Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tetangga Kaget Anak Pendiam itu Tiba-tiba Brutal Bunuh Ibu Kandung dan Lukai Ayah

Lebih lanjut alhasil menurut tersangka kata Arie hal itu merembet ke pemasok yang belum melunasi uang bisnis kardus tersebut.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tetangga Kaget Anak Pendiam itu Tiba-tiba Brutal Bunuh Ibu Kandung dan Lukai Ayah
Tribun Jakarta
Jasad SW yang ditemukan tewas berdarah-darag di kediamannya di Jalan Takong, RT 03/08, Tapos, Kota Depok. 

TRIBUNNEWS.COM -- Tetangga bos kardus BAM (49) di Kelurahan Tapos, Depok, Jawa Barat tak menyangka kalau Rifky Aziz Ramadhan (22) alias RAR bisa tega membunuh ibu kandungnya sendiri SW (43).

Rifky selama ini dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan tidak banyak tingkah.

Dari pengakuan para tetangga, Rifky adalah sosok yang pendiam.

Baca juga: Pembunuhan di Tapos Depok, Ketua RT Mengaku Kaget dan Tak Pernah Curiga

Hal itu disampaikan seorang pedagang kue di wilayah itu bernama Reza Ovtavian (19).

"Rifki anaknya pendiam, tak banyak omong," kata Reza di Tapos, Kamis (10/8/2023).

Usia RAR yang lebih tua dari dirinya membuat Reza tidak terlalu kenal dekat dengan anak pasangan bos kardus itu.

"Dia usia di atas 20 tahun. Tempat tinggal saya di seberang jalan dari rumah Rifki, tapi tidak pernah main bareng," ujar Reza.

Berita Rekomendasi

Namun, Reza cukup mengenal keluarga RAR karena lokasi jualan donatnya hanya 50 meter dari rumah keluarga BAM.

Berbeda dengan RAR yang pendiam, Ayahnya, BAM adalah sosok yang sangat ramah.

"Bapaknya ramah, suka negur kalau lewat mau ke gudang. Ibunya juga suka beli donat di sini."

"Tetapi anaknya si RAR jarang bergaul," ungkap Reza.

Keterangan Ketua RT

Sementara Udi Rusiana ketua lingkungan di lokasi itu mengaku tak menyangka bahwa ada kejadian mengenaskan di area tempat tinggalnya.

"Saya kaget sekali, wah tiba-tiba ada kejadian seperti ini. Yang tadi semula kita baik-baik kok tiba tiba muncul ada insiden seperti ini, kaget saya," kata Udi ketika ditemui di lokasi, Jumat (11/8/2023).

Sebab dijelaskan Udi, satu keluarga tersebut dikenal warga sekitar memiliki pribadi yang kerap bersosialisasi dan tak memiliki masalah di lingkungan.

Baca juga: Pembunuhan di Tapos Depok, Ketua RT Mengaku Kaget dan Tak Pernah Curiga

Terlebih dengan BAM alias Munir, Udi mengaku bahwa ia mengenal pria tersebut sebagai sosok yang baik dan tak ada hal yang mencurigakan dari keluarganya itu.

"Pak Munir itu kesehariannya baik, dia gak ada kelihatan mencurigakan, keluarganya juga semuanya baik. Gak ada yang mencurigakan, semua baik," ujarnya.

Meski begitu mengenai hal itu, sejatinya Udi tak begitu mengetahui secara pasti kronologi kejadian itu bisa terjadi.

Udi pun menyebut bahwa ia baru tahu hal itu setelah warga menghubunginya untuk segera datang ke lokasi.

"Kronologinya saya gak tau persis, saya di telpon oleh salah satu warga. 'Pak segera pulang, ada warga yang kecelakaan' intinya gitu aja," kata dia.

Kemudian pada saat dirinya tiba di lokasi, area TKP sudah dalam kondisi ramai orang.

"Yang saya tiba-tiba dateng ke TKP sini, udah rame aja disini. Ada unsur apa kita gak tau," pungkasnya.

Alasan Habisi Ibunya

Kapolsek Metro Cimanggis Kompol Arief Budiharso mengatakan adapun dalih tersangka, bahwa persoalan keuangan yang ada di bisnis kardus ayahnya itu lantaran ada pembayaran yang macet.

"Kalau dari tersangka tidak menggelapkan uang, memang ada pembayaran yang delay sehingga ada permasalahan dari customer yang belum terbayar," ujar Arief dalam konferensi pers, Jum'at (11/8/2023).

Lebih lanjut alhasil menurut tersangka kata Arie hal itu merembet ke pemasok yang belum melunasi uang bisnis kardus tersebut.

"Kan namanya ini berputar ya, (tapi) versi tersangka mengaku seperti itu," jelasnya.

Adapun sebelumnya, tersangka mengaku kesal kepada orang tuanya lantaran dituduh tak terbuka mengenai persoalan keuangan yang ada di perusahaan tersebut.

Karena seperti diketahui tersangka Rifky selama ini memiliki peran sebagai pengatur keluar dan masuknya keuangan dalam bisnis keluarganya itu.

"Intinya seperti itu, orang tuanya ada kecurigaan ke yang bersangkutan menggelapkan uang perusahaan," pungkasnya.

Polisi mengungkap motif pembunuhan yang dilakukan Rifky Aziz Ramadhan (22) dikarenakan merasa kesal dengan kata-kata yang dilontarkan ayahnya sebelum insiden itu terjadi.

Kapolsek Metro Cimanggis Kompol Arief Budiharso mengatakan, berdasarkan pengakuan tersangka bahwa ia dimarahi dengan menggunakan kata-kata kurang mengenakan sehari sebelum peristiwa pembunuhan.

"Kata-katanya kalau dari versi tersangka menyampaikan bahwa 'lo tuh dari lahir sampai detik ini coba sebutin satu aja yang membuat orang tua mu bangga'. Seperti itu," ucap Arief dalam konferensi pers, Jum'at (11/8/2023).

Tak hanya itu Arief juga membeberkan bahwa tersangka mengklaim kerap dimarahi oleh orang tuanya tersebut.

Rifky mengaku sering dimarahi oleh orang tuanya ssjak dirinya duduk di bangku SD, SMP hingga dewasa.

"Tersangka menyampaikan seperti itu suka dimarahi orang tuanya ditambah kejadian di malam hari sebelumnya tanggal 9 yang bersangkutan dimarahi orang tuanya," kata Kapolsek.

Selain itu kasus tersebut juga dipicu perihal masalah bisnis kardus yang selama ini ditekuni oleh keluarga tersebut.

Rifky yang dalam bisnis kardus ayahnya dipercaya mengelola keuangan dianggap tak transparan dalam menjalankan tugasnya tersebut.

"Orang tuanya menilai kurang transparan ada hal yang disembunyikan akhirnya menuduh tersangka ini, intinya agar lebih terbuka terkait keuangan perusahaanya. Hal ini juga menambah rasa jengkel tersangka," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas