak kejadian itu tiap tertidur langsung mimpi, si korban datang ingin membunuh dia, makanya dia tak ada lagi berpikiran menjual karena dia dikejar bayangin terus," imbuh AKP Nirwan Pohan.

Selain itu, ia juga menyesal dengan perbuatannya sampai dihantui rasa ketakutan itu.

"Pelaku malah sempat berpikiran untuk bunuh diri karena merasa menyesal, karena dia dikejar bayangan korban," ungkap AKP Nirwan Pohan.

Kolase Tribunnews: Ibu MNZ, mahasiswa UI yang tewas dibunuh seniornya syok dan terus menangis saat pemakaman jenazah korban. (Tangkap layar YouTube Kompas TV // Tangkap layar instagram @@mnzidan)
Kolase Tribunnews: Ibu MNZ, mahasiswa UI yang tewas dibunuh seniornya syok dan terus menangis saat pemakaman jenazah korban. (Tangkap layar YouTube Kompas TV // Tangkap layar instagram @@mnzidan) ((Tangkap layar YouTube Kompas TV // Tangkap layar instagram @@mnzidan))

AAB punya utang

Sementara itu, usai investasi onlinenye merosot, AAB seolah hilang akal.

AAB bahkan memiliki utang ke MNZ Rp 200 ribu.

Selain itu, ia juga memiliki utang ke pinjaman online sebesar Rp 15 juta.

"Saya tidak ada masalah atau dendam. Saya putus asa aja. Rencana itu muncul pas nganterin korban hari Rabu," ungkap AAB.

Dalam utangnya ini, menurutnya orangtuanya sudah mengetahuinya.

Bahkan, kata AAB orangtuanya akan membantu dalam melunasinya.

Namun, ia merasa akan bertanggung jawab atas uang pinjaman itu.

"Orang tua bantu, cuma saya mau berusaha menyelesaikan masalah sendiri," akui AAB.

Curhat Pelaku

Sebelum menghabisi MNZ, pelaku ternyata sering curhat dengan teman sekampus lainnya yaitu Adha Amin Akbar (22).

Saat itu, Akbar yang juga teman kontakan pelaku tidak melihat curhatan AAB sebagai hal yang luar biasa.

Altaf sering mengeluh kepada dirinya terkait platform investasi kripto yang selama ini ia mainkan.

"Kalau untuk gak ada kegiatan sehari-hari, itu dia biasa ngurus Crypto dia itu. Ya biasalah selalu ngeluh capeknya dan susahnya nyari pinjaman untuk mengganti kerugian itu," ucap Akbar ketika ditemui di kontrakannya wilayah Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat, Minggu (6/8/2023).

Meski begitu Akbar yang juga teman satu angkatan kuliah di UI itu tak tahu pasti alasan pelaku memilih bermain crypto tersebut.

Adapun Altaf hanya mengatakan kepada dirinya bahwa ia hanya ingin mencari uang dari crytpo.

"Dia enggak pernah cerita background dia main crypto apa yang saya sendiri tau dia emang pengen cari uang aja," jelasnya.

Terkait hal ini pula, Altaf kata Akbar juga sempat memberitahu kepadanya bahwa dalam memainkan crypto itu pelaku kerap menebak arah grafik untuk mencari tahu keuntungan yang akan didapat.

"Dia sempat mention itu kan kayak tebak-tebakan lah ya, jadi harus nebak kapan naik kapan turun. Mungkin gitusih yang saya tau gimana cara kehilangan uangnya," ujarnya.

Iklan untuk Anda: Ingin hidup 100 tahun? Bersihkan pembuluh darah! Inilah caranya
Advertisement by
Kendati demikian Akbar tak tahu secara pasti sejak kapan Altaf bermain permainan trading tersebut.

"Awal mulanya sih gatau, soalnya sejak awal tinggal sama kita dia sudah membicarakan itu, sering mainin itu," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kasus pembunuhan terjadi di Depok, Jawa Barat. Korbannya seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI).

Mahasiswa berinisial MNZ (19) itu ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya kawasan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4/8/2023) siang sekitar pukul 10.00 WIB.

Belakangan diketahui bahwa pelaku yang menghabisi nyawa korban adalah seniornya di kampus berinisial AAB (23).

Baik korban dan pelaku berstatus sebagai mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia.

Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan, mengatakan saat ini pelaku sudah diamankan pihaknya dan tengah menjalani pemeriksaan intensif.

Sementara untuk jasad korban saat ini dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk kepentingan otopsi.

"Kami bawa ke RS Polri untuk kepentingan otopsi," kata Nirwan.

Nirwa mengatakan bahwa pihaknya juga telah mengamankan sejumlah barang bukti dari kasus.

"Sudah kami amankan juga barang bukti milik korban yang diambil pelaku. Untuk lebih lanjut kami akan rilis kasusnya besok hari ya," pungkasnya. (Tribunnews.com/Tribun Jakarta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas